Darka yang orang lain lihat (atas) Vs Darka yang Chitra lihat (bawah)
Warning!!!
Pertama, komentar emot yang terakhir kalian pakai?
Kedua, absen baca jam berapa?
HAPPY READING
---
Pagi-pagi kepala Chitra sudah diajak mikir keras. Dirinya terbangun di kamar. Chitra ingat sekali kalau semalam ia tidur di minimarket kompleks. Bagaimana ia bisa bangun di kamar?
Di sepanjang kegiatannya di pagi hari, mandi sampai sarapan, Chitra terus saja diam memikirkan kemungkinan-kemungkinan dirinya. Ketika bertanya, ibunya langsung menjewer telinga Chitra.
"Kamu bener-bener nyusahin Angan semalam."
"Hah?"
"Denger ya Chitra, kamu itu perempuan, harus bisa jaga diri. Bukan apa-apa tidur, kalau kamu ngantuk tahan, apa kamu juga akan tidur di trotoar?"
Chitra menggeleng heran.
"Ingat, jangan biarkan diri kamu lepas dari penjagaan. Kamu itu perempuan-"
"Iya, iya," balas Chitra yang langsung keluar rumah. Aneh sekali respon ibunya, biasanya selalu mengambil sudut pandang tetangga. Tapi itu sebuah petunjuk, dirinya yang merepotkan Angan. Chitra kemudian senyum-senyum sendiri membayangkan Angan yang menggendongnya.
Di punggung? Atau di depan dada?
Chitra terus saja cekikikan seperti orang gila. Tapi mau bagaimanapun itu jelas tidak mungkin. Yang terbesit dalam benaknya cuma satu, Angan yang menitipkannya ke karyawan minimarket kemudian memanggil orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angan : Masa Muda
Teen FictionShe fell first, but he fell harder. Tentang Chitra yang menghabiskan masa mudanya dengan mengejar-ngejar Angan. Cowok populer di sekolahnya yang menjadi incaran banyak cewek. Angan benar-benar sempurna. Pintar, ganteng, tapi dia terlalu dingin sampa...