Yolnet

839 182 9
                                    

Author POV

Sejak kedatangan Kakeknya ke kediaman orang tua Seunghun, Risa tak pernah lagi berani melangkahkan kaki keluar. Pikirannya kacau. Dia tidak merasa aman, memikirkan bahwa selama ini ternyata Kakeknya memerintahkan seseorang untuk memantaunya diam-diam.

Risa yakin kemungkinan besar Kakeknya juga mengetahui soal hubungan Seunghun dengan mendiang Shasha dan apa yang telah dilakukan laki-laki itu pada Risa.

Memikirkan itu semua ... Risa merasa tak tenang. Dia takut Seunghun akan ada dalam bahaya. Pikirannya hanya dipenuhi oleh segala ketakutan yang timbul akibat menerka apa yang sebenarnya tengah direncanakan Kakeknya dengan mengatur perjodohan antara Risa dan Seunghun.

Muncul persoalan lain setelah hari itu. Risa merasakan perubahan sikap orang tua Seunghun pada dirinya. Mama Kim menjadi menjaga jarak dengannya, bahkan seperti menjauhkan Nara dari Risa. Walaupun masih dilanda kesibukan, beliau selalu membawa Nara pergi bersamanya. Padahal Nara selalu menolak tiap kali beliau ajak pergi dan mengatakan lebih memilih untuk tinggal di rumah bersama Risa.

"Engga mau. Aku bosen di sana. Nenek selalu sibuk, sedangkan aku disuruh main sendiri."

Sama seperti hari-hari sebelumnya, Nara menolak diajak pergi.

"Ayo pakai sepatu kamu, Nara!" Dan Mama Kim masih memaksanya untuk ikut seperti kemarin-kemarin.

"Aku mau di sini! Udah berhari-hari aku engga main sama Kak Risa!" Nara tak bergerak dari hadapan pintu kamarnya. Dia cemberut sambil menatap ke arah Neneknya yang masih sibuk memasukkan beberapa barang ke dalam paper bag besar.

"Jangan buang-buang waktu Nenek, Nara! Ayo keluar duluan dan pakai sepatu kamu!"

"Aku gak mau ikut!" Suara Nara sedikit meninggi. Dia bahkan kelihatan kesal sekali karena terus dipaksa untuk ikut.

Risa berjalan perlahan mendekat ke arah Nara. Sejak mendengar keributan antara nenek dan cucunya itu, Risa turun dari kamarnya.

"Aku mau di sini aja sama Kakak ..." Nara menggenggam tangan Risa erat-erat. "Aku bosen ikut Nenek terus. Di sana juga aku gak ada teman main. Nenek sibuk sama pekerjaannya." Nara memelas, mengadu pada Risa sampai nyaris menangis.

"Tante, hari ini Nara biar di rumah aja, ya, sama Risa?" ucap Risa memberanikan diri.

Tapi lagi-lagi yang dia dapat justru tatapan tak mengenakkan dari Mama Kim. Tatapan beliau menjadi persis dengan tatapan yang selalu dilayangkan Seunghun pada Risa. Tatapan penuh luka dan benci.

"Engga perlu. Tante bisa kerja sambil memantau Nara." Mama Kim mendekat, memisahkan tangan Nara dengan tangan Risa, lalu menarik Nara pergi.

"Neneeeeek ..." Nara merengek sambil berusaha melepas tangannya dari Mama Kim.

Risa berkaca-kaca. Hatinya sakit tiap kali melihat bagaimana sikap Mama Kim padanya belakangan ini. Beliau terus menjauhkan Nara dari Risa. Seolah Risa adalah seseorang yang bisa menyakiti cucunya.

"Jangan ngerasa sakit hati sama perlakuan Mama. Bukannya aku udah kasih kamu peringatan dari awal untuk pergi dari rumah ini? Andai kamu pergi dari awal, gak mungkin begini jadinya." Seunghun muncul dari tangga. Dia bicara tanpa menatap Risa, sambil berjalan ke arah kulkas.

Mendengarnya berucap selalu sukses membuat Risa kesal setengah mati. Karena itu Risa berniat untuk tidak menghiraukan Seunghun kali ini.

Baru Risa akan menaiki tangga untuk kembali ke kamarnya, Suah datang tanpa mengetuk pintu dahulu.

"Seung!" panggil gadis itu, sambil berjalan ke arah Seunghun.

Suah sempat menatap Risa sesaat. Gadis itu sama sekali tak kelihatan terkejut atau bertanya-tanya melihat kehadiran Risa di sini.

Fiance || Kim Seunghun✔Where stories live. Discover now