terima kasih buat kamu..

6.8K 319 62
                                    

Holaaaaaaa....😀😁😊
Maaf baru update ya gaes..😉😉😬🙏

****

Selama perjalanan dalam mobil, sesekali airmata gue jatuh meski gue bolak balik hapus, percayalah biarpun gue beneran selamat dari perkosaan itu dan gue sekarang bersama Dirles, hati gue tetap menagis, gue gak terima sama perlakukan satpam biadab itu. Berusaha untuk gak mengingatnya tapi tanpa diundang bayangan itu selalu muncul, beberapa kali muncul merasa jijik dengan diri sendiri.

Mungkin Dirles dapat merasakan hati gue saat ini, dia melihat tubuh gue bergetar akibat isak tangis meski gak menangis sekuat tadi diperpus. Sehingga dia yang tadinya cuma genggam tangan gue doank sesekali dia mengelus tangan gue dengan jarinya bahkan sekarang tangan gue berada berada dipipinya dan gue menoleh kearah dia.

"gue akan mengobati luka hati lo.." ucapnya lembut meski gue gak paham maksudnya. Gue kembali menunduk gak tau mau jawab, bawaannya  menangis mulu. Dan dirles kembali menjauhkan tangan gue dari pipinya tapi enggak melepaskan genggaman tangan kita.

****

Disinilah gue sekarang tepatnya dikamar, kita telah sampai rumah dan gue tetap digendong dirles sampai kamar. Sekarang gue sendiri disini dan gue masih gak percaya yang gue alami diperpus tadi, demi apapun gue gak terima itu. Ingin rasanya gue bunuh diri aja dari pada hidup didunia tanpa cinta mirisnya lagi nyaris diperkosa.

Gue berjalan ke kamar mandi, gue melihat wajah gue yang udah seperti orang gila, wajah sembab mata bengkak dan pipi merah akibat tamparan sibiadab itu.

Gue puas melihat wajah gue depan cermin. Puas menertawakan gue sibodoh ini, namun semakin frustasi saat gue buka jaket dan bra dari badan gue, hati gue beneran marah, bekas lumatan sibiadab itu disekitar tubuh atas gwlue terutama bagian dada, leher, bibir dan gue seakan terbayang sama perlakuan brutal dia tadi. Seperti kehilangan akal gue kembali menangis menjerit lagi sekencangnya.

"hiks..hiks..aarghhhhh...gue jijik..gue jijik.."

"haks..haks..gue sungguh menjijikkan ya Tuhan hiks..hiks..." ucap gue sambil menghapus bekas dari dia dengan tangan gue.

"hiks...hiks...kenapa gak mati aja sekalian gue?? hiks..hiks..apalagi cobaan dari lo Tuhan, belum cukupkah orang tua gue diambil Tuhan? belum cukupkah pernikahan gue berantakan Tuhan? belum cukup kah gue menderita hidup tanpa cinta? dan haruskah gue nyaris diperkosa seperti tadi? hiks..hiks..apa mau lo dari gue Tuhan??" emosi gue.

"hiks...hiks...gue capek Tuhan...plis kasihani gue Tuhan, setidaknya jangan kasih beban seberat ini ke gue, hiks..hiks.." tangis gue kembali. Dan suara pintu mengagetkan gue, mata gue kembali kearah cermin. Gue melihat dia, suami gue masuk kekamar mandi berdiri depan pintu tepatnya dibelakang gue.

Ceklekk...!!

"dirles...." ucap gue pelan.
|
|
|

Setelah gue gendong dia kekamar, gue berpikir mungkin khristal butuh sendiri dulu. Mungkin dia ingin kembali menangis lagi dan gue memahami dia saat ini.

Meskipun gue keluar dari kamarnya tapi gue gak pergi dari depan kamarnya, gue masih setia dibalik pintu kamarnya, asal kalian tahu mengingat kejadian brutal yang dialaminya tadi gue menangis,gue marah, gue kecewa bahkan gue menjadi orang brengsek yang gak bertanggung jawab sama istrinya.

Lihatlah aku yang mencintaimu (selesai)  √Where stories live. Discover now