🐺20🐺

7 0 0
                                    

Evelyn masih didalam ruang diskusi namun tiba-tiba pintu terbuka dan menampakan seorang ibu dari evelyn yang menatap khawatir kearahNya.

Langkah ibu eve di percepat dan ia pun sampai di hadapan sang anak bersama merica yang selalu bersama IbuSuri Luna.

"Evelyn.. apa kau baik-baik saja nak?" Tanya ibunda eve sangat khawatir dan eve yang mendengar itu hanya diam saja. Dia sedang memikirkan banyak hal saat ini. Mungkin saja jikalau eve itu tidak bisa seperti ayahNya itu, yang bisa memimpin goldmoon pack dengan tenang dan bijak.

"Hiks.. aku bodoh bu.. aku tidak bisa mengurus goldmoon pack dengan baik seperti ayah dulu hiks" evelyn lebih memilih menangis dari pada bertindak dan sang ibunda yang melihat itu sedih namun kali ini ia harus tegaskan sikap evelyn yang di turunkan dariNya.

"Ibu tau kalau masalah itu.. tetapi apa baik jika kamu hanya diam dan meratapi kesalahan yang kamu buat sendiri disini? Apa kamu ga mau berjuang dahulu sebelum semuaNya semakin berantakan? Eve.. dengarkan ibunda" ibu eve pun menaikan dagu eve dengan jariNya agar eve bisa melihat tatapan mata dariNya.

"Ibunda dulu seorang luna.. hanya istri dari seorang alpha.. tetapi saat ayah mu pergi.. ibu menggantikanNya.. awalNya ibu takut akan salah memilih sebuah keputusan mutlak jadi ibu bukanNya meruntukiNya tetapi mencari solusi agar bisa mencapai keputusan yang bijak dari pola pikir ibu.. jadi, kamu jangan berfikiran dahulu tetapi segera bertindak" jelas ibunda eve dengan lembut dan itu cukup membuat eve merasa sedikit tenang.

"Apa aku bisa jadi pemimpin ibunda?" Tanya eve dengan tatapan masih ragu tetapi dengan sebuah anggukan dari ibundaNya keraguan eve pun hilang. "Iya.. kamu adalah Ratu Luna.. sang pemimpin wanita sejati pertama.. jadi, jangan bersedih dan terpuruk.. segeralah bertindak dan beri keputusan bijak" jelas ibunda eve lagi dan tersenyum lembut. Eve yang melihat senyum menenangkan itu langsung ikut tersenyum.

"Terima kasih atas dukunganNya ibunda.. kau memang yang terbaik untuk ku yang terakhir bersama ku" kata evelyn sambil mengusap wajahNya kasar dari basahNya air mata dan ibunda eve pun berdiri tegap sambil mengulurkan tanganNya kepada eve.

"Berdirilah.. kamu masih banyak orang terdekat yang bisa mendukung apa pun keputusan mu"

Brak

Suara tersebut membuat eve dan ibunda eve terkejut sedangkan merica berdiri menghadang di hadapan ibunda eve dan eve untuk melindungiNya.

"Tetaplah di belakang saya Ratu.. ibu suri" jelas merica dengan tegas dan mataNya menyelusuri di setiap sudut ruangan itu lalu muncul seorang pria tampan yang sangat ibunda eve dan eve kenal.

"Krisan!!"

🐺🐺🐺

Tris mulai berfikir untuk kabur dari sini.. karena ia sudah muak untuk menunggu hal itu terjadi maka dari itu ia akan cari tau dengan cara lainNya. Saat tris mau menarik rantaiNya tiba-tiba pintu terbuka dan menampakan diri sang musuh bebuyutan dengan sangat jelas.

"Heloo.. tugas mu di mulai sekarang tris" kemudian keluarlah empat warrior yang mendorong sebuah panggung beroda untuk tempat tris di ikat di sana. Tris hanya pasrah di perlakukan seperti itu karena tujuanNya akan terwujud dalam sebuah peperangan yang ia ketahui dari tuan froug sendiri.

Saat mereka sampai semua pasukan serigala telah tersusun rapih dan dengan cepat tris menajamkan penglihataNya. Ia melihat dari jarak 100 meter terdapat empat alpha berdiri disana.

Mata tris terbelalak dan ia yakin bahwasanNya ini masalah yang rumit hingga di adakanNya perang seperti ini.
"Hahh.. kurang dua orang disini" mendengar keluhan tuan froug membuat tris berfikir. 'Siapa dua orang yang tuan froug maksud?' batin tris berfikir.

TAML || Evelyn THE ENDWhere stories live. Discover now