part 14

2.2K 61 0
                                    

Pagi harinya, Arsen berniat untuk menemui mertuanya di ruang tamu untuk membicarakan mengenai ia pindah rumah, bukan apa-apa ia ingin hidup sendiri bersama Alika dan menghabiskan waktunya bersama Alika.

"Ma, pa, Arsen berniat untuk pindah rumah apa mama dan papa memperbolehkan Arsen membawa Alika kerumah Arsen"ucap Arsen.

"Kenapa kamu berniat pindah rumah Ar, ini kan juga rumah kamu"ucap sang papa.

"Iya pa hanya Arsen ingin hidup mandiri bersama Alika, jadi apa papa dan mama mengizinkan Arsen membawa Alika pergi"ucap Arsen.

"Silahkan kamu membawa putri kami, tapi Ar kamu sudah membicarakan soal niat kamu kepada Alika"ucap sang mama.

"Belum ma, nanti Arsen akan membicarakan soal ini ke Alika. Emm kalau begitu Arsen kembali kekamar"ucap Arsen

Sedangkan didalam kamar Alika sudah bersiap untuk pergi, ia berjalan keluar kamar namun belum sempat membuka pintu seseorang membuka pintu terlebih dahulu.

"Loh Al, mau kemana"ucap Arsen.

"Keluar"ucap Alika.

"Ya keluar tapi kemana"ucap Arsen.

"Kepo lo, minggir gue mau lewat"ucap Alika.

"Gak, jawab dulu mau kemana"ucap Arsen.

"Ck, gak usah kepo deh. Minggir, gue mau lewat"ucap Alika.

"Tidak mau, jawab dulu baru aku memperbolehkan kamu pergi"ucap Arsen.

"Ck, maksa banget ya lo. Gue gak akan kasih tau kemana gue pergi, minggir atau gue ngelakuin sesuatu ke lo"ucap Alika.

"Baiklah kalau begitu, aku gak akan izinin kamu pergi"ucap Arsen menutup pintu kamar dan menguncinya.

Alika melihat pintu sudah dikunci oleh Arsen berdecak kesal.

"Ngeselin banget lo ya, bukain pintu gak, gue mau keluar"ucap Alika kesal.

"Gak mau, kamu tetap dikamar sampai kamu mengatakan kepada ku kemana kamu pergi"ucap Arsen.

"Gue gak mau dikamar ya, gue mau keluar bukain pintunya atau gak gue bakal loncat dari balkon"ucap Alika.

"Silahkan kalau kamu berani"ucap Arsen.

"Lo nantangin gue. Ok gue bakal loncat dari balkon"ucap Alika dan pergi menuju balkon.

Alika bersiap loncat dari balkon, Arsen melihat Alika yang berniat loncat dari balkon berlari kearah Alika.

"Al, jangan loncat bahaya"ucap Arsen.

Alika menghiraukan ucapan Arsen, ia menaiki  pagar balkon dan bersiap loncat, namun dengan sigap Arsen menarik tangan Alika dan memeluknya erat.

Alika yang dipeluk hanya diam tanpa membalas pelukan Arsen.

"Jangan melakukan sesuatu yang membuat aku merasa bersalah, aku mencintai mu Al ku mohon jangan melakukan itu lagi ya"ucap Arsen setelah ia melepaskan pelukannya.

Alika mendengar kata cinta tertegun, ia terdiam hatinya tiba-tiba berdetak dengan kencang.

'Ck, jantung jantung kamu jangan berdetak melebihin batas, aku gak mau Arsen denger detak jantung ku' batin Alika.

Alika menepis tangan Arsen di pundaknya dan menatapnya sinis.

"Khem, lo bilang cinta sama gue, cih lo hanya berpura-pura cinta sama gue. Gue gak percaya sama omongan lo, dan ya jika lo gak mau merasa bersalah lebih baik lo cerain gue dan gue bisa bebas dari lo. Gue bisa kemana pun tanpa ada halangan dari lo, jadi pak Arsen yang terhormat gue mohon cerain gue"ucap Alika dan pergi dari hadapan Arsen namun terhenti oleh perkataan yang di lontarkan oleh Arsen.

"Saya cinta sama kamu dan itu murni dari hati saya, terserah kamu mau percaya atau tidak. Dan jika kamu ingin keluar silahkan, saya tidak akan melarang kamu tapi saya ingin kamu izin sama saya terlebih dahulu dan kamu memberitahu kemana kamu pergi itu saja. Dan kamu bilang saya harus menceraikan kamu agar kamu bisa kemana pun kamu pergi tanpa ada yang menghalangi kamu, tidak, saya tidak akan menceraikan kamu sampai kapan pun"ucap Arsen dengan nada formal dan tegas.

Alika terdiam, tanpa sadar air matanya jatuh dari kelopak matanya ada rasa bersalah didalam hatinya tapi ia tak berani mengungkapkan rasa bersalahnya kepada Arsen.

Alika akui, Arsen mencintainya tapi ia tidak tau apa hatinya terisi nama Arsen atau tidak.

Alika berbalik badan dan menatap Arsen dari kejauhan, berlahan ia mendekat kearah Arsen dan memeluknya.

Arsen membalas pelukan Alika dan mengelus punggung Alika.

"Stt jangan menangis aku gak mau lihat kamu menangis"ucap Arsen.

Alika mendongak menatap Arsen lalu ia kembali menunduk menyembunyikan wajahnya didada bidang  Arsen.

"Maafin gue atas perkataan gue tadi, seharusnya gue gak bilang ke lo tentang cerai. Maaf"ucap Alika.

Arsen mendengar ucapan Alika yang dilontarkan oleh Alika tersenyum tipis, ia yakin Alika akan menerimanya sebagai suaminya, semoga saja.

"Ya aku maafin, tapi ku mohon jangan ngelakuin kayak tadi. Aku gak mau kamu meninggalkan ky, aku mencintai mu khumairah"ucap Arsen dan tanpa seizin Alika ia mencium pipi Alika.

Alika yang diperlakukan itu hanya diam lalu berlahan-lahan senyuman yang tak pernah ia perlihatkan kepada suaminya itu pun terukir di bibir Alika.

"Cie, udah senyum nih kayaknya kamu menerima ku sebagai suami mu"ucap Arsen.

"Gak, siapa bilang aku menerima mu sebagai suami ku"ucap Alika dengan wajah datarnya.

"Cie bahasanya udah aku kamu nih, bilang aja kamu sudah menerima ku sebagai suami mu"ucap Arsen.

"Gak, udah deh gak usah ngegodain. Aku mau keluar bukain pintunya kalau tetap gak dibukain aku bakal loncat dari balkon"ucap Alika.

"Eh iya-iya aku bukain, tapi jangan loncat lagi"ucap Arsen dan segera membuka kunci pintu kamar.

"Good suami ku"ucap Alika dan bergegas pergi dari sana sebelum ia mendapatkan godaan dari Arsen.

Arsen tersadar lantas ia tersenyum senang, akhirnya menantiannya mendapatkan cinta dari Alika tercapai juga.














Makasih yang sudah baca, maaf jika ada kesalahan kata dalam penulisannya.

Jangan lupa vote dan komen ya.

Cinta Arsen Untuk Alika(TAHAP REVISI)Where stories live. Discover now