Yeoseot

1K 244 43
                                    

Author POV

Risa merias wajahnya senatural mungkin. Dengan balutan dress peach selutut berlengan panjang, wajahnya dipoles make up tipis-tipis dan rambutnya digelung rapi, menyisakan sedikit helai rambut pada kedua sisi dekat telinganya.

Selesai bersiap, tak lupa diambilnya kado untuk Seunghun yang dia taruh di dalam lemari.

Sekali lagi dirinya menatap ke cermin. Memastikan bahwa penampilannya telah benar-benar sempurna. Sebelum keluar dari kamar dan menuruni anak tangga untuk keluar, karena Seunghun sedang dalam perjalanan untuk menjemput kemari.

"Cantiknya Anak Mama ... ada acara apa nih hari ini?"

Langkah Risa terhenti waktu sang Mama berdiri di hadapannya, menatapnya dengan mata berbinar dan wajah berseri—seperti merasa takjub melihat kecantikan putrinya.

Waktu beliau menyentuh kedua belah bahu Risa untuk menatap dengan lebih seksama wajah cantik putrinya, Risa justru melepaskan diri dengan perlahan. Melangkah mundur satu langkah, menjauh dari mamanya.

"Ulang tahun Seunghun. Aku pergi dulu ..." ucap Risa seperlunya. Dia melangkah pergi tanpa tau bagaimana raut wajah mamanya berubah sedih karena Risa terus menjaga jarak darinya sejak apa yang terjadi 4 tahun lalu.

Risa menunggu di luar pagar. Tak lama mobil Seunghun datang dan berhenti tepat di hadapannya. Laki-laki itu turun dari mobil dan bergegas membukakan pintu mobil untuk Risa.

Di saat Risa menatap Seunghun dengan wajahnya yang berseri-seri, laki-laki itu justru membuat Risa merasa ada yang aneh dengan sikapnya. Karena Seunghun hanya tersenyum tipis waktu Risa tersenyum lebar padanya, tanpa mengatakan apapun.

Seunghun melajukan mobilnya. Laki-laki itu sama sekali belum mengucapkan sepatah kata pun, tak seperti biasanya.

Sesekali Risa curi pandang menatapnya, dengan batin bertanya-tanya ... ada apa dengan Seunghun? Ada yang aneh dengan sikapnya ... ataukah ini hanya perasaan Risa saja?

"Happy birthday!" ucap Risa sambil menatap Seunghun dengan wajah bahagianya.

Tapi lagi-lagi respon Seunghun membuat Risa keheranan. Laki-laki itu menyahut "thanks," sambil tersenyum tipis dan tak mengatakan apapun lagi di sepanjang perjalanan.

Risa bahkan tak mengetahui ke mana Seunghun akan membawanya. Sikap laki-laki itu yang tak seperti biasanya membuat Risa merasa sungkan untuk bertanya.

Mereka sampai di suatu tempat. Tempat yang sama sekali tak Risa duga akan dirinya kunjungi bersama Seunghun di hari spesial ini.

"Seunghun ... kenapa kita ke sini?" tanya Risa. Bagaimana dia tidak terkejut di saat Seunghun membawanya ke tempat peristirahatan orang-orang yang telah wafat. Lebih tepatnya tempat penyimpanan abu kremasi.

"Kamu bakal tau nanti," ucap Seunghun tanpa ekspresi. Dia melangkah duluan, membuat Risa mengekorinya dalam keadaan bertanya-tanya sendiri.

Mereka masuk ke dalam rumah berukuran cukup besar itu. Melewati lemari demi lemari kaca yang menjadi tempat disimpannya guci-guci berisi abu kremasi orang-orang yang telah wafat.

Perasaan Risa menjadi gelisah. Satu-satunya yang terlintas dalam pikiran Risa adalah ... mungkin Seunghun akan mengunjungi tempat peristirahatan kerabatnya yang telah wafat.

Langkah Seunghun berhenti di hadapan salah satu lemari kaca. Matanya menatap lurus ke depan—menatap sebuah guci yang disimpan bersama beberapa foto dalam figura kecil.

Dahi Risa mengernyit. Matanya sedikit memicing untuk menatap lebih jelas foto seorang gadis dalam figura kecil yang tengah ditatap Seunghun.

Tubuh Risa melemas saat sepasang matanya akhirnya mengenali siapa gadis dalam foto itu. Rasa terkejut bukan main berkumpul menjadi sesak yang begitu nyata dalam dadanya.

Fiance || Kim Seunghun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang