Pada menit-menit tertentu , kata-kata bukanlah apa, itu adalah nada segalanya .
Kau telah hadir di kehidupanku.
Kau tau itu ? Aku tidak akan melepaskanmu bagaimanapun caranya.
Memaksa kehendak diri sendiri memang egois, tetapi bagaimana...
Sebelum masuk ke ceritanya saya mau memperkenalkan tokohnya terlebih dahulu . 1. Visual Azka Velano Xie
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
2. Visual Venada Gracia
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
3. Visual Vanida Amara (adek Nada)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
4. Visual Azva Gernandi Xie (kakak Azka)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
4. Visual Giring Fernando (teman Azka)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
5. Visual Jeno Palwinata (teman Azka)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
☆☆☆☆☆
Tok-tok !!!
Gadis itu menghentikan aktifitasnya setelah mendengar suara dari pintunya.
"Masuk" ucapnya singkat .
"Mau apa kesini?" ucap gadis berambut panjang sembari menatap adeknya dengan malas.
"Seperti biasa kak."
"Dasar lu ya !"
Bukan Venada Gracia kalau dia tidak bisa menghadapi sikap adeknya Vanida Amara .
"Hehe, maaf kak soalnya tadi barusan nonton film horor jadinya takut tidur sendirian," Nida menaik turunkan alisnya bermaksud untuk menggoda kakaknya .
"Kalau kak kenapa belum tidur?" Ucap Nida sambil menatap jam dinding yang ada di kamar Nada.
"Suka-suka gue lah!" Ucap Nada ketus.
☆☆☆☆☆
"Woy , bangun !" Nada memukul Nidayang masih tertidurmenggunakan guling.
"Apaan sih kak?"Nida masih dalam keadaan menutup mata.
"Ini hari senin , baanggunn!!!" Setelah mendengar ucapan Nada , Nida terlonjak kaget dari tempat tidur .
"Ya ampun , maaf kak aku lupa". Nida menepuk jidatnya dan keluar meninggalkan Nada . Nada hanya melihat kelakuan adiknya dan berucap "Sabar Nada."
☆☆☆☆☆
"Bun,kita pergi dulu yah udah hampir telat soalnya" ucap Nada menuruni tangga .
"Makanya jangan tidur larut malam sayang" bunda Tia mengelus lembut rambut Nada .
"Bukan Nada bun! yang buat hampir telat ,tuh sih Nida " sambil menunjuk Nida yang sementara memakai kos kakinya.
"Jangan nuduh aku kakak" Nida tak mau kalah .
"Emang iya , siapa suruh nonton film horor malam-malam kan jadi takut, lo!" Nada memangku tangannya di depan dada .
"Terserah" Nada terkejut mendengar ucapan Nida .
"Awas lo ya!" Nada berlari menghampiri Nida berniat untuk menjitak kepalanya .
"Pergi dulu bun" ucap Nida yang sudah ada di atas motor dan di belakangnya ada Nada yang hanya tersenyum kepada bundanya .
"Hati-hati Nanisa." Nanisa singkatan dari Nada Nida sayang . Nada baru ingat bahwa ia belum menjitak kepala adiknya dan pada kesempatan inilah ia menjitak kepala Nida .
"Aduh" rintih Nida .
Tia hanya menggeleng melihat kelakuan anak gadisnya .
☆☆☆☆☆ Sampai disini dulu kawan-kawan , jangan lupa voment (vote dan coment) pantengin terus ya cerita dari aku . Maaf jika ada kesamaan gambar tokoh :) itu bukan unsur kesengajaan . Dan maaf juga kalau ada yang typo atau gak nyambung . Aku usahain akan membuat cerita ini lebih baik lagi . Salam author labil :")