PART 21: DAVA?

982 62 11
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

HAPPY READING✨

***

"Rav, gue kurang apa sih sampe lo lebih milih Gea daripada gue?" tanya Salsha sambil bertopang dagu di depan Ralvaro yang sedang mengajarinya.

Kegiatan Ralvaro terhenti karena pertanyaan Salsha itu. Inilah yang tak dia sukai dari Salsha. Dia tak pernah serius dalam belajarnya kalau dirinya yang mengajarinya. Gadis itu pasti selalu mencari kesempatan untuk mendekatinya.

"Fokus, Sal!" tegur Ralvaro tegas. Jujur ia lelah mengajari gadis ini. Apalagi ia sedang sibuk sekarang. Ia sibuk dengan Osis, Gea, dan dalam mencari ayah Gea, sampai saat ini dia belum bisa melacak keberadaan pria tersebut. Bisa dipastikan pria itu memiliki koneksi yang kuat.

Ralvaro sudah mengatakan keinginannya untuk mengundurkan diri menjadi tutor gadis itu, tapi kepala sekolah terus-menerus membujuknya bahkan sampai membujuk orang tuanya. Mau tak mau Ralvaro harus mengikuti permintaan itu.

"Jawab gue, Rav," ucap Salsha lagi. Dia harus mengetahui jawaban Ralvaro, agar ia bisa tahu apa yang membuat gadis seperti Gea berbeda darinya.

Cowok itu menghela napas berat. Salsha memang sangat keras kepala. Entah mengapa gadis itu sangat terobsesi dengannya.

"Kekurangan lo adalah lo terlalu terobsesi sama gue, bahkan menghalalkan segala cara cuma buat gue. Gea tulus cinta sama gue, gak kayak lo yang cuma sebatas terobsesi," ucapnya dengan wajah datar sambil menatap gadis itu.

"Tapi kayaknya Gea cuma pura-pura cinta sama lo tuh," celetuknya.

Cowok itu menaikan sebelah alisnya tak suka. Berani-beraninya gadis itu menjelekkan Gea seperti itu.

"Apa buktinya kalo cewek gue gak cinta sama gue?"

Salsha tersenyum miring lalu menunjukkan sebuah foto yang dia ambil tadi pagi.

Raut wajah Ralvaro tiba-tiba terlihat kesal. Tapi dia harus tenang, bisa saja ini hanya jebakan dari gadis itu untuk merusak hubungannya dengan Gea.

"Apa ini?" tanya Ralvaro dengan nada tak suka.

"Lo belum dengar berita ini? Satu sekolah lagi ngebicarain Gea yang dianter Evan, kapten basket SMA Semarak," jawab Salsha sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi.

"Kalo cuma ngantarin sih gak papa, tapi ini kepalanya di elus lho," ucap Salsha memanas-manasi Ralvaro.

"Udahlah, lo gak usah coba-coba buat hubungan gue sama Gea renggang. Gue percaya sama pacar gue," ucapnya lalu membersihkan barang-barangnya dan pergi dari sana.

Salsha tersenyum menang. Tidak apa jika Ralvaro belum percaya padanya sekarang, tapi akan ia pastikan kepercayaan keduanya akan hancur. Tinggal tunggu saja tanggal mainnya. Jika waktunya udah pas, maka dipastikan ia akan menang.

***

"Buset, Ge! Lo jadi perbincangan hangat di sekolah lagi, oy!" ujar Arin saat Gea sedang mengemasi barang-barangnya, karena ini sudah jam istirahat.

Gea meringis kecil. Ia sudah mendengar gosip tentangnya, dan jujur ia lelah dengan semua gosip yang beredar itu. Dia heran, mengapa orang-orang senang sekali bergosip tentangnya, padahal dia tidak pernah mencari gara-gara dengan mereka.

"Biarin aja sih. Toh, itu cuma gosip."

Arin yang tadi sedang berdiri, kini menduduki mejanya sambil melipatkan kedua tangannya di depan dada. "Lo gak takut Ralvaro salah paham? Biar gimana pun dia manusia, bisa cemburu, lho."

Ralgea Where stories live. Discover now