10 : A Blot on Sb's Character

2K 231 45
                                    

BEHIND YOU
by Sleepyasha
——————

Sakura ingat sesuatu ketika ia memainkan jarinya di taman kota malam ini. Membuatnya tersenyum sangat manis meski matanya sudah berkaca-kaca ingin menangis. Ketika satu daun gugur di atas telapak tangannya, Sakura berhenti bermain dengan jarinya, menerawang beberapa waktu yang terlewat setelahnya.

"Dia sangat baik padaku," lirih Sakura sangat pelan. "Aku hanya kesal karena orang-orang terpusat padanya."

Sakura meremat mantelnya dengan erat, tangisnya baru saja ke luar dan itu belum meredakan rasa sakit di dadanya. "Termasuk kau!"

Seseorang di sebelah Sakura hanya menarik alis matanya ke atas, terlihat tidak tertarik dengan apa yang dituduhkan Sakura padanya.

Gadis bersurai merah muda itu meneguk ludahnya kasar, tertohok dengan ekspresi yang ditunjukkan Sasuke padanya. Sakura kembali mengalihkan pandangan, pada semut yang merayap di pohon sekalipun asalkan bukan wajah Sasuke dengan perubahan pubertasnya.

"Dia begitu dicintai, kenapa aku tidak? Bukankah aku sudah mendapatkan perasaanmu?" tanya Sakura, masih tidak mau menatap wajah Sasuke lagi. Air matanya belum mengering di pipi, menimbulkan kekecewaan pada udara malam ini yang seharusnya bisa mengeringkannya dengan cepat.

Satu telapak tangan mengusap air matanya dengan lembut. Sedangkan pemilik tangan hanya diam dan berusaha mengusap buliran air mata lain yang terus menetes.

Sakura terisak lebih kencang, ini bukan yang dia mau dari Sasuke setelah pemuda itu berhasil memikat hatinya dan menjadikannya miliknya selama dua minggu.

Tidak semudah perlakuanmu, ini bahkan lebih kompleks dari perasaanmu yang mudah berganti, Sasuke. Jerit Sakura dalam benaknya.

"Aku minta maaf."

Tangan Sasuke langsung ditepis oleh Sakura, seenaknya sekali meminta maaf setelah semuanya kacau. Agak lucu, dan kesal tahu permintaan maaf Sasuke tidak bisa membuat Naruto dan kawan-kawannya lupa akan kejadian ini, atau setidaknya, menyembuhkan luka sobek di mulutnya akibat tamparan Kiba yang tidak main-main.

Akhirnya Sakura menunduk, tertawa kecil kemudian, "Sasuke, kau gila."

Sasuke hanya terdiam. Usia mereka hampir 17 tahun saat ini, tapi entah kenapa orang di sekelilingnya senang sekali memperumit sebuah masalah.

Ketika Sasuke menyatakan putus pada Sakura, seharusnya masalah selesai di situ. Dan ia akan meminta Naruto untuk memulai hubungan dengannya dari awal lagi.

Ya, seharusnya seperti itu menurut pemikiran Sasuke seorang.

"Bagaimana kalau kau tidak muncul lagi di kehidupan Naruto?"

Sakura menegang. Apa-apaan dengan yang baru saja Sasuke katakan, hah?

"Kau menyakitinya, kupikir tamparan temannya cukup menjadi peringatan pertama untukmu." Sasuke berdiri dari kursi taman, membenarkan sebentar jaket kulit yang dikenakan, sebelum menatap Sakura yang kini ikut berdiri berhadapan.

"Sialan, kau mengancamku?" tanya Sakura bersamaan dengan tangannya menarik kasar kaos hitam yang dikenakan Sasuke.

Lalu, helaan napas terdengar pelan dari mulut tipis Sasuke, dan dengan perlahan ia menurunkan tangan Sakura dari pakaiannya.

Gadis bermata hijau itu masih menunjukkan ekspresi kesal ketika Sasuke menggenggam telapak tangannya. Berubah sayu kemudian ketika Sasuke mengecupnya. Dan berubah kesakitan ketika dari telapaknya hingga ke siku Sasuke berhasil mematahkannya dengan satu gerakan memutar.

"ARRRGHHHHHHHH!"

"Kau pikir hanya Si Anjing saja yang dibuat marah dengan perlakuanmu pada Naruto?"

BEHIND YOU [COMPLETED√]Where stories live. Discover now