Liburan (Part 2)

467 103 64
                                    

Hai gengs, bosen gak liat aku dinotif kalian hehe
Langsung ajalah
Enjoy!
.
.
.
.

🌻🌻🌻


"Tapi bohong." Jawab Woojin begitu ketiga kakaknya menatapnya dengan pandangan cemas. Bocah itu terkikik geli, "Yeay! Aku berhasil menipu tiga monyet."

Donghyun rasanya ingin mengikat sang adik disalah satu pilar yang ada disini. Huh, menyebalkan sekali, batinnya jengkel.

"Apa maksudmu?" Youngmin menaikkan sebelah alisnya.

Woojin tersenyum lalu menaik turunkan kedua alisnya, "Aku tidak menukar Hwihwi dengan crepes ini, hyungie."

"Lalu dimana Hwihwi sekarang." Tanya Woong.

Woojin mengendikkan bahunya lalu memasukkan sesendok es krim kemulutnya, "Tidak tau."

"Hah?" Woong dan Youngmin mengernyit sementara Donghyun berusaha mengumpulkan kembali serpihan-serpihan kesabarannya yang sempat terpecah karena menghadapi Woojin.

"Tadi kami main petak umpet karena bosan. Aku yang jaga dan belum menemukan Hwihwi." Jelas Woojin.

Youngmin mendengus, "Kenapa malah main petak umpet, sih? Disini banyak mainan, kan?"

"Inilah karena tidak update makanya tidak tau. Kartunya hilang hyungie, jadinya tidak bisa main." Jawab Woojin menggelengkan kepalanya prihatin dengan ketidak-update-an sang kakak.

Youngmin mengusap wajahnya frustasi. Meskipun Daehwi tidak ditukar tapi tetap saja sang adik hilang. Tidak disini bersama mereka. Ditambah Woojin yang semakin mengesalkan dan tidak bisa diajak bekerja sama.

"Kita harus mencari Hwihwi." Putus Woong.

"Tidak perlu, hyungie. Nanti kalau lapar juga keluar." Sahut Woojin santai.

Youngmin merenggut. Ingin rasanya menyumpal mulut sang adik yang bicara seenaknya, "Kau ini memangnya tidak cemas pada adikmu? Kalau sampai diculik bagaimana?"

"Apa?! Hwihwi diculik?" Mendengar ucapan sang kakak, Woojin bereaksi heboh. Matanya membesar, mulutnya menganga lebar dengan tangan yang diletakkan dipipi. Mirip dengan lukisan 'scream'.

Donghyun memutar bola matanya tak habis pikir dengan tingkah berlebihan sang adik, "Jangan sampai, makanya kita cari dulu."

"Jadi belum?" Donghyun menggeleng. Woojin mendecak, "Hyungie kalau suka bohong begitu nanti tidak laku."

"Biar saja." Donghyun memeletkan lidahnya pada sang adik.

Woojin cemberut, menatap jengkel Donghyun. Kalau saja crepes es krimnya tidak enak, mungkin Woojin sudah melempari wajah sang kakak dengan crepesnya.

Akhirnya mereka mencari Daehwi. Keempat orang itu berkeliling game center. Menanyakan pada pengunjung lain. Bahkan Woojin sampai merangkak mencari keberadaan Daehwi yang siapa tahu bersembunyi di kolong mesin.

Namun, tiga puluh menit telah berlalu, belum ada tanda-tanda keberadaan Daehwi. Pengunjung lain  juga tidak ada yanng melihat bocah yang ciri-cirinya mirip seperti Daehwi. Hal ini semakin membuat Youngmin, Woong, dan Donghyun frustasi. Padahal ini liburan, harusnya menyenangkan, tapi kenapa malah jadi seperti ini.

"Bagaimana ini hyung?" Panik Woong.

"Kita ke pusat informasi saja. Minta umumkan." Jawab Youngmin.

"Loh, Woojinie mana?" Woong yang menyadari keabsenan sang adik diantara mereka menatap sekeliling.

"Tenang Woojinie- Eh, kenapa aku menggandeng boneka?" Mata Donghyun melotot begitu sesuatu halus yang dipegangnya ternyata tangan boneka berang-berang milik Daehwi.

Untainted | AB6IXWhere stories live. Discover now