SURVIVANTS 32 : TRISHA

Start from the beginning
                                    

Perempuan itu kemudian mengangkat kepalanya hingga wajahnya sedikit terlihat walaupun masih tertutup beberapa helai rambut.

"Lah kok, Anna?"kaget El.

"El, tolong"rintih Anna.

El melepaskan pegangannya pada Anna dan beralih menatap Arif.

"Mana Trisha?"tanya El sambil menahan amarahnya.

"Trisha?"Arif terlihat laget.

"Bukannya ini teman kamu"lanjutnya.

"Ya, saya kenal dia tapi bukan dia niat saya nyari kesini"El mengepalkan tangannya kesal.

Arif hanya mengedikan bahunya tak peduli membuat El langsung menarik kerah bajunya dan menonjok wajah Arif. El ingin memukul Arif lagi tapi seorang penjaga yang sedari tadi memperhatikan El dan Arif segera memeganginya.

"Lepasin anjing!"bentak El dengan emosi yang sudah memuncak.

El sangat berharap wajah Trisha yang ia lihat, namun nyatanya tidak ada tanda-tanda Trisha disini.

Kemudian, Arif mengambil alih El dan menyeretnya keluar dari ruang tahanan.

"Diem!atau dua temen lo tadi gua lempar ke zombie"ancam Arif membuat El langsung diam walaupun harus menahan emosinya sekuat tenaga.

"Ya gue diem, tapi biarin gue ngobrol sama Anna sebentar aja"ucap El dengan lebih tenang walaupun sekarang ia terdengar tidak sopan, tapi untuk apa juga penjahat di sopanin.

"Ya, silahkan"Arif mempersilahkan.

El melangkah kembali melangkahkan kakinya ke ruang tahanan. Lalu, ia menghampiri Anna dan berjongkok di depannya.

"Anna"panggil El.

Anna yang terlihat ketakutan langsung memeluk El dan menangis.

"Tolong, El. Tolongin aku"rintihnya.

El mengusap-usap punggung Anna dan kemudian melepas pelukannya.

"Aku pasti tolongin, tapi gak sekarang. Aku harus hati-hati karna Azel sama Gunther disandera mereka"El mengusap bahu Anna bermaksud untuk menenangkannya.

"Azel disini?"tanya Anna.

El mengangguk"Kamu kenapa bisa ada disini?harusnya kan kamu udah ada di Kalimantan"tanya El penasaran.

"Waktu berangkat itu aku masih di kamar mandi, pas keluar udah pada berangkat. Aku kejar truknya tapi gak sempet dan malah ketemu penjahat-penjahat ini"jelas Anna.

El menghela nafas untuk menenangkan dirinya"padahal kamu diem aja di pengungsian, masih ada beberapa orang kok disana"

"Aku panik, aku gak kepikiran sampe situ"Anna mengusap air mata di pipinya.

El mengangguk mengerti"aku harus pergi dulu, aku janji bakal keluarin kamu dari sini"pamit El.

Anna menggeleng-gelengkan kepalanya"Jangan tinggalin aku, El. Aku mohon"

El tak merespon, ia terus berjalan keluar dan menggigit bibirnya sendiri untuk menahan rasa sedih.

Saat keluar dari ruang tahanan, El kembali berhadapan dengan Arif yang masih memegangi pipinya karena pukulan El. Bahkan, El tak sadar ia melukai Arif cukup parah hingga bibirnya berdarah.

Mamam tah

---

Kini El sedang berada di tempat latihan, WOW preman-preman ini rajin melatih otot mereka.

El mendesis ngeri melihat dua orang sedang bertarung hingga berdarah-darah.

Jangan-jangan gue nanti di aduin gitu kayak ayam.

SURVIVANTS (COMPLETED)Where stories live. Discover now