Part 23

9.7K 1K 27
                                        

"Kalian akan kembali ke penginapan kapan?" Tanya ibu Taeyong seraya menyimpan sekotak cookies diatas meja

Saat ini mereka sedang berada diruang tengah menemani si bungsu Lee yang tidak mau pergi sekolah menonton kartun kecuali si sulung Lee yang berada didapur

"Sore nanti Eomma" jawab Jaehyun yang sedang memangku Jaemin

"Anak ini harusnya sekolah malah menonton kartun turun Jaehyun Hyung pasti berat" omel sang ibu saat melihat anak bungsunya yang sibuk menonton TV

"Tak apa Eomma Jaemin tidak berat sama sekali" ujar Jaehyun seraya memeluk Jaemin gemas

"Jika Nana pergi sekolah saat pulang nanti Hyung sudah tidak ada dirumah" itu yang selalu Jaemin katakan jika dirinya ditanya kenapa tidak sekolah

Jaehyun pun mencubit kedua pipi Jaemin

"Tidak mungkin Hyung pergi tanpa pamit padamu" ucap Jaehyun lembut

"Iya waktu itu juga Nana diajak ke supermarket oleh Eomma dan saat pulang Taeyongie Hyung sudah tidak ada dirumah, Hyung akan sangat lama pulangnya" jelas Jaemin cemberut

Jaehyun menatap Jaemin prihatin ia sangat mengerti bagaimana perasaan Jaemin ia tidak dapat membayangkan jika itu terjadi pada dirinya dan Jeno

"Jadi sekarang Nana tidak ingin keluar rumah agar Taeyongie Hyung tidak pergi Jaehyun Hyung juga" lanjutnya tersenyum manis

Sedangkan ibu Taeyong tidak dapat melihat anak bungsunya yang begitu jujur mengenai perasaannya dan Taeyong yang sudah menangis dalam diam dibelakang ketiganya

Jaehyun dengan sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak keluar

"Taeyongie Hyung sangat menyayangimu maka dari itu dia tidak ingin melihat Nana menangis karena Hyung harus pergi" jelas Jaehyun tersenyum lembut pada Jaemin

"Kenapa Hyung harus pergi kenapa tidak bersama Nana, Eomma dan papa disini?" Tanya Jaemin polos

Jaehyun diam membisu dirinya tidak tahu harus berkata seperti apa lagi

Hingga suara Taeyong membuat atensi kedua teralihkan

"Eomma ada yang perlu aku bicarakan sebentar" ujar Taeyong pada ibunya

"Baiklah" ibu Taeyong beranjak dari duduknya

"Jaehyun tak apa Eomma menitip Jaemin sebentar?" Tanya ibunya

"Tidak masalah Eomma kalian perlu waktu berdua" balas Jaehyun tersenyum

"Jae-"

"Tak apa Tae Jaemin aman bersamaku" ujar Jaehyun mengisyaratkan agar Taeyong tidak perlu mengkhawatirkan dirinya

Lalu Taeyong pun pergi kearah dapur bersama ibunya

Cukup lama mereka mengobrol entah apa yang mereka obrolkan tapi sayup-sayup dirinya mendengar ada hak asuh tentang Jaemin

Jaehyun menatap kearah bocah 10tahun yang terlelap disampingnya ia mengusap lembut kepala yang berada dipahanya dirinya memang baru mengenal Jaemin tapi ia sudah sangat menyayangi bocah ini

"Apa lama?" Jaehyun menoleh kearah sumber suara dan dapat ia lihat kekasihnya dengan wajah yang sepertinya baru saja menangis

"Tidak terlalu" jawab Jaehyun lalu menepuk sofa disamping kanannya yang kosong

"Maaf waktu kita disini sangat singkat" ujar Jaehyun mengelus kepala Jaemin

"Aku malah sangat berterimakasih karena kau aku bisa bertemu dengan Eomma dan Jaemin" Taeyong ikut mengelus kepala Jaemin lembut

"Jaemin bilang kau pergi tanpa pamit" kali ini Jaehyun berujar dengan menatap Taeyong

"Jika Jaemin tahu aku akan pergi dia tidak akan mengizinkanku pergi dan ingatan Jaemin yang menangis melarangku pergi selalu menghantuiku" jelas Taeyong mendongak saat mengingat memori beberapa tahun saat dirinya pertama kali pergi meninggalkan rumah ini

"Jadi lebih baik seperti itu Jaemin tidak tahu kepergianku dan aku tidak melihatnya menangis" lanjutnya

"Tapi kau juga harus pamit padanya" ujar Jaehyun kali ini mengelus kepala Taeyong lembut

"Jaemin dan Eomma mereka terlalu berharga untuk menangis aku tidak-" perkataan Taeyong terpotong karena dirinya yang menangis

Jaehyun rasanya ingin ikut menangis melihat kekasihnya yang begitu rapuh ditambah suara isakan dari arah dapur iya itu ibu Taeyong

"Kau tahu Tuhan pasti mempunyai skenario yang indah untuk kalian mungkin tidak untuk sekarang tapi aku yakin suatu saat nanti itu akan terjadi" Jaehyun mencoba membawa kekasihnya kedalam pelukan meskipun sedikit susah karena ada Jaemin

"Aku yakin kau pasti bisa melewati ini semua kau adalah orang yang kuat" Jaehyun mengusap punggung Taeyong yang bergetar

.
.
.
.

Sore pun tiba Jaehyun dan Taeyong sudah bersiap untuk kembali kepenginapan karena harus kembali keSeoul dan sudah dari tadi teman-temannya menghubungi mereka

"Eomma aku pergi dulu" pamit Taeyong seraya memeluk ibunya erat

"Hati-hati dijalan kalau ada apa-apa segera hubungi Eomma untuk masalah Jaemin jangan terlalu dipikirkan Eomma akan urus semua" ujar ibunya

"Aku menyayangimu" ibu Taeyong mengecup kening putra sulungnya penuh haru

Kali ini Taeyong memutuskan untuk berpamitan pada adiknya

"Nana dengarkan Hyung, Hyung harus pergi dulu dan secepatnya Hyung akan pulang kesini oke" Taeyong berjongkok agar bisa sejajar dengan Jaemin

Jaemin menggeleng ribut sebagai respon

"Nana tidak percaya Hyung akan sangat lama pulangnya" ujar Jaemin dengan air mata yang sudah mengalir dari matanya

"Tidak Hyung tidak akan lama" Taeyong mengusap kepala Jaemin lembut

"Jebal jangan pergi hiks" Jaemin memeluk Taeyong dengan erat

"Nanti Hyung bawakan strawberry yang banyak tapi Hyung harus pergi dulu" bujuk Taeyong

"Nana ingin Hyung tetap disini tidak mau strawberry" tolak Jaemin masih dalam pelukan sang kakak

"Sayang Hyung harus pulang" ibunya mencoba menarik Jaemin dari pelukan Taeyong

"Kenapa Hyung harus pulang ini kan rumahnya Eomma!" Jaemin meninggikan nada bicaranya saat pelukan dengan Taeyong terlepas

"Pergilah Tae" titah ibunya

Taeyong pun berjalan menuju mobil ayahnya yang sudah ada Jaehyun yang sebelumnya sudah pamit serta ayahnya

"HYUNG JANGAN PERGI!" Teriak Jaemin memberontak dalam pelukan sang ibu

"HYUNG JEBAL JANGAN TINGGALKAN NANA!"

"HYUNG KEMBALI!" Teriakan Jaemin masih terdengar meskipun mobil sudah mulai keluar dari gerbang

Taeyong melihat keluar jendela disana ia melihat Jaemin yang berontak dalam pelukan ibunya yang ikut menangis

"HYUNG KEMBALI!" Teriakan Jaemin masih terdengar hingga belokan menuju jalan raya lalu setelah hanya ada suara isakan Taeyong mengiringi perjalanan mereka








TBC

PANJANG LAGI YAAAA?!

Drama banget sumpah tapi jujur Jae ngetik ini sambil nangis terus tiba-tiba lagu yang awalnya lagu superhuman ganti jadi hard to say goodbye baejin makin kejer deh tuh nangisnya 😭

Jae ngetik ini tuh pas beres belajar dan tanpa revisi sama sekali jadi maaf kalau ada typo:(

MY EX (Jaeyong)Onde histórias criam vida. Descubra agora