13. Little Things

3.9K 455 59
                                    

Jennie menatap dirinya di cermin rias Jisoo nya. Sesekali tangan nya bermain2 pada speaker yang memutar lagu2 kenangan nya dengan Jisoo. Tak lupa juga air mata yang setiap hari nya menemani kesepian Jennie.

Kim Jennie.

Gadis yang selama ini di eluk2an hampir semua orang yang mengenal nya berubah menjadi zombie kecil. Lingkaran hitam dibawah mata indah nya menandakan gadis itu sudah tak pernah tidur teratur lagi.

"Kim Jisoo... Apa kabar? Kau baik2 saja bukan?" Lirih nya menatap jemari nya yang menari indah di atas speaker.

"Apa kau merindukanku? Aku merindukan mu sayang... Kembalilah..." Gadis itu lagi2 sesenggukan.

"Apa kau bahagia Jennie? Kau bahagia? Hmm?? Hahah... Aku rasa kau sudah bahagia sekarang Jennie.." Jennie menatap sinis pada pantulannya di cermin.

"Ck..ck... Aku yakin Jisoo sudah pasti sangat membencimu Jennie. Kau senang? Hahah.." Seringai iblis tampak menghiasi bibir pucat gadis itu.

Saat telinga Jennie mendengar lagu yang sangat familiar di telinga nya, yaitu lagu yang menjadi backsound saat Jisoo meminta nya menjadi kekasihnya. Jennie semakin menangis. Bahkan kini kedua tangan Jennie mengepal kuat. Seakan melampiaskan segala emosi nya pada kedua tangan nya.

"Hahah.. kau puas Jennie? KAU PUAS?? JAWAB BODOH!!"

"PRANKKKK!!!!"

Jennie memukul cermin yang berada tepat di depan nya. Dan tampak darah segar sudah mengalir di kepalan tangannya.

"Huh... Tampak nya aku sudah gila karena mu Kim Jisoo. Jika kau mau pergi, pergi lah secara tuntas!!! Jangan biarkan bayangan mu memberi ku harapan. Pergi dan tinggal kan aku sendiri. Kumohon..."

Tubuhnya semakin bergetar. Jennie sadar. Gadis itu sangat memahami kebodohan apa yang sudah di perbuat nya.

Dengan langkah gontai Jennie melangkah ke kamar mandi. Mungkin mengakhiri hidup adalah pilihan terakhir gadis itu.

Jennie menyalakan shower kamar mandi Jisoo dengan volume yang sangat kuat. Gadis itu duduk di lantai. Memeluk kedua lututnya. Merasakan dinginnya air menusuk tulang2 nya.

"I miss you so badly..." Lirih nya sembari menutup kedua mata nya.

______________________________________

Jeongyeon menatap tajam wanita yang berdiri tepat didepan nya. Kedua tangan nya mengepal menahan emosi.

"Kau... Tidak ku sangka kau benar2 melaksanakan ultimatum mu. What the fucking hell to your mind?" Tunjuk Jeongyeon tepat di depan mata gadis ini.

"It's not your business, bitch..." Gadis itu menepis tangan Jeongyeon kasar.

"What? Are you crazy? Jika itu bersangkutan dengan Jennie maka itu menjadi urusan ku Lisa.."
"Berhenti menilai ku buruk. Saat ini aku sedang berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan ku."

"Cihh... Sekarang di mana Jennie?"
"Aku tidak tau..."

Bughh....

"Fuck!! Apa kau gila?" Jeongyeon kembali ingin melayangkan pukulan namun berhasil di tahan oleh Lisa.

"Dia pergi. Tapi dia berada di tempat yang aman. Aku bisa jamin itu."
"Aman? Kau benar2 sudah tidak waras rupanya."

"Terserah padamu jeongyeon. Aku akan menemui rose. Aku akan menyatukan Jennie dan Jisoo lagi. Bagaimana pun cara nya."

Selepas berkata demikian Lisa langsung pergi meninggalkan Jeongyeon yang masih mematung di depan rumah nya.

"Sial..." Batin Jeongyeon kemudian berbalik menaiki mobilnya dan mengikuti laju mobil Lisa.

LAKUNA ® JENSOO {END}Where stories live. Discover now