"Yeuh jadi ngelamun"

"Aaaa..sakit tau ngapain lu jewer telinga gua sih!" ketus Zura sambil memegangi telinganya yang memerah karna dijewer Langit

"Gua ga ada waktu buat nungguin lu bengong,Dengerin gua baik baik...oma lu nitipin elu ke gua jadi lu sekarang tanggung jawab gua, ini amanah dari oma jadi lu gausah macem macem,kata oma lu ga bisa masak dan pelit banget soal ngeluarin uang buat beli makanan diluar,jadi kalo lu laper dateng kerumah gua,jangan dipaksa in buat masak sendiri gua ga mau rumah oma lu kebakar karna ulah bego lu" ucap Langit panjang lebar yang mendengar hanya bisa memutar bola matanya malas

"Oke selamat berolahraga mak lampir" setelah mengatakan itu Langit langsung melesat dengan motornya meninggalkan Zura sendiri dengan jejak asap motornya

"Dasar cowok aneh,sialan!" umpat Zura memandang motor Langit yang menjauh dimakan jalanan,ia menghentak hentakan kakinya karna sangat kesal,tidak peduli dengan tatapan orang disekitarnya

Sesampainya didepan gerbang sekolah Zura mendegus kasar,ia terlambat gerbang sudah tertutup rapat

"Ga ada cara lain pokoknya gua harus masuk,semangat Zura!" ucap Zura menyemangati dirinya sendiri

Zura naik ke atas gerbang dengan lihai seakan sudah terbisa memanjat pagar sekolah,ya iyalah dulu kan dia sering terlambat,masalah manjat memanjat gerbang adalah kebiasaannya setiap pagi atau bisa dibilang rutinitasnya

Brak

Zura sudah turun dengan selamat tanpa terluka,saat ia ingin pergi ada suara keramat yang menghentikan pergerakan Zura

"Mau kemana kamu!"

Zura meneguk salvianya kasar menyiapkan mental bajanya untuk menerima semprotan pedas dari malaikat pencabut nyawa,ia berbalik dan menghadap pada seseorang yang paling galak dan ditakuti di SMA Antariksa......... Bu Semar kalo Zura sering manggilnya padahal nama asli guru itu adalah Karina ,kata Zura sih karna tubuh Bu Karina yang bulat dengan kacamata boboho membuat Zura memanggilnya Bu Semar dan siswa lainnya juga jadi ngikut ngikut,pengaruh Zura sungguh terlalu.

Stuck In PlaygirlWhere stories live. Discover now