PART 9: NADIA

326 25 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

TERIMA KASIH BUAT KALIAN YANG UDAH NGEVOTE🙆

KALO ADA TYPO MOHON KOMEN, SOALNYA KADANG TYPONYA GAK KELIHATAN AUTHOR😌

HAPPY READING✨

***

Saat ini seorang gadis sedang duduk di dalam mobil bersama dengan seorang cowok yang saat ini sedang menatapnya dengan tatapan dinginnya.

Gadis itu hanya bisa menunduk takut sambil mengutuk cowok yang membuatnya berada di situasi ini.

Saat mengingat kejadian tadi dia rasanya ingin membunuh Sello yang dengan senyum tidak berdosanya membiarkan Gea dibawa pergi oleh Ralvaro.

Flashback

BUKKK!

"BANGSAT!"

Sello yang hendak mencium Gea terhenti kala sebuah pukulan melayang pada wajah tampannya itu. Siapa lagi pelakunya jika bukan Ralvaro Anggara, sahabatnya sendiri.

Hal itu membuat Gea syok. Dia menutup mulutnya tak percaya.

"Lo kenapa sih Rav?" tanya Sello sambil mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

"Jauh-jauh lo dari Gea! Bangsat!" ucapnya lalu segera menarik tangan Gea untuk ikut bersamanya.

Gea pun hanya bisa nurut karena masih setengah syok akan kejadian itu. Saat dia tersadar, dia segera menoleh ke belakang dan mendapati cowok itu menyeringai padanya sambil mengucapkan sesuatu tanpa suara.

"Semoga bersenang-senang." Itu kalimat yang Gea tangkap dari mulut cowok gila itu. Dalam hati dia menggerutu kesal kala baru memahami perkataan cowok itu. Kalau tadi dia tahu Ralvaro ada di sini, tentu saja dia tidak akan mengikuti permainan cowok gila itu.

Flashback off

"Ka--kayaknya gue pulang sendiri aja deh," ucap Gea dengan terbata-bata lalu mencoba membuka pintu mobil itu. Sayangnya, pintu itu tidak bisa dibuka.

Dia mengumpat dalam hatinya lalu menatap cowok itu.

"Ralvaro! Gue mau pulang!" ucapnya dengan tegas sambil menatap manik cowok itu tanpa rasa takut.

Bukannya menjawab perkataan Gea, dia malah mendekatkan wajahnya pada gadis itu. Hal itu tentu saja membuat Gea yang semula biasa saja, kini merasa gugup.

"Ini kan yang lo suka? Atau mau lebih intim dari apa yang si brengsek itu lakuin?" ucapnya dengan nada datar dan tatapannya yang dingin.

Gea memberikan sorot datarnya. Dia sakit hati mendengar perkataan itu, karena secara tidak langsung cowok itu mengatainya cewek murahan.

"Bukan urusan lo kan? Emangnya gue siapa lo? Seperti kata lo dulu, gue gak berhak cemburu sama apapun yang lo lakuin dan lo gak berhak cemburu sama apapun yang gue lakuin," ucapnya sambil menekankan kalimat terakhirnya.

Ralvaro sedikit terkejut dengan perkataan gadis di depannya ini. Ya, dulu dia yang mengatakan hal itu. Sekarang perkataan itu bagaikan bumerang baginya.

Ralgea Donde viven las historias. Descúbrelo ahora