2 : Realize

2.8K 332 14
                                    

Semoga suka dengan chapter ini, silakan tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komentar yang berfaedah ya gaes❤

BEHIND YOU
by Sleepy Asha
___

Damai yang dilakukan mereka saat sebulan yang lalu itu omong kosong. Bullshit, kata orang barat. Nyatanya mereka masih saja suka bertengkar, di mana pun dan kapan pun saat mereka sempat untuk saling melontarkan ujaran kebencian. Yang mendengarnya mulai terbiasa dan beberapanya mulai tidak suka. Tapi yang tidak suka memilih diam dan berbisik dari belakang, terlalu takut membangkitkan amarah orang yang hyperactive serta pendiam.

Sai yang duduk di pojokan kelas tersenyum samar, ia membenci keadaan kelasnya. Terutama pada makhluk kuning berisik yang kebanyakan selalu beradu debat dengan lelaki di kelas. Dia selalu punya alasan untuk membenci murid laki-laki di kelas ini. Namun anehnya, dengan hal seperti itu hubungannya dengan anak di kelas ini semakin erat.

Sai sama sekali tidak mau ikut arus dalam lingkaran aneh yang dibuat makhluk kuning itu. Baginya terlalu menyebalkan saat dirinya setiap hari harus meladeni sifat kekanakkan Naruto. Maka dari itulah, Sai memilih untuk sebisa mungkin tidak peduli dengan keberadaan Naruto.

Sai juga berharap Naruto tidak berniat untuk menjadi temannya.

Amin.

"Duh Ino! Sini aku ajarin," baru saja Sai memikirkannya lagi saat ia kembali dari kantin, gadis kuning dekil itu sudah kembali menyuarakan suara cemprengnya.

Menyebalkan, desis Sai setelah duduk di bangkunya.

"SAI AKU CINTA KAMU!"

Sai melotot. Seisi kelas hening. Sasuke bahkan sampai melepas earphone-nya saat suara nyaring itu mengalahkan lagu yang diputarnya.

Naruto yang masih tidak sadar situasi kembali melanjutkan ucapannya, "Nah sekarang kau lagi, kan yang milih dare kau!"

Seisi kelas menulikan telinga massal saat Naruto menyelesaikan kalimat terakhir.

Bodo amat.

Yang mereka tahu :

NARUTO MENYATAKAN CINTA KE SAI!

Dimulai dari Ino yang menutup mulutnya untuk menahan ledakan tawa. Dan tepukan tangan yang disusul Suigetsu---kelas mulai hilang kendali. Suara suitan terdengar bersahut-sahutan, ditambah gelak tawa dan kalimat menggoda yang semakin membuat kelas itu ricuh.

Naruto kicep di tempat. Melihat mata terkejut Sai di pojokan kelas sudah membuatnya sadar akan situasi yang terjadi saat ini.

Blush.

Habis sudah suara Naruto hari itu untuk menjelaskan kalau tadi hanyalah bagian dari permainan Truth or Dare, yang seharusnya Ino melaksanakan tantangan darinya untuk menyatakan cinta pada Sai.

Tapi semua terlihat tidak peduli, dan lihatlah wajah konyol Ino saat tertawa. Naruto jadi punya alasan yang kuat untuk menangis saat ini juga.

Sai mengenyahkan pikiran konyolnya saat melihat Naruto hanya terdiam pasrah dengan apa yang baru saja ia perbuat. Satu sudut bibir Sai naik. Kesempatan yang bagus untuk membuat Naruto diam.

"Naruto, kau suka aku?"

Wajah Naruto semakin panas, ia malu setengah mampus. Ia tidak mau Sai menganggap ini serius, tapi ia juga tidak memiliki kekuatan untuk menjelaskan semuanya saat kelas dilanda keributan seperti ini. Naruto bahkan bertaruh melihat seringai licik Sai saat ini, entah apa yang dipikirkan lelaki itu yang pasti Naruto malu dan berlari ke luar kelas menuju toilet tanpa melihat kembali Sai yang kini tersenyum lebar.

BEHIND YOU [COMPLETED√]Where stories live. Discover now