Part 10

72.6K 3.2K 60
                                    

Hai reader tersayang… terima kasih sekali lagi karena sudah membaca cerita abal – abal ini… sekali lagi ini murni karangan author, nama Negara dan nama hal – hal yang author sebut di cerita ini hanya fiktif belaka. Ini semua murni untuk happy – happy saja. So bijaklah dalam membaca dan satu lagi, author ini suka sedih kalo di kritik dan saran dengan cara kasar, maklum hati author seperti cabelita… murni dan suci gak kuat buat di kata – katain hahahhaha. Makanya tolong di perhalus ya kalo mau kritik hahahhaha.

Ah author bawel ya, maklum udah tua… jadi banyak maunya. Nah demi membahagiaan reader tersayang author akan beri povnya glen, mungkin agak panjang, author harap reader suka.

Btw author mau mengingatkan besok jam 7 malam akan diumumkan pemenangnya, pemenang akan diumumkan di cerita mr. black, so jangan hapus dari library yah.

Cekidot aja povnya Glen…

****

Flashback on

Pov Glen

20 tahun yang lalu…

Aku sangat merindukan Mommy yang sudah 1 bulan ini tidak pernah aku temui, biasanya dia akan menemuiku walau hanya sebentar. Aku ingin bertanya kepada Daddy, tapi melihatnya mabuk dan menangis membuatku mengurungkan niatku untuk bertanya tentang Mommy.

Tapi sekuatnya aku menahan rindu, wajah cantiknya masih selalu membayangiku. Aku harus bertanya kepada Daddy walau aku tau jawabannya pasti tidak akan dia berikan.

“Dad…” aku melihat Daddy dikamar sambil memeluk foto Mommy.

“Daddy, aku mau bertemu dengan Mommy, aku sangat merindukannya” aku menarik ujung bajunya.

“Pergi sana!!!” Daddy mendorongku

“Dad… aku mau bertemu Mommy… hiksss” aku menangis, aku harap mendengar tangisanku dia menjadi luluh dan membawaku ke tempat Mommy berada.

“Dasar cengeng…” dia memukulku. Seumur hidupku baru kali ini dia memukulku. Sakit Mom.. sangat sakit.

“Dad….ampun”

“Andai kamu tau bocah ingusan, andai dulu kamu tidak lahir… Auroraku tidak akan seperti ini, dia akan selalu bersamaku, aku bisa menjaganya dan membatalkan niatnya berbuat jahat kepada kerajaan”

“Dad…” aku masih menangis, aku tidak mengerti apa yang di katakannya.

“Andai aku bisa memilih, aku lebih memiilih kau yang mati…”

“Dad… aku mau bertemu Mommy, please” aku memegang kakinya. Tapi dia menendangku dan membuatku tersungkur kesakitan.

“Sakit… hiksss Mommy”

Daddy mendekatiku dan memegang kedua pipiku. “Kau mau lihat Mommymu? Semua ini kesalahanmu bocah sial” aku mencium aroma minuman keras di  mulutnya. Diumurku yang masih 5 tahun aku mana mengerti kata – kata itu.

“Dad, bawa aku ketempat Mommy”

Daddy menarik tanganku dan membawaku kesebuah lapangan, aku tidak tau ini tempat apa, yang aku tau tempat ini penuh dengan warga yang melempar telur busuk, tomat busuk bahkan air comberan kepada orang yang berdiri di tengah lapangan.

“Dad, Mommy mana?” tanyaku lagi

“Itu lihat disana… Mommymu, kekasih hatiku…” aku mendengar isak tangis dari Daddy.

“Dad”

“Lihat pria itu.. lihat pria yang duduk di tahta itu, dia musuh besar keluarga Jimeno, keluarga yang darahnya mengalir di tubuhmu, hancurkan dia demi Mommymu, itu Mommymu Michael” Daddy menunjuk seorang wanita yang sedang berdiri dan dilehernya terpasang tali yang sangat besar.

13. Princess in Loveحيث تعيش القصص. اكتشف الآن