• [SEMBUH] •

87 2 0
                                    

"L-lo serius bang?..." Tanya Jaemin.

Yuvin mengusap wajah nya kasar seraya mengangguk.

Tak lama, dokter keluar yang menandakan bahwa operasi telah selesai dengan lancar.

"Operasi lancar, dan Hyeri sudah kembali seperti semula. Namun, kemungkinan ia akan koma sampai waktu yang tidak bisa di tentukan."

"Ia akan di pindahkan ke kamar rawat nya kembali, dan Yuvin kamu ikut ke ruangan saya sebentar."

.

Dokter menggantungkan jas putih nya setelah melepasnya. Kemudian, ia duduk di kursi kerja nya berhadapan dengan Yuvin.

Dokter itu menghela nafas.

"Ibu kamu sudah memberikan pendonoran untuk Hyeri, ia tidak mau Hyeri tau. Jadi, saya meminta persetujuan untuk memberi tau Hyeri."

"Hal ini tidak boleh di sembunyikan dari pasien."

Yuvin menghela nafas

"Gapapa kalo dokter mau ngasih tau Hyeri, tapi gak sekarang- nggak, maksud saya kalo bisa saya yang ngasih tau ke Hyeri."

Dokter menatap Yuvin.

"Baiklah, memang sepertinya lebih baik kamu yang beri tau Hyeri."

"Makasih dok,"

"Dan, ah iya. Mama kamu- ah maksud saya mendiang mama kamu bisa di makamkan lusa."

Yuvin menghela nafas dengan sangat berat hati.

"I-iya dok.."

"Sabar ya, saya turut berduka cita."

Yuvin tersenyum tipis, kemudian kembali ke kamar rawat Hyeri.

Saat masuk, ia langsung terduduk lemas di sofa seraya menangis pilu. Ia sangat sangat menyesal bahwa dirinya gagal memberi donor darah bagi Hyeri, ia sangat menyesal. Menyesal sekali.

"Sabar bang.." Jaemin mengelus pundak Yuvin.

"Gue tau berat, tapi gue yakin mendiang nyokap lo ikhlas. Lo harus ikhlasin nyokap lo bang biar dia tenang di sana." Ujar Renjun.

Mereka berusaha menenangkan Yuvin, mereka tau bagaimana berat nya meninggalkan orang tua. Begitu besar pengorbanan mendiang beliau pada Hyeri.

Memang benar, pengorbanan ibu tidak bisa di bayar dengan apapun itu. Kalian harus menghormati orang tua kalian, terutama ibu.

'•••••'

"Gimana? Hyeri udah sembuh?" Tanya Yuta, teman sekelas Hyeri.

"Udah, tapi masih koma." Jawab Hanna.

Yuta mengangguk anggukan kepala nya lalu duduk di tempatnya.

.

"Jae, temenin yuk..." Rengek seorang gadis yang dari kemarin mendekati Jaemin.

"Gak." Ketus Jaemin seraya belajar untuk pelajaran Jepang, kelas berikutnya.

"Ayo ih.. Laper.." Gadis itu terus memaksa, mengingat sekarang sedang istirahat pertama.

"Gue bilang gak mau, Park Jihye." Ujar Jaemin dengan penuh tekanan di setiap kata nya.

Ya, gadis itu adalah Park Jihye kelas 12 IPS 3.

"Yaudah, gue gak mau jajan ke kantin." Rajuk Jihye seraya duduk di samping Jaemin dengan memajukan bibir nya.

"Bodo." Jaemin tak menggubris Jihye, ia tetap fokus belajar.

• MY LOVELY J • <NA JAEMIN>✔️Where stories live. Discover now