"oh haha bukan pak, saya sekertarisnya" jawab Davina agak canggung . ini bapak siapa sih sok kenal banget. Lagian ini kan kantor, masa bapak ini pakai baju santai banget kayak dipantai.
"Ngomong-ngomong kamu mau berdiri aja disini. Di parkiran. Kamu nggak mau ketemu boss kamu"
Davina melihat sekeliling dan baru sadar bahwa dia belum bergerak masuk ke dalam kantor.
"Oh iya. Hahahahah" Davina hanya tertawa canggung dan melangkah masuk kedalam lobi kantor.
Ya ampun padahal kan mau acting bego kok jadi bego beneran. Bisa kacau dunia persilatan kalau aku jadi bego beneran.
Setelah berpisah dengan bapak bapak tidak dikenal tadi. Davina langsung menuju meja recepcionist untuk melapor kepada HRD. Tapi bukannya diarahkan ke HRD Davina malah disuruh langsung bertemu dengan Adrian.
Sepertinya boss barunya itu sudah tidak sabar ingin bertemu denannya. Apa dia ingin balas dendam? Memikirkan itu buat davina sedikit ketar ketir . pokoknya Akting bego harus berhasil.
Davina menyemangati diri dan masuk ke lift menuju ruangan Adrian. Sesampainya disana Davina malah melihat pintu ruangan itu seddikit terbuka dan ada orang tua dan Adrian sedang berbicara.
Apa aku harus mennggu sampai dia selesai bicara. Kalau nggak selesai-selesai gimana?. Bisa dituduh terlambat nanti aku. Davina galau
tapi jam masuk kerja masih lama. Nguping dikit nggak papa lah kan. Davina mendekatkan telinga ke arah pintu yang terbuka
"Pintar juga ya kamu cari sekertaris" Davina meniliti pria tua itu eh kok kayak pernah liat ya. Tapi dimana?. Oh!! itukan bapak bapak yang ngagetin aku di parkiran tadi pagi
"Kan papa yang cari, bukan aku pa"
Hah! jadi itu papanya Adrian yang cari. Tunggu! berarti telah terjadi konspirasi antara papa Adrian dengan bang Dylan. Awas aja bang Dylan. aku bakalan balas dendam!
"Oh iya. Kamu nggak mau muji papa" Davina sedikit tergelak hampir saja dia tertawa keras ya ampun papanya Adrian haus pujian banget.
"Wah papa hebat banget" Nggak ikhas banget si Adrian emangnya dia nggak takut panasnya api neraka kalau durhaka terhadap orang tua
"Kamu nggak ikhlas banget mujinya"
"Iya aku memang nggak ikhlas pa. papa tau nggak Davina itu siapa dia it-"
"Hush! jangan bilang Davina itu seperti perempuan perempuan jalang yang kamu antar ke papa sebagai pacar pura pura kamu. Dia itu baik Adrian tadi aja papa ketemu sama dia di parkiran dia itu sopan" Davina sedikit terkejut Bapak itu dah tau dong kalau aku yang bakalan jadi sekretarisnya Adrian . tapi kok tadi dia nanya-nanya?.dan Jalang! Apaan coba ?siapa yang jalang? Aku?. Masa aku jalang. salah aku apa ya lord?
"Aku nggak bermaksud bilang Davin jalang kok. Tapi dia itu lebih parah papa dia itu terlalu bar-
Davina melotot Lebih parah dari jalang?. Maksudnya apaan coba?
"Papa tau!. Iya papa tau Adrian! kamu itu nggak suka perempuan Adrian! Tapi jangan terlalu kentara gini juga dong. Semua yang dekat dengan kamu itu cowok semua. Kamu nggak takut nanti pegawai kamu gosipin kamu itu ga-"
"Aku bukan gay" Davina menutupp mulut terkejut Heoll !Daebak! Adrian ngak suka perempuan. Masa iya sih?. Padahal kiss nya hebat banget. Kan sayang banget kalau kemampuannya itu di praktekan ke para cowok .Owh jijik moment first kiss aku sama cowok gay!
"Papa nggak bilang kamu gay"
"Iya terserahlah"
"Papa ikhlas kalau kamu memang agak menyimpang nak. Kita bisa mulai dari davina kamu bisa mulai dari dia kalau kamu memang nggak suka perempuan. Setidaknya nanti di buku biografi kamu ada lah ceritanya kalau kamu memang pernah dekat dengan perempuan "
KAMU SEDANG MEMBACA
Its' Started From a Bootle of Soju
Romansa"Beraninya kamu bicara seperti itu ke saya?" Adrian menatap Davina dingin, Kilatan rasa marah terihat jelas dimatanya. "Kamu kira kalau kamu mohon ke Dylan dia bakal bawa kamu jauh dari saya?" "Tidak akan!" Adrian tersenyum sinis ke arah Davina "...
05| Tidak semudah itu Ferguso!
Mulai dari awal
