Liburan (Part 1)

698 98 59
                                    

Selamat membaca!
.
.
.
.

🌻🌻🌻

Youngmin mendudukkan diri di sofa ruang TV, membawa secangkir teh hangat dan sepiring cemilan manis. Donghyun berada disampingnya menatap bosan pada TV yang menyala.

"Kenapa? Sudah bosan hidup?" Tanya Youngmin saat melihat posisi duduk Donghyun yang seperti makhluk tak bertulang. Ekspresi wajahnya menunjukkan tingkat kebosanan yang tinggi, padahal ini masih pagi.

Donghyun mendengus, "Bosan melihat wajah hyung terus."

Youngmin mendecak, "Baru saja libur tiga hari sudah bosan. Bukannya kau sangat menantikan hari libur?"

"Iya, tapi hyungie tidak ada rencana mengajakku liburan."

"Aku sibuk."

"Dasar tidak perhatian. Pantas saja hyungie tidak laku-laku."

Youngmin memutar bola matanya, "Itu tidak ada hubungannya. Lagipula kau juga tidak punya pacar, mengacalah sedikit."

Donghyun menghela napas, tidak ada guna berdebat dengan Youngmin yang membosankan. Bukannya menghibur malah membuat tingkat semangat Donghyun yang sudah mendekati nol semakin menuju nol. Huh.

Donghyun memutuskan untuk mematikan TV, pagi ini hanya ada acara gosip-gosip tak penting, acara anak-anak juga belum mulai tayang. Remaja itu akhirnya memilih membuka hp untuk melihat media sosialnya.

Bersamaan dengan itu, Woong datang. Lelaki manis itu masih menggunakan piyama dan membawa segelas susu, mendudukkan diri diantara Donghyun dan Youngmin. Wajahnya terbengong, masih terlihat baru mengumpulkan nyawa. Padahal rambut depannya sudah basah dan dipastikan kalau Woong sudah mencuci wajahnya. Tapi lelaki manis itu masih belum sadar sepenuhnya.

"AH!"

Donghyun tiba-tiba memekik kencang. Woong terlonjak kaget, susu yang dipegangnya tumpah sedikit, membasahi celananya. Sementara Youngmin tersedak, tehnya menyembur dari hidung. Youngmin lantas melempar sebuah biskuit tepat ke wajah sang adik, "Apasih? Jangan bikin kaget."

"Ih, hyungie." Donghyun cemberut, namun detik berikutnya senyum cerahnya terkembang.

Donghyun baru akan menunjukkan sesuatu kepada Youngmin tapi suara lain lebih dulu menyela, "Jorok! Woongie hyungie mengompol!"

Woojin berdiri disana, Bocah itu baru saja bangun, masih menyeret selimut bergambar avenger dan menuding Woong. Daehwi juga ada disampingnya, mengucek mata dengan kepalan tangannya, tangan yang lain memeluk boneka bebek kesayangan.

Woong hanya menatap Woojin sekilas kemudian meminum susu hangatnya. Masih dalam mode mengumpulkan nyawa, Woong tidak akan bisa diajak bicara.

Woojin mencebik, merasa tidak dihiraukan oleh sang kakak kedua. Bocah itu akhirnya memilih mendekati Youngmin, meninggalkan selimut avengernya ditempatnya berdiri tadi dan mencomot biskuit yang tergeletak dipiring.

"Eh, sudah sikat gigi belum?" Tegur Youngmin saat Woojin baru membuka mulutnya untuk memasukkan biskuit.

"Sudah."

Youngmin menyipit, "Jangan bohong."

"Sudah hyungie. Nih, lihat." Woojin menunjukkan giginya. Memang bersih sih tapi Youngmin seperti mencium bau-bau tak sedap dari sana.

"Ih, Woojinie bau! Habis makan bangkai, ya?" Itu Daehwi, bocah kecil itu sudah menutup mulutnya dengan boneka bebek yang dibawanya.

Woojin menutup mulutnya dan merasakan bau mulutnya sendiri. Ah, baunya mirip dengan bangkai tikus yang dibawa Woong kemarin malam.

Untainted | AB6IXWhere stories live. Discover now