Laki laki itu tampak terdiam menatap wajah Sarada yang jelas,tampak merasa familiar dengan mata dan rambutnya,

"Aku tidak bertanya."

Sarada tampak menatap kesal laki laki didepan nya, baru saja laki laki ini menjadi malaikat sekarang sudah tampak seperti iblis,namun sesaat kemudian laki laki itu sedikit tertawa dan membuka tudung jubah nya juga.

"Shisui."ujar nya sembari tersenyum, membuat Sarada sedikit diam karena wajahnya yang tampan, sama seperti shisui, ia juga merasa familiar padahal belum pernah bertemu sebelum nya.

"Apa kau....seorang pendatang?"tanya Shisui sembari mengangkat sebelah alisnya, masalahnya melihat penampilan Sarada yang seperti seorang pengelana itu membuat Shisui berpikir bahwa Sarada berasal dari Daerah yang jauh,

"Ya-ya! Aku dari daerah timur!"

Shisui mengangguk kemudian menatap Sarada dari atas sampai bawah.

"Apa kau perlu sesuatu?"
"A-aku ingin bekerja di istana!"

Shisui tampak terdiam mendengar Sarada yang langsung mengutarakan keinginan nya, bagi shisui Sarada terlihat menarik dengan ucapan nya yang langsung pada intinya.

"Hn?"

Sarada mengigit bibir bawah nya merasa sudah terlalu terlambat untuk menarik ucapan nya, ia memang selalu seperti ini! Tak bisa mengatakan hal lain dulu!

"Ya aku ingin bekerja di istana!"
"Baiklah,ikut aku."

Sarada tersenyum senang ketika mendapat harapan dari Shisui, bukankah ini awal yang baik untuk rencana nya? Dewi Fortuna pasti sedang berbaik hati padanya!

~<>~

"Selamat datang kembali, pangeran mahkota!"

Sarada tampak terkejut dan mematung ketika menyadari orang yang berada disebelahnya adalah seorang pangeran mahkota! Calon Raja kerajaan Uchiha yang besar! Bagaimana bisa ia baru menyadari nya padahal sedari tadi ciri ciri nya telah ditunjukan dari diri Shisui?!

'apakah sekarang aku harus bersujud?! Memohon ampun karena tidak mengenali pangeran mahkota kerajaan ini?!' batin nya panik dengan tampang cemas dan wajah pucat,

Sementara Shisui yang menyadari perubahan wajah Sarada hanya tersenyum manis dengan polosnya, merasa tak bersalah dengan membuat Sarada bingung dan panik.

"Sarada-san, apa kau baik baik saja?"

Sarada ingin menangis rasanya, ia ingin terbang saja untuk menghindari Shisui, ia mencoba mengingat ngingat ketidak sopanan nya pada shisui selama perjalanan agar tidak dipenggal.

"Gomenasai Pangeran!aku pantas mati karena telah bersikap tidak sopan dan tidak mengenali mu!"

'tapi aku kan tidak ingin mati, papa...aku tidak ingin mati' batin nya sembari terus mengigit bibir bawahnya.

"Tenanglah,aku bukan orang yang suka memenggal kepala orang hanya untuk masalah kecil seperti ini."

Sarada menghela nafas lega kemudian memaksakan senyum.

"Kau bisa bekerja disini sebagai seorang dayang pribadi ku tanpa perlu diuji apapun."

Sarada tampak terkejut, bukankah ini terlalu mudah untuk memasuki istana besar sebagai seorang dayang? Jiwa sarada merasakan keberuntungan yang berkali kali lipat, bahkan langsung berada di samping pangeran mahkota yang satu satu nya orang yang ia kenali disini!

"A-arigatou"
"Hn."

'seperti papa.'batin nya ketika shisui merespon nya dengan 'hn', Sarada jadi merindukan ayahnya, bagaimana Sasuke makan dengan baik atau tidak dan bagaimana cara Sasuke hidup tanpa sebelah tangan nya dan tanpa didampingi Sarada, tiba tiba sarada jadi memikirkan nya..

THE NOBLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang