Part 20

68.2K 3.5K 58
                                    

Helena Pov

Aku menginjak kakiku kembali ke negara Blacktan, negara yang sudah lama aku tinggalkan, meninggalkan kota Paris yang menyimpan kenangan menyakitkan, meninggalkan pria yang sudah membuatku menderita dan sakit hati, aku melihat ketiga jagoanku yang terlelap tidur di strollernya.

“Maafkan Mommy nak, maaf membuat kalian mengalami ini” aku menghapus airmataku. Aku akan hidup dengan mereka bertiga dan keluargaku, melupakan Glen dan belajar membencinya.

Entah apa reaksi keluargaku ketika aku kembali pulang membawa 3 orang anak, ah aku belum siap untuk menceritakan segala hal yang terjadi, aku tidak mau keluargaku tidak menerima anak – anakku, yang juga keturunan dari Glen, anak dari musuh besar negara Blacktan.

Aku turun dari Taxi yang mengantarku, aku masih berada di luar gerbang istana, kakiku terasa sangat berat untuk melangkah. Diriku bimbang untuk masuk atau tidak. Mataku masih melihat dengan tatapan panjang kearah istana. Ah aku sangat merindukan mereka terutama Kendra, bagaimana kabarnya hari ini.

Aku memutuskan untuk masuk, aku mendorong stroller anak – anak menuju pagar dan berbicara dengan pengawal. Awalnya mereka tidak percaya karena setau mereka aku sudah meninggal. Tetapi aku menunjukkan bukti tattoo yang ada disetiap anggota kerajaan, dan mereka akhirnya percaya.

Pengawal itu membantuku membawa stroller anak  - anak, ketika melewati kebun lagi – lagi aku seperti melihat bayangan Glen, astaga kenapa ini sangat menyesakkan.

“Princess, ayo masuk” kata pengawal itu ketika aku termenung melihat kearah kebun.

“Ah ya” aku kembali berjalan masuk ke istana.

Pintu istana terbuka, didalam terlihat sepi dan hanya  tangisan anak – anak yang terdengar mereka mungkin lapar atau mereka merindukan ayah mereka.

“Cup cup sayang, lapar ya nak” aku menggendong Harold dan menyuruh pengawal itu untuk pergi. Setelah pengawal pergi aku menyusui Harold dan saudara – saudaranya bergantian. Ketika aku menyusui si bungsu, aku melihat Kenda, Mommy dan Daddy turun. Wajah mereka terlihat kaget dan tidak percaya dengan keberadaanku.

“Mommy, Daddy, Kendra… Helen pulang” kataku dengan suara bergetar.

“Helen? Kamu Helen?” Tanya Mommy tak percaya, aku mengangguk dan meminta Mommy memelukku, ah rasanya ingin menangis di pelukan ibuku.

“Gak mungkin, Helena sudah meninggal, iyakan sayang… anak kita sudah meninggal” aku mendengar Mommy berbicara kepada Daddy, Kendra mendekatiku dan memegang pipiku.

“Bukan Mimpi Mom, dia nyata tapi kita belum bisa pastikan dia Helen, apalagi bayi – bayi ini” kata Kendra yang masih tidak percaya.

“Aku saudara kamu Kendra, Dad, Mom..aku Helena aku belum meninggal” kataku masih   suara bergetar.

“Buktikan kalo anda Helena” kata Kendra lagi, aku meletakkan James yang sudah tertidur dan memperlihatkan kembali tattoo yang hanya dimiliki anggota keluarga. Setelah melihat itu Mommy menerjangku dan memelukku, tangisan tak berhenti keluar dari mulutnya.

“Astaga Helena, kemana saja kamu selama ini, Mommy dan Daddy kira…”

“Sttssss ceritanya panjang Mom, nanti.. nanti pelan – pelan aku akan ceritakan, jangan sekarang ya pleaseee”

“Mereka anak – anak siapa?” Tanya Kendra yang sedang bermain dengan Harold.

“Anak – anakku Ken, mereka anak – anakku”

“Anak? Mereka anak – anak Daniel?” Tanya Kendra.

Aku hanya tersenyum, aku tidak mengiyakan dan tidak juga membantah, biarlah mereka menganggap begitu.

13. Princess in LoveWhere stories live. Discover now