Jalanmu, dan Jalanku

36.2K 1.3K 60
                                    

"Daniiieel...." ucap Marisa manja dan memegang pipi Daniel. Ia mencium bibir Daniel. Tak ada balasan dari Daniel. Ia pun berusaha membuka mulut Daniel dengan Lidahnya. setelah mulut Daniel terbuka tiba-tiba Daniel membalas ciumannya. Marisa membuka matanya dan tersenyum melihat Daniel menutup matanya dan membalas ciumannya. Iapun mengalungkan tangannya pada leher Daniel. Saat Daniel terlena dengan ciumannya, Marisa mendorong tubuh Daniel ke kasur.

Marisa semakin menuntut ciumannya pada Daniel. Ia pun menggunakan kesempatan ini untuk melepas kemeja Daniel. Ia membuka satu persatu kancing kemeja Daniel tanpa menghentikan aktifitas ciumannya. Saat semua kancing terbuka, Marisa berusaha melepas kemeja Daniel. Namun, belum sempat kemeja nya terlepas tiba-tiba Daniel mendorong tubu Marisa menjauhi dirinya hingga Marisa terhempas ke kasur.

"Apa yang kamu lakukan Marisa!!!" Daniel langsung tersadar.

"Kenapa Daniel?? Bukankah kamu dari dulu sangat ingin melakukannya denganku?"

Daniel langsung terkejut sekaligus salah tingkah. Dulu memang dia sering mengajak Marisa melakukannya namun selalu ditolak oleh Marisa.

"Sekarang kamu keluar!!"

"Daniiiiel...."

"AKU BILANG KELUAAAAAR!!!" bentak Daniel membuat Marisa jengkel. Ia pun bangun dan meninggalkan Daniel.

Daniel mengusap wajahnya gusar. Ia telah melakukan kesalahan besar.

"Reva... Maafkan saya..."

*

Reva telah sampai di Amerika. Dia langsung menuju ke rumah sakit tempat ibunya di rawat. Disana ibunya langsung di tangani dengan baik. Dokter pun mengatakan bahwa ibunya harus di operasi, karena sarafnya ada yang rusak.

"Lakukan yang terbaik dok" ucap Reva yang kemudian di terjemahkan oleh Mala.

Reva baru ingat bahwa ia sudah lama tak mengaktifkan ponselnya. Ia ragu ketika akan mengaktifkannya.

"Pakai ini Reva" Mala memberikan ponsel baru kepada Reva.

"Selama disini lebih baik gunakan ini. Simpanlah ponselmu." ucap Mala lagi.

"Terimakasih kak Mala"

Mala tertegun saat Reva memanggilnya 'kak Mala'.

"Kamu bisa memanggilku Mala"

"Mana mungkin aku memanggilku nama, kamu kan lebih tua dariku. Aku harus menghormatimu" ucap Reva tersenyum.

"Terimakasih kalau begitu. Aku pergi dulu"

"Iya"

Mala meninggalkan Reva, tak sadar ia menitikkan air mata. Tiba-tiba ia teringat ibu dan adiknya yang baru saja meninggal dalam kecelakaan 3 bulan yang lalu.

*

"Reva, dokter mengatakan kalau ibumu bisa di operasi lusa"

"Benarkah?? Oh syukurlah"

"Kamu sudah makan?"

"Belum kak"

"Ayo kita makan dulu"

Mala mengajak Reva makan. Terlihat sekali wajah Mala yang begitu murung.

"Kak Mala... Ada apa dengan kak Mala?"

"Tidak apa-apa, aku hanya merindukan keluargaku"

"Maafkan aku kak, gara-gara aku kakak harus mengikutiku sampai disini"

"Tidak masalah" ucap Mala tersenyum.

"Kalau kak Mala kangen dengan keluarga, sesekali pulanglah kak. Aku janji tidak akan melaporkannya pada nyonya"

My Boss My Phonesex PartnerNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ