10 : A Blot on Sb's Character

Mulai dari awal
                                    

Sakura tahu, ketika ia berteriak kesakitan, Sasuke menertawainya. Ketika matanya memburam karena air mata, pemuda itu menarik lingkar kerah kaosnya sendiri dan menunjukkan nama Naruto tertarto indah di dada kirinya.

Mungkin Sasuke sudah merasa puas, hingga ia berani meninggalkan Sakura yang masih meraung sakit di taman kota, dengan tenang. Meninggalkan gadis sial yang mengutuk Naruto dan lingkaran setan yang dibuat Sasuke tanpa sadar.

•••

Hujan, seandainya Naruto memiliki tenaga untuk menangis lagi hari ini, mungkin ia akan menangis. Sendirian, sambil menikmati waktu luang menunggu bus datang.

"Aku tidak bisa meninggalkan Ayahmu saat ini, kau pulang dengan bus saja ya."

Itu perkataan Kakashi di panggilan setelah ia menunggu lebih dari satu jam di sekolah. Keterlaluan.

Haaaahhh. Naruto menghela napasnya lagi untuk kesekian kalinya. Beberapa hari ini ia sengaja menghindari keempat sahabatnya, belum termasuk Ino juga. Naruto agak canggung bersikap di depan mereka setelah pertengkarannya dengan Sakura waktu itu.

Diam-diam Naruto meringis sakit melihat Ino menatapnya kesal dari jauh ketika tidak sengaja bertemu di kantin hari ini. Sepertinya Ino tahu kronologis lengkapnya, dan entahlah dia tahu dari mana. Yang pasti, Naruto jujur merasa kecewa dengan reaksi Ino terhadapnya.

Tiba-tiba Naruto dikejutkan dengan suara payung yang ditutup, dengan refleknya ia langsung menoleh, melihat orang yang baru saja bergabung dengannya di halte.

"Terkejut?"

Orang itu berseru, lalu duduk di sebelahnya. Berbataskan hanya satu jengkal dari masing-masing paha keduanya.

Naruto diam-diam mencubit pahanya, menyesal duduk di paling pojok ketika Sasuke berusaha mengeliminasi jarak duduk di antara mereka. Sesuatu di dalam dada Naruto berdetak makin kencang, atensi pemuda di sebelahnya jelas hanya tertuju padanya. Mengingatkan pada momen mereka menonton konser bersama.

"Apa kau mau sampai satu tahun tidak menghiraukanku?"

Dada Naruto menyesak sekarang, suara Sasuke telah berubah menjadi berat dan terdengar menyedihkan saat ini.

"Aku mohon padamu." Lirih Sasuke pada akhirnya. Berhasil menghancurkan tembok tinggi yang dibuat Naruto untuknya selama ini.

Bibir Naruto tergetar, dalam benaknya ia mengaku salah karena marah pada Sasuke yang memiliki perasaan padanya. Bukan hanya dirinya, Sasuke juga pasti tersiksa dengan perasaannya.

"Kau jahat, aku tidak mau mengenalmu!"

Sasuke terkekeh, sepertinya Naruto telah banyak memikirkan hubungan mereka sehingga ia bisa lebih terbuka seperti sekarang.

Satu kemasan batang coklat yang sudah dimakan setengah mengetuk dagu Naruto. Menyapa gadis tsundere yang memikat hati Sasuke.

Bibir Naruto merengut, tapi tangannya malu-malu mengambil coklat bekas Sasuke. "Aku tidak akan memaafkan dosa-dosamu dengan coklat ini!"

Naruto tersenyum kecil ketika memakan coklatnya, lalu kemudian tersadar dengan apa yang ia lakukan. INI BEKAS SASUKE, artinya—Naruto langsung menoleh cepat, ada wajah Sasuke yang sudah memerah seperti tomat dengan tangan yang menutup bibirnya.

Dia sudah menyadarinya lebih dulu, sialan!

"Kau!" tunjuk Naruto pada Sasuke.

"Maafkan aku!" seru Sasuke dengan kencang. Ia tidak sengaja teringat kejadiannya mencium Naruto di taman, huhu.

Naruto mendengus, pipinya sudah memerah sampai telinga. Sasuke membuat ia mengingatnya kembali, tapi bedanya kali ini dia tidak diiringi rasa mual. "Kau keterlaluan saat itu, jadi jangan paksa aku untuk memaafkanmu!"

Hening. Naruto masih dengan coklatnya. Sasuke masih sibuk memperhatikannya. Dan hujan masih senang mengguyuri Konoha.

Ketika coklatnya sudah habis, Naruto memberanikan diri. Menyelesaikan masalah yang tidak diselesaikan sejak lama dengan lebih dulu mencoba berbicara dengan Sasuke.

"Kau—apa masih memiliki perasaan denganku?" tanya Naruto pelan dan menatap Sasuke dengan tajam.

Ketika Sasuke mengangguk sekali, di saat itu Naruto hanya bisa berekasi dengan meneguk ludahnya susah payah.

"Aku tahu kau sudah selesai dengan Sakura, aku pun juga menyesal telah marah dengan perasaanmu.

"Tapi Sasuke, aku tidak—"

"Apa kau akan menolakku?" Sasuke menyela dengan memberi satu pertanyaan untuk Naruto. Dia tersenyum, membuat Naruto sadar bahwa itulah perubahan mengerikan dari Sasuke.

"..."

Dengan perlahan Naruto menjulurkan tangannya, menyentuh salah satu sudut bibir Sasuke dan mengusapnya. "Apa yang membuatmu kesal dan mengubahmu seperti ini, Sasuke?"

"Kau." Aku Sasuke dengan cepat sambil menikmati sentuhan Naruto yang kini menjalari pipinya dengan mata terpejam.

"Bagaimana jika aku menolakmu?" tanya Naruto di sela sentuhannya pada pipi Sasuke.

Sasuke membuka matanya, menatap lekat mata Naruto yang sayu, kemudian menutup matanya kembali. Lama dia tidak menjawab, namun ketika dia bersuara, kalimat bersirat ancamanlah yang ke luar. "Akan kusingkirkan siapapun yang mendekatimu."

Telapak tangan Naruto tergetar, dan Sasuke menyadarinya dengan menggenggam erat telapaknya ketika Naruto berusaha menarik kembali.

"Sasuke, jika kau seperti itu aku akan benar-benar menjauh darimu."

Sasuke tertawa kecil, "Apa sangat susah mengiyakan permintaanku? Akan lebih mudah sejak awal jika kau begitu."

Dengan sentakan kecil, Naruto berhasil menarik tangannya kembali. "Kalau begitu, aku akan membencimu lebih dari hari ini, Sasuke."

Mereka saling bertatapan, kemudian dengan sekali tarikan Naruto sudah berada di dekapan Sasuke yang erat. Lalu, ketika Naruto masih dalam rasa terkejutnya, Sasuke malah meniup pelan telinganya, hingga memberikan sensasi geli pada tubuh Naruto yang mungil.

"Terus saja begitu, maka aku akan seperti biasa—di belakangmu, dan mengekorimu."

Naruto yang mendengarnya langsung menangis kencang, menyamai suara derasnya hujan. Dalam hatinya dia mengirim doa agar Haruno Sakura baik-baik saja.

To be continued...
—————————

Hallooooo!

Jadi gini, ituuu, makasih buat dukungan kalian dan komentar kalian yang menyentuh qolbu akyu ;A;

Kalian supeeeeerrrr deh! Jadi semangat aku bikin ini tuh! //sungkem

Regards,

Sleepyasha
06072019

BEHIND YOU [COMPLETED√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang