TWENTY SIX

418 29 4
                                    

"Mungkin pertemuan kita kemarin adalah suatu pengajaran yang akan mendewasakan kita."

Sabtu, 26 Februari 2022

✍🏻✍🏻✍🏻

"Kamu sudah hubungi pacarnya Kevin?"

Hana mengangguk.

"Bagus, papa harap dia yang putusin Kevin." ucap Gunawan, angkuh.

Percakapan itu tanpa sengaja di dengar oleh Kevin dari luar kamar.

"Oh, jadi kalian dalangnya. Lo juga kenapa mau ikutin urusan gue? Makin lama, makin benci gue sama lo. Percuma gue baik selama ini." tunjuk Kevin pada Hana.

"Kevin!! Kamu ga boleh begitu sama mama kamu!!" tegas Gunawan.

"Apa? Mama? Dia bukan nyokap gue!"

Kevin melangkahkan kakinya keluar dari kamar.

"Mau kemana kamu Kevin!" teriak Gunawan.

"Pergi jauh dari rumah ini yang penuh dengan pemaksaan!" sahut Kevin.

"Seluruh akses buat kamu pergi sudah papa tutup. Kamu ga bisa kemana-mana lagi. Besok kita akan pindah ke London bersama keluarga Tiara dan memulai hidup baru disana!"

Kevin menghentikan langkahnya, ia mendengus kesal. Niat nya untuk pergi di urungkan, terlihat senyuman angkuh dari wajah Gunawan. Kevin menuju kamarnya.

Kevin menghempas semua barang yang berada di dekatnya, ia kesal. Ia mengerang. Kenapa Gunawan memperlakukan dia layaknya kerja paksa romusha pada zaman Belanda?

Kevin mengambil foto yang ada di meja, "Ma, coba mama masih ada. Kevin ga akan jadi begini ma." satu tetes air mata mengalir di pipinya.

Besok? London? Kenapa semuanya berjalan dengan begitu cepat? Kevin memikirkan cara untuk bertemu dengan Ardha.

Kemudian ia mengingat satu nama yang pasti akan diberikan akses keluar rumah. Tiara. Inilah alasan untuk ia bisa keluar.

"Pa, minta kunci mobil. Kevin mau ke rumah Tiara." pintanya.

Gunawan meliriknya dengan mata tajam, "Sopir aja yang mengantar kamu kesana."

Kevin berdecak, mau tidak mau dia harus nurut sekarang. Kalau tidak, Kevin tidak akan sama sekali bisa keluar dari rumah.

Dengan sangat terpaksa, Kevin harus diantar kesana.

"Tumben kamu datang kesini tanpa di minta." ucap Ara.

Kevin mengepal tangannya kuat-kuat untuk menahan emosi.

"Gue butuh bantuan lo."

Ara mengernyit, "Tumben kamu minta bantuan sama aku?"

"Gue butuh lo, please. Untuk terakhir kali ini aja, gue mau bertemu Ardha. Besok kita akan ke London dan memulai hidup baru disana bersama. Dan, please lo jangan bilang ke keluarga gue kalo gue mau bertemu Ardha sama keluarga gue." mohon Kevin.

Ara menopang dagunya dengan tangan, "Hm, gimana ya?"

"Please, kali ini aja."

"Okey."

Ara dan Kevin bergegas menuju rumah Ardha menggunakan mobil milik Ara. Di halaman rumah terlihat Ardha sedang bersama Arga yang duduk di kursi roda.

"Siapa tuh?" tanya Arga.

Ardha melihat mobil itu yang melaju ke arahnya.

"Kevin?" desisnya.

Kevin menggenggam tangan Ardha, "Ada yang perlu aku omongin sama kamu."

Ketua Kelas vs Bendahara [END]Where stories live. Discover now