Part 12

71K 3.3K 53
                                    

Aku memutuskan mengikuti kemanapun  Helena pergi, termasuk ke Paris. Aku satu pesawat dengan dirinya walau dia tidak sadar aku berada tepat beberapa kursi di belakangnya, hatiku sedih melihatnya menutupi luka di tubuhnya dengan pakaian tebal.

Setelah turun dari pesawat, aku sengaja keluar terlebih dahulu agar Helena tidak menyadari keberadaanku. Tapi sepertinya percuma, Helena melihatku walau hanya punggung dia memanggilku dan aku mengacuhkannya.

Aku menaiki taxi dan meminta supirnya mengantarku ke apartemen dimana Daniel dan Helena tinggal dan beruntungnya aku mendapat apartemen pas di sebelah apartemen Helena.

Ketika aku hendak masuk ke apartemen, aku melihat seorang wanita hendak masuk keapartemen Helena.

“Maaf Nona.. apa ini apartemen anda” kataku bertanya dengan ramah.

“Tidak… aku hanya disuruh kesini karena pemilik apartemen ini membayarku..”

Wanita ini pelacur dan betapa jahatnya Daniel membawa pelacur ke apartemennya sedangkan Helena ada disini.

Aku mengambil dompetku dan menyerahkan uang cukup banyak dan aku kira lebih banyak dari yang di berikan Daniel.

“Wow… apa anda juga mau menggunakan jasa saya tuan?” katanya merayuku.

“Bukan… tugasmu hanya membuat lelaki brengsek itu seharian bercinta denganmu dan jangan sampai dia sedikitpun menyentuh istrinya”

“Hmmmm baiklah, karena bayaran ini sangat menarik, saya akan melakukan apapun yang tuan suruh, tapi andai tuan tau pria ini tidak saja menggunakan saya, tapi juga beberapa pelacur lainnya”

“Tidak masalah, ini kartu namaku dan siapapun temanmu yang dipakainya hubungi saya, biayanya akan saya kirimkan”

“Saya penasaran dengan istri pria ini, kenapa sampai ada pra setampan anda rela membuang uang sebanyak ini agar dirinya tak disentuh pria yang berhak menyentuhnya”

“Wanita itu berharga, wanita itu  tak layak di sentuh bekas banyak wanita”

“Wah ada api cemburu ternyata… kalo membutuhkan jasa saya, anda tau dimana menghubungiku dear”

Aku masuk ke apartemenku, aku menyalakan layar computer dan melihat suasana apartemen Helena, atas bantuan Daddy aku berhasil memasang beberapa kamera pengawas.

“Awas kau Daniel, sedikit saja kau sentuh Helena…” mataku tak terlepas dari layar itu. Tidak membutuhkan waktu lama ketika aku melihat Helena dan Daniel masuk ke apartemennya, entah apa yang mereka perbincangkan, wanita murahan yang tadi aku bayar sudah berani menggoda Daniel dan aku melihat Helena hanya dia.

Daniel menyeret Helena memasuki ruang yang aku kira itu gudang, dasar bajingan. Ah apa yang mereka lakukan didalam.

Tak lama Daniel keluar dan masuk ke kamarnya, dikamar itupun aku pasang kamera, saking kesalnya dengan ulahnya, aku merekam adegan mereka bercinta, ini senjata kelak agar dia mau menceraikan Helena.

Aku melihat Helena keluar dengan terpincang – pincang, dia menuju dapur dan membuka kulkas, tapi sepertinya tak ada bahan makanan. Helena berjalan menuju kamar Daniel, mengedor dan berbicara, mungkin dia ingin izin  membeli makanan.

Ternyata benar Helena keluar dari apartemen, akupun mengikutinya. Aku bersembunyi di belakang tiang agar Helena tidak sadar aku mengikutinya. Aku melihat 2 orang madam dan aku meminta tolong kepada kedua madam itu.

“Permisi madam”kataku dengan ramah

“Bisa tolong berikan obat ini kepada wanita itu, kasihan dia sedang sakit, saya pengagumnya tapi saya tak berani memberikannya langsung”

13. Princess in LoveWhere stories live. Discover now