6 : A Big Fish in a Small Pond

2.8K 293 35
                                    

New season of Behind You
Behind You
by Sleepy Asha

Don't like don't read ya gaes :) Jadilah pembaca yang bijak!

Tinggalkan jejak dengan memberi vote dan komentar yang berfaedah, semoga suka dengan chap ini❤
___

Musim panas, keenam dari mereka bersemangat untuk melakukan petualangan yang sudah direncakan jauh sebelum musim ini tiba. Yang paling khas ialah ketika ketertarikan tinggi menguasai diri untuk menerka bunyi serangga di musim panas. Terkadang, hal ini pula yang membuat mereka bertengkar siapa yang benar dalam menerka.

Angin musim panas berhembus, panji bergambar ramen mengepul menyusul dengan kibaran halus. Jangan permasalahkan lambang kelompok mereka, ini permintaan mutlak, langsung dari Mad Princess.

Panji itu dibiarkan tergeletak di sela bibir jembatan tempat mereka berdiri sekarang. Terdapat sungai panjang yang mengalir dengan hening ketika mereka melihat ke bawah. Sesekali ada ikan menggelepar muncul ke permukaan lalu kembali masuk ke perairan. Keheningan seperti ini sebenarnya menenangkan, pun dapat dijadikan pelepas stres untuk orang dewasa yang kebanyakan mulai dihinggapi beban berat kehidupan.

"Prajurit, berbaris dengan teratur!" pemimpin berambut merah mereka menyeru dengan suara cemprengnya. Ketika mata hijaunya melirik tongkat panji yang tergeletak tidak semetris, kaki mungil bersepatu bootnya mengatur dengan tendangan kecil.

"Sir, kau harus meletakkan panji itu dengan posisi berdiri!" suara cempreng lain menyahut, ketika dilihat, itu adalah Mad Princess mereka yang berbicara. Pembela sejati ramen mengepul dalam bentuk sablonan sekalipun.

"A-a-a, Tuan Putri, kau tidak berbaris dengan teratur!" pemimpin berambut merah mereka menggeleng dengan sok bijak, lalu kaki kecilnya melangkah menghampiri Tuan Putri yang dimaksud. "Kau mendapat hukuman," dan satu tepukan keras didapat Tuan Putri mereka di pantat.

Iya. Pantat.

"Ah anjing, aku selalu tidak suka ketika Gaara jadi pemimpin!" Tuan Putri mengumpat kasar, ajaran dari Gaara, pemimpin tiga kali berturut-turut yang diundi dengan hompimpa bulan ini.

Keempat teman lainnya mengangguk, "Dia memang anjing," dan mengumpat secara bersamaan.

"Aku tahu kalian mengkhianati kepercayaanku," Gaara berseru kecil. Memperhatikan kelima kuku tangannya dengan pandangan sinis. Bahkan; Shikamaru, Kiba, Lee, Chouji, dan Naruto yakin kalau kelakuan Gaara kali ini mengikuti salah satu adegan di sinetron kesukaan kakak tertuanya.

"Sejujurnya, aku tidak menyukai masa kepemimpinan era Kiba. Dia pelaku otoriter dengan tingkat tertinggi di antara kita semua," Sabaku Gaara mulai mengeluarkan unek-uneknya, membuat kelima anggotanya memilih duduk bersila tanpa diminta. "Dia si goblok dengan kelakuan anjingnya, memerintah kita untuk merasakan cemilan anjingnya."

Shikamaru, Naruto, Lee, dan Chouji menahan tawa. Terkadang Gaara ada benarnya.

"Lebih baik dari Chouji yang menyuruh kita melayani nafsu makan enam kali seharinya! Goblok!" Kiba menyesalkan dirinya yang kehabisan suara dari kemarin hingga sekarang. Tapi itu bukan halangannya untuk mengumpat, ditambah Gaara kembali mengajarkan satu kata kasar untuk mereka semua.

Kiba marah, dia tidak terima. Kiba mengusap wajahnya yang diberi tato adat leluhur bergambar taring merah di kedua pipinya. Ia menangis.

Semua era kepemimpinannya kan selalu berkiblat untuk kesehatan Akamaru (anjingnya)!

Inuzuka Kiba tidak akan mengaku salah selama itu untuk menyehatkan suatu makhluk di bumi. "Salahkan saja Chouji!"

Chouji tersedak permen karet yang digigitnya sembunyi-sembunyi. Di sela rasa sakit, ia merasa bersalah dengan niat tidak mau berbaginya hingga ia menjadi tersedak seperti sekarang.

BEHIND YOU [COMPLETED√]Where stories live. Discover now