Ch. 32 : Musuh Kemarin, Teman Hari Ini

305 63 25
                                    

Katsuki menatap Ryuu yang tengah memakai baju seragamnya dengan bantuan Reiji. Sebenarnya, remaja itu menunggu pertanyaan keluar dari mulut Ryuu atau Reiji atas apa yang tengah menimpanya saat ini. Namun setelah menungggu lama, tidak ada satupun pertanyaan tentang hal itu terlontar. Jika ia berpikir bahwa Ryuu dan Reiji tidak peduli dengan alasannya, itu tidak akan mennjadi masuk akal, sehingga terdapat satu kemungkinan lain. "Kalian sudah tahu ceritaku."

Ryuu yang telah selesai mengikat sabuk pakaiannya dan sabuk Reiji mengangguk, "tidak banyak yang kudengar, tapi sepertinya aku sudah memahami jalan ceritanya secara garis besar." Reiji memiringkan kepalanya, "Eh? Kenapa aku tidak tahu? Aku tidak bertanya bukan karena aku tahu, tapi kupikir Ryuu akan memukulku jika aku menanyakannya sekarang."

"Aku memang diadopsi oleh salah satu tetua dari klan Ming, nama kehormatanku adalah Ming Lan, dan semua rumor tentang apa yang terjadi pada anak-anak klan Ming itu benar." Katsuki menghela napasnya, "Hampir tidak ada yang salah dari rumor tersebut. Aku mendapatkan luka ini pun karena menjadi bahan taruhan oleh orang-orang arena gelap. Setelah hari itu aku sadar, seharusnya aku tidak menerima gelar kehormatan apapun dan masuk ke dalam keluarga manapun. Tidak ada yang namanya air lebih kental daripada darah, orang asing tetaplah orang asing."

"Yah, setidaknya kau tidak memilih melarikan diri dengan membunuh dirimu sendiri karena frustrasi dan rasa malu. Kau sudah layak mendapatkan pengakuan dariku," sahut Reiji yang dijawab dengan dengusan Katsuki, "bagaimana mungkin aku akan membunuh diriku sendiri? Aku sudah bersumpah untuk tidak mati sebelum menuntaskan dendamku dengan cara membunuh seluruh keluarga Ming dengan tanganku sendiri. Bahkan jika aku menjadi hantu, keluarga itu akan aku hantui selama sisa hidup mereka."

Ryuu menepuk pakaiannya sebelum mengikat rambut panjangnya menjadi buntut kuda, "kau akan membutuhkan pedang tambahan. Satu pedang tidak dapat membalikkan langit." Katsuki mengangkat bahunya, "Bukan masalah besar, menebas sepuluh atau dua puluh dari mereka lebih dari cukup."

"Aku bisa menebas tiga puluh, dan Reiji dua puluh. Maksudku, kau bisa meminjam tangan kami untuk membantai klan itu. Tidak selamanya dalam peperangan hanya diperlukan pedang dan kekuatan. Kau juga akan membutuhkan akal."

Katsuki terperangah mendengar perkataan ringan yang keluar dari mulut Ryuu. Bahkan dirinya merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Reiji juga agak terkejut, namun pada akhirnya ia menepuk dadanya dengan bangga, "itu benar! Seorang Nakayama Reiji tidak takut apapun! Bahkan aku akan menentang surga jika surga berniat menentang Ryuu!"

"Jangan sesumbar," Ryuu menegur. "Bagaimana, Daisuke? Tertarik untuk menjalin takdir pedang bersama?" Katsuki tersenyum lebar, "Tentu saja. Mulai saat ini, tolong panggil aku Katsuki, itu akan lebih nyaman."

"Bagus kalau begitu."

Saat Ryuu dan Reiji hendak beranjak dari kamar, Katsuki juga beranjak, hal ini membuat keduanya kebingungan. "Kau masih terluka? Ada kebutuhan apa untuk beranjak dari ranjangmu? Kau ingin mati?" tanya Reiji dengan sarkas. Meski begitu, terbesit nada khawatir di dalamnya. Bagaimanapun, ia yang menemukan Katsuki bersimbah darah, bagaimana bisa ia berpura-pura tidak melihat apapun?

"Aku akan masuk kelas," jawab Katsuki ringan. "Mulai saat ini aku akan kembali berjalan di jalan berbatu yang sudah pernah kulalui sebelumnya. Berjalan melalui jalan itu sekali lagi bukan ide yang buruk." 

Reiji mengernyitkan keningnya, "Kau gila? Hari ini akan ada pelajaran bela diri dan berpedang. Asal kau tahu, guru bela diri itu benar-benar gila dan buta! Matanya sudah tertutup kotoran dan tidak bisa membedakan benar dan salah! Ryuu, bantu aku menjelaskannya pada si tua bodoh ini!" Reiji menatap Ryuu untuk meminta dukungan. Akan tetapi, pikiran Ryuu saat ini melayang kepada novel-novel yang telah ia baca sebelumnya. Sifat keras milik Katsuki ini biasanya dimiliki oleh pada tokoh utama yang disakiti pada kehidupan pertamanya dan akan menjadi setan gila dengan dendam di kehidupan berikutnya.

Re : Overlord [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang