Cedera

731 102 96
                                    

Hai~ adakah yang menunggu?
Cus ah!
.
.
.
.

🐦🐦🐦

Youngmin, Woong, dan Donghyun tengah berlari-lari menuju UKS yang berada di sekolah Woojin. Woong panik setengah mati setelah mendapat telpon dari sekolah bahwa Woojin mengalami kecelakaan. Lelaki manis itu langsung mengabari Youngmin dan Donghyun. Youngmin yang tengah mencuci baju hampir saja pergi dengan hanya menggunakan boxer pink bermotif alpacanya, untung lelaki tinggi itu cepat menyadari penampilannya dan langsung mengganti bajunya. Donghyun yang saat itu tengah latihan drama untuk acara sekolahnya, langsung meminta izin agar pulang lebih cepat, remaja itu tergesa-gesa menuju sekolah Woojin dengan masih mengenakan kacamata hitam bentuk hati dan topi bunga matahari yang cukup besar. Sementara Woong yang sudah panik lebih dulu langsung menjemput Daehwi dari sekolahnya lalu menuju sekolah Woojin.

"Donghyun-ah," panggil Youngmin. Lelaki tinggi itu memandang sang adik dari atas hingga bawah. Donghyun menengok menatap Youngmin dengan alis terangkat. Youngmin balas menatap Donghyun aneh, "Kau habis darimana, sih? Memangnya sekolah zaman sekarang harus pakai aksesoris alay seperti itu?"

Donghyun mengerjap, remaja itu kemudian melihat pantulan dirinya di kaca ruang kelas yang dilewatinya. Pantas saja sepanjang jalan Donghyun merasa cuaca lebih gelap dari biasanya, ditambah banyak sekali yang bisik-bisik sambil meliriknya. Donghyun pikir karena dirinya tampan makanya banyak yang melirik tapi ternyata karena penampilan noraknya. Remaja itu buru-buru melepas kacamata dan topinya. "Eh bukan. Ini aku habis latihan drama."

Youngmin terkekeh, namun selanjutnya Donghyun yang balik menatapnya aneh. "Hyung juga."

Youngmin mengernyit, "Aku kenapa?"

Donghyun menahan tawanya, "Itu, sepatu hyung."

Youngmin lantas melihat ke bawah. Lelaki tinggi itu mengusap wajahnya begitu melihat kaki kanannya memakai sepatu pantofel sementara kaki kirinya memakai sendal rumah. Pantas saja tadi terasa dingin sebelah dan pincang jalannya. Duh.

"Hyungie kenapa sih? Hwihwi kan tadi masih main kuda-kudaan. Padahal sebentar lagi menang." Suara cempreng Daehwi terdengar kesal. Youngmin dan Donghyun lantas menoleh.

Donghyun menatap sang adik heran, "Bagaimana cara menangnya? Kuda-kudaan itukan tertancap ditanah."

"Pokoknya Hwihwi akan menang kalau Woongie tidak jemput cepat."

Youngmin mengangguk, "Tapi benar yang dikatakan Hwihwi. Harusnya Hwihwi baru pulang sejam lagi, kan?"

"Sepertinya karena aku panik. Jadi, tidak bisa berpikir jernih." Woong menghela napas lalu menatap Youngmin dan Donghyun sebelum kembali berucap, "Sama seperti kalian."

Daehwi menggelengkan kepalanya prihatin, "Inilah akibat hyungie menolak makan brokoli, jadi tidak nyambung."

"Justru Hwihwi yang selalu menyisakan brokolinya." Sahut Donghyun.

"Uh..." Daehwi tampak berpikir lalu detik berikutnya senyumnya terkembang, tangan kecilnya dilipat didepan dada, "Kalau begitu Hwihwi melarang adanya brokoli di makanan Hwihwi karena membuat jadi tidak bisa berpikir seperti Woongie."

Woong mendengus. Donghyun memutar bola matanya, "Terserah kau sajalah."

Tak lama mereka sampai di UKS. Woojin terduduk disalah satu ranjang. Ada dokter yang menjaganya disana, sibuk menulis sesuatu dimejanya.

"Woojinie?" Panggil Youngmin. Woojin beserta dokter penjaganya menoleh.

"Hyungieee huaaaahuhuhuhu!" Tangis Woojin pecah begitu melihat ketiga kakaknya menatapnya khawatir.

Untainted | AB6IXWhere stories live. Discover now