9. Never let you go

4.3K 492 170
                                    

JKsign office.

Jisoo memandang frame foto diri nya dan Jennie yang bertengger indah di meja kerja nya. Sedari tadi senyum indah tak pernah luntur dari bibir.

"Ck...ck...ck... Ada apa dengan senyum mu itu?" Tanya rose yang lagi2 masuk ke ruangan nya tanpa mengetuk pintu.

"Aihh... Rosee.. aku merindukan mu." Tanpa menimpali jisoo langsung menghambur memeluk Rose. Membuat gadis blasteran Australia itu mengernyit heran.

"Yak! Apa Jennie tak memberi mu jatah? Alhasil kau lampias kan pada ku?"

"Hahah... Tidak...tidak.. ada yang ingin ku beri tahu."
"Apa?"
"Duduk lah.."

Meskipun masih terheran2 Rose memilih menuruti ucapan jisoo.

"Guess what.."
"What??" Rose lagi2 kembali mengernyit bingung.

"Aku akan anniversary dengan Jennie. Yang ke empat."
"Benar kah? Wah!! Aku tak menyangka dia bisa menghadapi manusia seperti mu."
"Ck.. bodoh..  tentu saja bisa. Jadi bagaimana menurut mu?"
"Hmm?"
"Hubungan kami rose. Bagaimana menurut mu?"

"Yaa aku hanya bisa mendoakan yang terbaik. Tapi ada satu hal yang menganggu pikiran ku Ji."

"Apa?"

Rose mendekat. Menatap dalam mata Jisoo.

"Ini tentang Lisa. Apa kau tak merasa aneh?"
"Hmm??"

"Begini jisoo sayang. Aku tau betapa dia sangat mencintai Jennie. Bahkan dia dengan berani nya mendatangi mu ke kantor mu sendiri dan mulai melancarkan ultimatum nya. Dan menurut ku merupakan suatu keanehan apa bila dia belum melancarkan aksi nya pada Jennie. Kau mengerti kan maksud ku?"

Jisoo menatap rose serius. Kali ini pikiran nya juga sudah terbagi2.

"Tapi ada yang lebih aneh lagi Rose."

Kali ini rose yang menatap nya serius.

"Tak biasa nya Jennie mengantar ku bekerja. Tapi tadi dia mengantar ku sampai ke basement. Ini kali pertama dia melakukan ini selama kami berpacaran selama lima tahun ini. Bagaimana menurut mu?"

"Jisoo,, jangan2 Jennie sudah..."
"Ahh.. tidak..tidak.. itu tidak mungkin. Kalau mereka bertemu aku yakin Jennie akan merubah sifat nya. Tapi ini dia semakin manja pada ku."

"Emm,, bisa saja itu kamuflase Jennie. Agar kau tak curiga." Jisoo lagi2 terdiam.

"Maaf Ji. Aku bukan berniat memperkeruh keadaan kalian. Tapi feeling ku berkata bahwa Jennie saat ini sedang bermain api. Tapi aku berharap feeling ku salah kali ini."

"Apa aku sudah kalah Rose?"
"Yak! Bodoh!! Bukan kah kau bilang akan bertahan sampai akhir? Sampai Jennie yang mengusir mu?"

"Hffftt.. aku tak tau apa aku masih bisa bertahan.."
"Jangan pesimis seperti itu Ji. Kau tau? Kau sangat cantik. Banyak wanita dan pria yang mengantri demi mu."

Jisoo mengangkat alis nya tanda bingung.

"Ck.. kau lihat dia?" Tunjuk rose pada sekretaris jisoo yang sedang sibuk pada laptop nya. Jisoo mengangguk kembali menatap rose.

"Dia sangat menyukai mu Ji. Bahkan dia menutup matanya untuk semua pria dan wanita yang mendekati nya. Dasar bodoh! Apa yg di lihat dari wanita seperti mu." Ucap rose melirik jisoo dari atas kebawah. Seakan 'menelanjangi' sahabat nya itu.

"Yak! Bukan kah kau bilang aku sangat cantik? Lagian siapa yang tidak mau sengon CEO muda ini?" Jisoo menaik-turunkan kedua alis nya. Merasa bangga dengan diri nya sendiri.

LAKUNA ® JENSOO {END}Where stories live. Discover now