TWO

2.9K 138 0
                                    

Keberangkatan Ardha pagi ini sangat menegangkan, di sepanjang perjalanan perkataan Kinanti tentang si ratu drama itu terus menghantui pikiran Ardha. Ia memperlamban kecepatan mobilnya ketika memasuki gerbang sekolah. Jantungnya berdebar, namun Ardha memberanikan diri. Saat ia turun dari mobil, Ardha melihat geng ratu drama juga sedang turun dari mobil. Ardha mati kutu, ia melewati geng ratu drama tersebut yang sedang ngerumpi tak jelas. Si ratu drama itu menyadari tingkah Ardha yang mencurigakan, ia menghadang jalan Ardha, Ardha terkesiap.

"Eh bocah! Kenapa lo jalannya nunduk gitu?" tanya Jessica-si ratu drama.

"Eng-enggak kak, kan emang harus begitu. Junior menghormati seniornya." jawab Ardha se-kenanya.

"Oh bagus deh, kalo lo udah paham." tukas Jessica kemudian berlalu pergi dari hadapan Ardha diikuti keempat para dayangnya.

Ardha menghela nafas beratnya, "Hampir aja jantung gue mau copot." gumamnya.

"Ar, Ar!" teriak Kinanti dengan penuh gairah ketika Ardha baru saja memasuki ruang kelas.

"Apa? Lo belum bayar uang kas hari ini." jawab Ardha yang duduk dibangkunya.

"Aduh, uang kas mulu sih. Gue mau ngasih tau kabar bahagia buat lo." ucap Kinanti. "Nasib lo beruntung banget pokoknya, kemarin si ratu drama dan para dayangnya itu ga masuk sekolah. Jadi dia ga bakal tau kejadian lo sama Damar kemarin."

Matanya membulat, "Hfftt, pantes aja kak Jessica hanya negur gue begitu."

"Hah?! Lo tadi ketemu sama si ratu drama itu?!" ucap Kinanti dan Dhea serentak.

Ardha mengangguk dan menceritakan semua kejadian ia bersama Jessica tadi. Kinanti dan Dhea menghela nafas lega, untung saja nyawa sahabatnya itu selamat, kalau tidak? Bisa habis-habisan Ardha di bully sama orang psikopat kayak Jessica.

"Tapi Ar-"

Pembicaraan Dhea terhenti, Ardha dan Kinanti menatapnya penasaran. "Lo mau ngomong apa?" tanya Ardha.

"Lo tau kan siswa-siswi disini biangnya gosip, gimana kalo ada salah satu dari mereka cerita ke kak Jessica tentang lo dan kak Damar?"

Ardha terdiam, perkataan Dhea ada benarnya juga. Waduh, Ardha harus siap mental nih, kalau tidak ia akan ciut ketika berhadapan dengan ratu drama. Dan benar, ketika bel istirahat berbunyi, semua yang berada di dalam kelas Ardha tak ada yang berani keluar kecuali Kevin. Di depan sana, telah berdiri Jessica dan teman-temannya.

"Ar, gawat! Ada kak Jessica di depan!" Kinanti panik.

Jessica memasuki kelas bersama teman-temannya itu, "Semuanya masuk! Ga ada yang boleh keluar!" perintah Jennie-temannya dengan suara yang memekikkan telinga. Semua yang berada di dalam kelas tertunduk termasuk Ardha.

"Dimana orang yang bernama Ardhani?!" tanya Jessica.

Semuanya menatap Ardha tajam, mereka seolah berkata Ardha-lah penyebab teman-temannya tak istirahat. Kemudian Jessica dan para dayangnya itu menghampiri Ardha.

"Oh jadi elo yang namanya Ardha? Eh tunggu, lo kan bocah yang tadi pagi hampir ngerusak mood gue." jeda Jessica. "Lo tau kan resikonya jika ada yang deket sama Damar?" Jessica mendekatkan wajahnya ke wajah Ardha dan mencengkeram mulut Ardha.

"Maaf kak! Nama dia bukan Ardha, tapi Cleopatra." ucap Kinanti, spontan. Ia ingin membantu sahabatnya itu, tapi Kinanti sama saja menyerahkan dirinya untuk disantap oleh seekor singa galak. Gadis yang bernama Jessica itu sekarang menghampiri Kinanti.

"Lo juga mau berurusan sama gue?" ucap Jessica dengan tatapan tajam, Kinanti sontak menggelengkan kepala.

Sial! Batin Ardha.

Ketua Kelas vs Bendahara [END]Where stories live. Discover now