Davina merenggangkan punggungnya yang pegal di sandaran kursi.
Otaknya panas!
Hatinya panas!
Tenggorokannya seret! minta dialiri air mineral
Matanya sakit menatap layar komputer kurang lebih 3 jam non stop
Dan sekarang betisnya pun ikut-ikutan pegal karena kesana kemari mengumpulkan sumber untuk laporan ini. mana tadi sempat nyasar dulu lagi! HUH!
Lagian apa- apaan dengan tugas dari Adrian tadi, Analisis penggunaan dan perolehan dana perusahan periode ini? itu kan tugas Manajemen Keuangan. semua yang berhubungan dengan perencanaan, Anggaran, Pengelolaan, Pengendalian,Pemeriksaan dan Pelaporan keuangan itu tugasnya Manajemen Keuangan bukan tugasnya Sekretaris.
Tugasnya sekretaris itu seperti mengatur Aktivitas ceo, perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.dan mediator antara pimpinan dan bawahan bukan yang berkaitan dengan keuangan.
Ya walaupun Davina akui kalau Sekretaris itu harus serba bisa tapi untuk apa manjer keuangan kalau tugas seperti itu sekretarsi yang mengerjakan?
Tapi Its Okay! Walaupun tadinya Davina ngotot tidak mau mengerjakannya. Tapi setelah dipikir-pikir kalau Davina menolak, Adrian akan semakin besar kepala dan akan tambah mempersulit hidunya.
Jadi setelah dipikir-pikir dengan pertimbangan yang matang, Davina akan mengerjakan Laporan ini. Tugas seperti ini mah kecil! bagi Lulusan Harvard University seperti Davina.
Sekarang jam 11:30 pokoknya ini harus selesai jam 12:00 tenggorokan dan perut Davina tidak bisa diajak kompromi lagi. Dia sudah terlalu lapar dan Davina tidak mau makan siang dengan laporan yang tak selesai-selesai ini. Pokonya ini harus selesai! TITIK!
Sekitar 30 menit berlalu akhirnya Davina berhasil menyelesaikan laporan ini dibantu dengan kemampuan mengetik turbonya agar tugas ini cepat selesai.
Sebelum masuk Davina memperhatikan penampilannya terlebih dahulu
"Ini Laporannya pak"
"Taruh aja disitu" Adrian masih focus dengan berkas berkasnya tanpa melirik sedikit pun
"Nggak mau dibaca dulu pak" saya capek loh buatnya ini! sambung Davina dalam hati
"Tidak perlu. Lagian saya udah minta sama manajer keuangan tadi"
"Minta sama Manajer Keuangan?" Davina bertanya
"Iya. Saya baru ingat kalau 3 hari yang lalu saya sudah pernah minta Laporan itu dibuatkan"
"Kenapa bapak tidak bilang saya pak. Kalau sudah ada!"
"Saya lupa! Saya khilaf davina! Saya lupa kalau itu ternyata sudah ada!"
"Tapi kan Bapak bisa minta tolong saya buat tanyain ke Manajer Keuangan. Laporan itu sudah ada atau belum? Jadi kalau misalnya sudah ada, saya bisa tau dan tidak perlu buat lagi"
"Kamu aja yang bego! udah tau itu bukan tugas kamu, masih aja dikerjain"
Kan elo yang nyuruh PANJUL!!! Ingin sekali Davina berkata seperti itu kemudian menarik rambut Adrian sampai lepas dan melempar Adrian dari lantai 28 ini kemudian menyeret mayatnya sampai ke Wakanda kemudian mencincang tubuhnya dan melemparkan potongan-potongan tubuh Adrian ke burung pemakan Daging sampai habis tak bersisa.
Ingin!
Ingin sekali!
Kalau tidak ingat Davina belum menerima gaji bulan ini dan masih harus bekerja disini sampai Davina diperbolehkan pulang kembali ke perusahaan abangnya.
YOU ARE READING
Its' Started From a Bootle of Soju
Romance"Beraninya kamu bicara seperti itu ke saya?" Adrian menatap Davina dingin, Kilatan rasa marah terihat jelas dimatanya. "Kamu kira kalau kamu mohon ke Dylan dia bakal bawa kamu jauh dari saya?" "Tidak akan!" Adrian tersenyum sinis ke arah Davina "...
