• [...] •

80 2 0
                                    

"Gue suka sama Hyeri."

"..."

"Gue bohong sama lo waktu itu."

Jaemin terdiam menatap Jeno dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Gue suka sama Hyeri, tapi kayaknya dia suka sama lo."

"Tapi gue gak akan nyerah gitu aja, perasaan seseorang bisa berubah."

"Iya, gue tau." Jawab Jaemin.

"Mending lo pastiin gimana perasaan sama Hyeri, gue gak mau ribut sama temen sendiri cuma karena cewek." Ujar Jeno lalu pergi.

Benar apa kata Jeno, sebaiknya ia memastikan perasaan Hyeri padanya. Karena, terkadang Hyeri bersikap labil. Kadang ia seolah menyukai nya, namun kadang juga ia seolah menyukai Jeno.

Ia bimbang, sebenarnya bagaimana perasaan Hyeri padanya.

.

Gue langsung nelfon ambulance, dan langsung ngabarin bang Yuvin. Hyeri langsung di bawa sama ambulance.

Sekarang gue lagi nunggu Hyeri di periksa, tadi pas nyampe rumah sakit, Hyeri langsung di bawa ke ruang IGD.

"Na!!" Gue liat bang Yuvin lari lari ke arah gue.

"Bang!"

"H-hyeri mana?"

Gue menghela nafas.

"Masih di periksa."

Bang Yuvin ngacak ngacak rambut nya kasar.

Gue menghela nafas lirih "M-maaf bang..."

"Gak perlu minta maaf, lo gak salah." bang Yuvin nepuk pundak gue.

Gak lama dokter keluar.

"Wali dari Hyeri?"

"S-saya." bang Yuvin langsung nyamperin dokternya, mereka ngobrol di ruang guru.

.

Saat ini, Yuvin sedang berada di ruang dokter. Dokter sedang mengutak atik komputer nya, kemudian ia beralih menatap Yuvin.

Dokter tersebut menghela nafas, seperti menyesal.

"Maaf, saya salah memvonis Hyeri."

"H-hah? A-apa maksudnya?"

Dokter menghela nafas untuk yang kedua kali nya.

"Ia bukan mengidap tumor otak, melainkan kanker nasofaring."

Yuvin terkejut bukan main, karena penyakit ini sulit di sembuhkan.

"Kanker Hyeri sudah menjalar ke bagian otak, dan sebelum hal itu menjalar ke bagian yang lain nya, ia harus segera menemukan pendonor."

"Dan, saya juga salah memvonis berapa lama kehidupan Hyeri. Ternyata, ia hanya dapat bertahan hingga dua minggu lagi."

Yuvin tak kuasa menahan tangis nya, tangisan nya pecah di hadapan dokter itu.

"A-apa gak ada cara biar Hyeri hiks se-sembuh?.."

"Maaf, tidak ada cara lain..."

Dan, Yuvin segera keluar. Ia keluar seraya menangis pilu, ia tak ingin kehilangan adik nya tersebut.

Line!

Jaemin : gw udh di kamar rawat.
Yuvin : Lantai brp?
Jaemin : lantai 2 kamar 003
Read.

Yuvin segera menuju kamar rawat Hyeri.

"Bang, gimana kata dokter?" Tanya Jaemin, mengingat sekarang mereka sudah berada di kamar rawat Hyeri seraya menunggu gadis itu bangun.

• MY LOVELY J • <NA JAEMIN>✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora