part 10

2.6K 77 1
                                    

Arsen terus mencari keberadaan istrinya namun ia tak kunjung menemukan keberadaan istrinya, hingga malam pun tiba ia masih mencari keberadaan istrinya.

Sedangkan di rumah mama terlihat begitu khawatir dengan anaknya yang sedari tadi tidak kunjung pulang, bagaimana tidak khawatir ini sudah sangat malam bahkan hampir jam setengah 12. Arsen menantunya pun tak kunjung memberi kabar dimana keberadaan anaknya.

Sang mama mengambil ponselnya dan menelfon Arsen, ia sangat risau dengan anak perempuannya itu.

"Assalamulaikum, Arsen apakah kamu sudah menemukan Alika"

"Belum ma, tapi aku akan berusaha untuk menemukan Alika"

"Tidak nak, lebih baik kamu pulang sekarang, besok kita lanjutkan mencari Alika"

"Tapi ma, Alika masih belum ketemu. Aku akan pulang setelah menemukan Alika, mama jangan khawatir ya, aku tutup telfonnya assalamu..."

"Arsen dengerin mama, kamu pulang sekarang besok kamu bisa mencari Alika. Mama gak mau kamu sakit nanti ya, pulang sekarang ya nak"

Sanga mama mendengar helaan nafas dari seberang sana. "Baiklah ma, Arsen akan pulang"

Sang mama tersenyum lega lalu sambungan Telfon pun terputus.

***

Di pagi harinya sesuai ucapannya kemaren ia kembali kerumah untung hari ini hari minggu jadi ia bisa rebahan setelah ia sampai di rumahnya.

"Alika ayo abang anter kamu kerumah, oh iya janga lupa sampai dirumah kamu harus meminta maaf kepada suami kamu dan berjanji kepada abang kamu tidak kabur lagi dan mau menerima pernikahan kamu"ucap Rifqi.

"Iya bang"ucap Alika dengan malas, sungguh ia malas jika membahas Arsen suaminya.

"Ok kita berangkat sekarang"ucap Rifqi dan diangguki oleh Alika.

Rifqi menjalankan mobilnya menuju kerumah mamanya.

Diperjalanan Alika masih terdiam matanya fokus memandangi jalanan di kaca jendela mobil, lalu ia tak sengaja melihat Arsen di pinggiran jalanan sambil memegang sebuah foto di tangannya membuatnya langsung menoleh kearah abangnya dan memintanya untuk berhenti. Rifqi langsung menghentikan mobilnya mendadak.

"Apaan sih dek, suruh abang berhenti. Mau kabur lagi, gak bisa abang tidak akan membiarkan kamu kabur lagi"ucap Rifqi.

Alika menghiraukan ucapan abangnya ia langsung turun dan menemui suaminya. Rifqi sedari tadi meneriaki nama Alika untuk kembali namun Alika sudah menjauh dari mobilnya lantas Rifqi menyusul Alika.

Alika menatap Arsen yang sedari tadi belum beranjak dari tempatnya saat ini, Alika Ragu untuk memanggil nama Arsen.

'Aku panggil gak ya, atau aku pergi saja. Aih sangat membingungkan'batin  Alika.

"Arsen"ucap Alika.

Arsen yang mendengar namanya di panggil mendongak kearah samping dimana Alika berada.

"Khumairah"ucap Arsen dan memeluk Alika sangat erat ia tidak akan membiarkan istrinya pergi darinya.

Alika yang mendapatkan pelukan tiba-tiba dari Arsen pun hanya pasrah tanpa membalas pelukan Arsen.

"Kamu kemana saja, saya khawatir. Kamu kalau mau pergi bilang dulu sama suami, jangan membuat suami kamu khawatir"ucap Arsen.

"Dia pergi kerumah Byan"ucap Rifqi yang sedari tadi diam dan melihat aksi peluk-pelukan antara Arsen dan Alika ya walau adiknya itu tidak membalas pelukan dari Arsen.

Arsen menatap Rifqi sekilas lalu beralih menatap istrinya.

"Benar, kamu pergi kerumah Abang Byan"ucap Arsen dan Alika menjawab dengan deheman.

Arsen menghela nafasnya pelan, ternyata sifat Alika sama saja cuek terhadapnya. Yaallah sampai kapan istrinya bersikap cuek dan dingin kepadanya.

"Yaudah, yang terpenting kamu ada dihadapan ku. Sekarang kita pulang ya"ucap Arsen.

"Ya iya lah mau pulang, tapi gue gak mau semobil sama lo. Gue sama abang Rifqi, ayo bang kita pulang"ucap Alika menganggandeng lengan Rifqi.

Rifqi menepis tangan Alika berlahan lalu menatap Arsen yang memasang wajah kecewa campur sedih.

"Alika, sekarang sudah ada suami kamu. Kamu pulang bersama suami kamu, abang akan pulang sendiri"ucap Rifqi.

"Gak mau, kan tadi aku pergi sama abang kan ya aku bakal pulang bareng abang, bukan sama dia"ucap Alika.

"Jaga ucapan kamu Alika, dia itu suami kamu. Udah sekarang pergi lah dengan suami kamu dan barang-barang mu biar lah abang yang bawa"ucap Rifqi dan pergi dari sana membiar adiknya bersama suaminya.

Alika melihat kepergian Rifqi menuju ke mobilnya dengan perasaan kesal, lalu ia menatap Arsen yang sedang tersenyum kearahnya.

"Gak usah senyam-senyum, pasti lo seneng kan pulang sama gue"ucap Alika.

"Ya harus senang lah, pulang bareng istri aku yang cantik ini"ucap Arsen membuat pipi Alika memerah merasa malu dengan ucapan Arsen tapi ia bisa menutupi rasa malunya.

"Gak usah puji bisa gak"ucap Alika.

"Kenapa, memang benar kan kamu cantik"ucap Arsen.

"Gue bilang gak usah puji"ucap Alika.

"Saya memberi pujian kepada istri aku, apa tidak boleh"ucap Arsen.

"Gak"ucap Alika singkat.

"Kenapa"ucap Arsen.

"Pokoknya, lo jangan puji gue"ucap Alika dan pergi dari sana menuju ke mobil Arsen dan masuk kedalam.

Arsen segera menyusul Alika yang sudah masuk kedalam mobilnya, dan mobil itu pun pergi dari sana menuju kerumah Arsen.










Makasih yang sudah baca, maaf jika masih ada kesalahan dalam penulisannya.

Jangan lupa terus vote dan komen biar saya tambah semangat buat lanjutin cerita ini.

Cinta Arsen Untuk Alika(TAHAP REVISI)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant