- ALGAFA - 21

Magsimula sa umpisa
                                    

"PERGI KAMU DARI RUMAH SAYA! JANGAN PERNAH KEMBALI LAGI! " Teriak Hildan sambil menatap Alga dengan penuh kebencian. Kemudian ia menghampiri istrinya dan memeluk istrinya untuk menenangkannya.

Aria—suami Gina—yang sedang menggendong Gio kecil yang juga ketakutan, mendekati istrinya.

Ia mengelus rambut Alga, mencoba menenangkan keponakannya itu. Semua yang ada disana—kecuali Gina, Aria, dan Gio—menatap Alga dengan benci.

"Gina, kenapa kamu menolong dia?! Dia sudah tak pantas berada di keluarga ini. Dia sudah membuat Lala menghilang. " Ucap salah satu dari mereka.

Alga yang mendengar itu makin terisak dan menyembunyikan wajahnya di pelukan Gina. Begitupun dengan Gina yang semakin memeluk Alga erat.

"Kalain nggak seharusnya menyalahkan anak sekecil Alga. Dia nggak tahu apa-apa. Dan kamu Hildan. Seorang ayah nggak mungkin memperlakukan anaknya dengan sekasar itu, dia juga anak kamu Hildan. " Ujar Aria.

Hildan yang mendengar itu menggeram emosi, "Kamu tidak tahu apa-apa Aria! Lebih baik kamu bawa pergi dia dari rumah ini! Saya nggak mau lihat wajah dia lagi! " Ucap Hildan.

Aria menghela napasnya, "Baiklah kalau itu maumu. Tapi ingat, penyesalan akan selalu datang di akhir. " Ujar Aria lagi sebelum ia dan istrinya membawa Alga keluar dari rumah itu.

Mereka memasuki mobil Aria. Gina duduk di belakang masih dengan memeluk Alga, Gio duduk di samping Gina, dan Aria duduk di depan untuk menyupir. Mobil melaju meninggalkan pekarangan rumah itu.

Gio yang melihat Alga masih saja menangis merasa iba. Ia memegang bahu Alga yang membuat Alga meringis kesakitan.

"Maaf. Kamu nggak apa-apa? " Tanya Gio sambil menatap Alga.

Alga menggangguk, "Nggak apa-apa kok, cuma sakit sedikit. " Jawab Alga sambil mencoba untuk tersenyum.

***

Gio mengusap wajahnya kasar saat mengingat kejadian itu. Ia menghela napasnya, "Lo cowok kuat yang pernah gue temui, Ga. Selama ini lo berhasil nyimpen luka lo sendiri. Lo tetep tertawa, lo tetap bertingkah konyol, dan lo tetap membuat orang disekitar lo tertawa. Meski diri lo sendiri nyimpan luka yang cukup dalam. " Gumam Gio sambil menatap foto Alga dan dirinya yang masih kecil.

Gio tersenyum, ia menaruh kembali bingkai foto itu di atas nakasnya. Ia beranjak dan melangkah keluar kamar untuk mengambil minum.

Tapi saat ia sampai di depan kamar Alga yang pintunya sedikit terbuka, ia menghentikan langkahnya karena mendengar Alga sedang berbicara serius melalui ponselnya.

Gio melangkah pelan mendekat ke arah pintu, ia menajamkan pendengarannya.

Gio mendengarkan dengan seksama ucapan Alga. 'Nana? Lala? ' batinnya bertanya. Kemudian saat ia mengingat sesuatu ia langsung membelalak sendiri.

Ia berniat untuk bertanya langsung kepada Alga, tapi saat ia ingin membuka pintu, pandangannya tak sengaja menangkap Alga yang sedang memejamkan matanya dan meringis kesakitan. Ditambah dengan darah segar yang mengalirkan keluar dari hidungnya.

Gio semakin membulatkan matanya panik, ia mengurungkan niatnya untuk memasuki kamar Alga saat ia melihat Alga meminum sebuah obat.

"Maaf, " gumaman Alga yang terdengar lirih itu membuat Gio mengernyit bingung. Tapi saat ia memutar otaknya dan menghubungkan kalimat demi kalimat yang Alga katakan kepada orang di ponselnya itu membuatnya sedikit mengerti.

'Pasti aja sesuatu. Gue harus cari tahu. ' Tekatnya dalam hati, kemudian ia segera beranjak dari tempatnya berdiri dan menuju kamarnya. Mengurungkan niat awalnya yang ingin mengambil minuman di dapur.

Ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Gue butuh bantuan lo, ketemu di cafe biasa, sekarang juga. " Ucapnya kemudian ia memutuskan sambungan ponselnya.

Tanpa kata ia mengambil jaket dan kunci motornya, kemudian ia bergegas untuk menuju cafe itu.

"BOCAH GUE PERGI DULU! ADA URUSAN! " Teriak Gio sebelum ia keluar dari rumah.

===============================================

Huhu, astaga. Feeling-nya dapet nggak sih? Kenapa waktu aku nulis nyesek sendiri ya? Ini aku nulisnya pake perasaan banget loh, sampai mewek malah. Hehe, terlalu terbawa suasana akutuh😅

Eh, oh ya, ini masih sedikit dari sekian banyak masa lalu Alga yang belum terbongkar loh. Mau tahu masa lalu Alga yang lain? Simak terus ajalah, satu-persatu rahasia Alga pasti akan terungkap.

Moga suka deh :)

Jangan lupa vote and commen ya.

see you next Chapter...
Follow my IG : @alungputri_06

HAPPY READING

ALGAFATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon