✓Bertemu Lagi (1)✓

41.3K 1.3K 12
                                    

Ketika rasa cintaku mungkin tak terlihat oleh mu, mungkin menjadi teman bertukar cerita bukan ide yang buruk.

Azara Putri Haydar

***

Pagi yang cerah menyambut seorang wanita yang baru saja melangkahkan kakinya keluar dari mobil Audi hitam, melangkahkan kaki menuju gedung sekolah bertuliskan Yayasan Haydar.

Yayasan pendidikan dari TK hingga SD, yayasan itu juga sering mengadakan amal untuk disumbangkan ke panti-panti asuhan maupun korban-korban bencana alam. Sebelum menjauh seorang laki-laki yang juga turun dari mobil Audi itu turun mengejarnya.

Memgulurkan ponsel. "Zara!!! Ponsel kamu ketinggalan," Nafasnya masih terengah-engah karena berlari. "Nanti kamu baliknya naik taksi aja, abang nggak bisa jemput."

Menerima ponsel Zara menjawab abangnya,"Makasih bang, abang nggak usah khawatir aku udah gede," dengan cengiran ia menanggapi abangnya.

Mengusap pucuk kepala Zara yang ditutupi hijab dengan sayang
"Yaudah, masuk sana! abang mau berangkat ke kantor, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam bang Al," Jawab Zara pada abang kandungnya Alfath Putra Haydar.

Berjalan menyusuri koridor menuju ruangan pembina Yayasan Haydar, kegiatan setiap hari Zara adalah sebagai wakil sekretaris di Yayasan milik keluarganya.

Beruntung sekali Zara menyukai anak-anak jadi setiap hari dia bisa berkomunikasi dengan mereka.

Sudah dua bulan ini Zara menjadi wakil sekretaris di Yayasan sekembalinya ia dari negara Perancis, Zara juga memiliki butik yang menjual baju muslim hasil desainnya sendiri.

Banyak sekali hasil karyanya yang sudah dipakai oleh artis-artis negeri ini. Dia berkunjung ke butiknya setelah pekerjaan di Yayasan selesai.

Mengetuk pintu ruang Kepala Yayasan "Assalamualaikum."

Terdengar jawaban dari dalam ruangan,"Waalaikum salam."

Zara memutar knop pintu dan masuk ke dalam ruangan "Bu Sari ini data-data donatur tetap untuk acara amal minggu depan," Zara menyerahkan berkas-berkas kepada Bu Sari.

"Kerja bagus Zara, kalau begitu silahkan lanjutkan lagi pekerjaanmu," Memeriksa berkas-berkas yang di berikan Zara.

Zara berjalan menuju ke ruangannya kembali, terdengar suara notifikasi dari ponselnya. Ternyata abang kesayangannya mengirim pesan.

Bang Alfaaaaath
Assalamualaikum, zara ada yang mau kenalan nih
10.30

Zaraaa
Wa'alaikusalam, ihh abang nyebelin deh. Zara nggak mau, dijodoh-jodohkan
Read

Bang Alfaaaaaath
Masih suka sama yang dulu?
Percuma dong pelarianmu 😅 😂 🤣
10.59

Zaraaaa
Udah ah bang, sana kerja jangan chatingan mulu 😋😋 Bye bye
Dasar Nyebelin
Read

Zara sudah biasa akan perlakuan kakaknya yang masih saja menjomblo itu, sejak dua bulan kembali dari Perancis tak gencar bang Alfath sering mengenalkan Zara dengan teman-temannya maupun rekan bisnisnya yang masih melajang. Bahkan Zara dibuatnya sangat kesal akan perilaku kakaknya itu.

Tapi mengingat pesan yang dikirimkan kakaknya tadi Zara menjadi badmood, benar ternyata pelariannya selama ini sudah gagal.

Cintanya masih pada orang yang sama, astaga mikir apa kamu Zara jangan memikirkan lelaki beristri.

Zara menggelengkan kepalanya, memukul ringan kepalanya menyadarkan pikirannya apa yang sudah ia pikirkan.
Istigfar Zara Istigfar, runtuknya dalam hati.

Bunda Untuk Anissa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang