02. young master

519 62 28
                                    

Kementerian Riset dan Teknologi

"Prof. Oh dan Prof. Park, silahkan memasuki ruangan presentasi." Pria muda itu notulen di rapat PT (baca: piti) pagi ini. Dia lulusan S3 sebuah Institusi pendidikan sains terkemuka, namun karena usia serta pengalamannya yang belum seberapa membuatnya masih ditempatkan sebagai tukang catat.

"Suamiku, lihat dirimu! Krim kue masih ada di hidungmu. Kalau begini kamu malah disetujui jadi pelawak slapstick, sayang," keluh Oh Jian.

"Ah ya? Kurasa aku terlalu dekat dengan kue saat kita ikut meniup lilin ulang tahun Jimin tadi."

"Ckckckck.. Kamu itu profesor dengan banyak gelar, disegani semua bawahan di rektorat, tapi kamu masih seimut ini. Ah hidupku sempurna. Aku punya suami yang cerdas, tegas juga bisa jadi seimut ini, dan aku juga punya anak lelaki yang penurut. Beruntungnya aku. Aku pasti sudah menyelamatkan negara di kehidupanku sebelumnya."

Prof. Park telah selesai menyeka puncak hidung mancungnya dengan tisu basah dari tas tangan istrinya. Maka segera lah mereka masuk ke ruangan di mana semua panelis telah berkumpul untuk mendengarkan presentasi mereka.

Begitu masuk, mereka dihadapkan pada pemandangan ruangan yang besar dan megah. Setidaknya pasti ada ratusan kursi empuk yang landasan duduknya bisa dilipat jika tidak diduduki, tersusun bertangga-tangga. Namun kali ini hanya berisi seperberapanya. Bagian tengah berjejeran diduduki enam orang pria dan wanita sepuh dengan kacamata tebal mereka bagaikan pantat botol. Dan juga beberapa audiens. Mereka semua telah dibekali handout berupa beberapa lembar kertas berisi point-point penting yang akan pasangan suami istri ilmuan ini presentasikan.

"Silahkan memulai presentasi Anda, Prof," komando notulen. Orang yang memanggil mereka dari ruang tunggu.

Saat Prof. Park mencolokkan USB Drive ke salah satu port yang ada di tablet PC meja podium, saat itulah tampilan proyektor yang sebelumnya menampilkan visualisasi sederhana berupa logo kementerian langsung berubah menjadi thumbnail video yang telah Prof. Park sediakan untuk mengiringi jalannya presentasi pagi ini.

Selagi sang suami berdiri penuh aura kepintaran di podium, Jian atau yang pada kesempatan ini Prof. Oh bergabung menjadi salah satu audiens. Dia duduk di kursi lipat urutan paling depan seorang diri. Kakinya tersilang anggun ditutupi rok span dari bahan sutera amat lembut. Juga blouse dengan renda yang sama sekali tak memberikan kesan berlebihan itu menambah sempurna keindahan tubuhnya yang berbahu sempit itu. Tema warna pakaian Jian pagi ini adalah pink peach. Anggun namun juga formal. Serasi dengan dasi merah maroon yang Prof. Park Jihoon pakai sebagai esens warna dari setelannya yang serba monoton. Hitam putih.

Ctakh... Prof. Park menekan tepat di tombol spasi membuat video itu play. Layar pertama diisi seekor anjing Retriever warna coklat kombinasi berlari dengan sangat riang mengejar frisbee.

"Apa kalian memiliki hewan kesayangan?" Dibuka dengan pertanyaan retorik, lalu presentasi berjalan serius. Prof. Park menyampaikan semua gagasan gagasannya lengkap dengan data-data dan hasil percobaan empiris yang dia, istrinya dan timnya sudah kembangkan selama tigabelas tahun ini.

Acara diskusi dan presentasi terbuka berlangsung kurang lebih selama dua jam tanpa jeda. Dengan kondisi yang bikin dada bergemuruh naik turun, meskipun ini sudah presentasi PT yang entah berapa puluh kali suami istri itu lewati selama karir keilmuan mereka. Karena saat kau berhadapan dengan panelis-panelis dari Kemenristek, semua orang bagaikan newbie menghadapi rentetan gempuran pertanyaan.

Akhirnya, saat-saat mendebarkan itu berakhir, ditutup dengan tepuk tangan belasan orang.

Setelah itu mereka semua pun turun dari kursi penonton bertangga. Berkumpul untuk saling bersalaman. Panelis dan para audiens.

ARTIFICIAL SOUL [re-run ver.]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum