part 23

54 3 0
                                    

Farra berlari dengan air mata yang masih berjatuhan ia tidak menyangka gio akan menganggapnya serendah itu,ia tidak menyalahkan dairy disini karena dairy juga tidak tau apa-apa yang salah itu dirinya kenapa bisa percaya dengan lelaki seperti itu.farra berlari kearah taman ia sadar arsyil mengejarnya tapi ia ingin pergi jauh dari sana.

"Ra jangan nangis" ucap arsyil ngos-ngosan dan dika yang sudah berada didekatnya.

"Dik,sil serendah itu yah gue dimata gio" ucapnya serak

"Kamu enggak serendah itu kok,kamu seharusnya enggak nangisin dia itu sama aja kamu masih berharap dan semakin kamu berharap kepada manusia maka kamu akan semakin sering kecewa" jelas arsyil menenangkan

"Terus gue harus berharap sama siapa?"

"Sama allah swt,serahkan semua padanya maka hidupmu akan terasah lebih indah"

"Gue ngerasah jauh darinya,gue ngerasa berdosa banget" ucapnya menyesal

"Gue mau berubah" ucapnya pelan

"Alhamdulillah, itu lebih baik jadikan semuanya pelajaran yang bermanfaat" ucap arsyil senang

"Tapi gue rasa ini udah terlambat,dosa gue udah numpuk banget" ucap farra sedih

"Tidak ada kata terlambat untuk berubah selama kamu berniat karenanya"

"Loh beneran mau berhijrah,ra" ucap dika kaget

"Emang kenapa gue enggak pantas yah?" ucap farra

"Enggak bukan gitu,maksud gue loh serius karna allah bukan karena gio?" tanya dika

"Emang gue mau berubah setelah gio nyakitin gue tapi gue niatnya karena allah kok" ucap farra sedikit lebih tenang

"Alhamdulillah deh kalau gitu" ucap dika bersyukur

"Tapi gue harus mulai dari mana yah?" tanya farra pada arsyil dan medika

"Kamu harus mulai dari sholat karena setelah kita meninggal yang ditanyakan terlebih dahulu adalah sholat" jelas arsyil bijak

"Hah?sholat,bahkan gue lupa kapan terakhir kali gue sholat mungkin pas kelas 6 SD waktu praktek" ucap farra mengingat

"Tapi kamu masih ingat bacaan sholat kan?" tanya arsyil lembut entah kenapa ia merasa nyaman dengan farra mungkin karena farra pernah menolongnya dulu.

"Enggak" ucap farra polos

"Parah..banget" ucap dika tidak percaya

"Emang loh sholat dik?" tanya farra ragu

"Gini-gini gue enggak pernah lupa kewajiban sebagai umat islam" jawabnya tegas

"Jangan sombong allah lebih menyukai orang yang berdosa tapi menyesal dari pada beramal tapi sombong" ucap arsyil lugas.

"Iyah pak ustad" ucap dika pasrah

"Jangan panggil saya ustad ilmu saya masih minim" ucap arsyil

"Terus gue harus belajar sholat sama siapa?" ucap farra lesuh

FAGIO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang