- ALGAFA - 21

1.5K 81 0
                                    

Alga kecil berjalan gontai menuju rumahnya, ia tak henti-hentinya terisak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alga kecil berjalan gontai menuju rumahnya, ia tak henti-hentinya terisak.

"Loh, Gaga kenapa? Lala mana? " Tanya seorang perempuan setengah baya saat melihat Alga yang tengah berjalan menangis melewati ruang tamu.

Alga semakin menangis saat ditanya seperti itu yang membuat semua keluarga yang ada di sana berkumpul di ruang tamu.

"Ada apa ini? " Tanya seorang lelaki sambil mendekat ke arah perempuan itu dan Alga.

Perempuan itu menggeleng, ia berjongkok dan mengusap lembut pipi Alga.

"Gaga kenapa nangis? Kasih tahu mama sama papa. Ada yang nakal sama Gaga? Atau apa? Terus Lala kemana? " Tanya perempuan itu lembut.

Alga menghamburkan pelukannya ke sang mama, ia terisak di sana, "Maafin Gaga, Ma. Maafin Gaga. Gaga ndak bisa jaga Lala. Maafin Gaga, Ma. Hiks, hiks. " Tangis Alga.

Perempuan itu, yang ternyata mama Alga mengernyit bingung. Ia melepaskan pelukannya dan memegang bahu Alga yang bergetar karena menangis.

"Emang Lala kenapa? " Tanya Alia—mama Alga—sambil menatap putranya itu bingung.

"Lala, Lala di ... Hiks, dibawa ... Hiks, sama orang, Ma. " Jawab Alga sambil terus terisak.

Semua orang yang ada disana terkejut, terutama sepasang suami istri itu.

"Maksud kamu apa Alga?! Lala dimana?! Kamu jangan bohong! " Sentak Alia sambil menggoyang-goyangkan bahu Alga dengan kasar, air matanya meluruh tanpa bisa dicegah.

Alga semakin terisak, ia tak menjawab. Ia hanya diam.

"LALA DIMANA ALGA?! JAWAB! " Teriak Alia tepat di wajah Alga. Semua yang melihat itu mencoba menenangkan Alia yang terlihat kacau.

Hildan—suami Alia yang merupakan ayah tiri Alga—mendekat ke arah Alga. Ia mencengkram bahu Alga kuat yang membuat Alga meringis kesakitan.

"KAMU KEMANAKAN PUTRI SAYA HAH?! " Bentaknya yang membuat Alga semakin menangis. Alga hanya bisa menunduk takut.

Hildan beralih mencengkram dagu Alga dan memaksa Alga untuk mendongak—menatapnya.

"PUTRI SAYA KEMANA?! " Bentaknya lagi tanpa mempedulikan bahwa yang dibentaknya itu juga adalah anaknya. Anak kecil yang masih tak mengerti apapun.

"Ma-maaf ... " Ucap Alga takut setelah terdiam cukup lama.

Hildan yang dikuasai oleh emosi langsung menghempaskan Alga begitu saja yang membuat tubuh Alga terjatuh dan menghantam lantai dengan cukup keras.

Alga menangis, ia meringis kesakitan. Gina—adik dari Alia—yang melihat itu langsung berlari dan membantu Alga, ia langsung memeluk tubuh Alga yang sudah lemas, ia menangis.

ALGAFAWhere stories live. Discover now