"Baiklah pelajaran hari ini cukup sampai disini" ucap Park Saem
"Jangan lupa tugas kalian besok dikumpulkan dan Lee Taeyong fokuslah jika pelajaran sedang berlangsung" lanjutnya lalu keluar kelas
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Yuta penasaran
"Hanya diam dan tidur" jawab Taeyong santai
"Bodoh!" Yuta tidak habis pikir pada sahabatnya ini
"Wow Lee ini kedua kalinya kau ditegur oleh si botak itu" ucap Doyoung duduk dimeja Taeyong tidak sopan memang
"Aku tidak peduli" balas Taeyong dingin
"Kau dan ketidakpedulianmu itu astaga" jengah Doyoung
"Yuta-ya ajari aku materi tadi" pinta Taeyong
"Kau minta aku mengajarimu pelajaran matematika?! Heol kau tahu bagaimana aku Tae" ucap Yuta
"Kau memang bodoh" sarkas Taeyong
"Yak jika aku bodoh kenapa kau memintaku untuk mengajarimu berarti kau lebih bodoh" ucap Yuta tidak terima
"Sialan kau!" Umpatan itu keluar dari bibir Taeyong
"Kekasihmu peringkat satu kenapa kau tidak meminta bantuannya saja" saran Doyoung yang disetujui oleh Yuta
"Sirreo" tolak Taeyong
"Wae kau malu?" Tanya Doyoung yang dibalas anggukan oleh Taeyong
"Untuk apa kau malu? hanya memintanya mengajarimu sudah selesai" ucap Yuta
"Sekalian saja minta dia mengerjakan tugasnya lalu aku tinggal menyalin" timpal Doyoung
"Diam kalian" kesal Taeyong meninggalkan kedua sahabatnya yang tidak beres
Taeyong berjalan kearah bangku Jaehyun yang sedang berkutat dengan bukunya
"Jaehyun-ah" ucap Taeyong pelan yang membuat atensi Jaehyun beralih kepadanya
Jaehyun tersenyum melihat kekasihnya
"Ada apa?" Tanya Jaehyun lembut
"Hmm bisa kau ajari aku materi tadi?" Tanya Taeyong ragu
"Aku tadi ketiduran saat Saem menjelaskan" lanjutnya astaga Taeyong sungguh malu tapi ia butuh materi itu untuk tugasnya
"Pantas saja kau ditegur" ucap Jaehyun terkekeh tuh kan Taeyong semakin malu saja
"Nanti sepulang sekolah dirumahku" ucap Jaehyun lagi
"Huh?" Beo Taeyong
"Tidak masalahkan jika dirumahku?" Tanya Jaehyun
"Tentu" balas Taeyong
Setelah itu pergi kabangkunya yang ternyata masih ada Doyoung dan Yuta yang beradu mulut
.
.
.
.
"Jaehyun-ah apa tidak apa-apa?" Tanya Taeyong
"Astaga kenapa hari ini kau bawel sekali" gemas Jaehyun mencubit kedua pipi Taeyong membuat sang empu mengaduh kesakitan
Pasalnya ini entah keberapa kali Taeyong bertanya pertanyaan yang sama
"Ish aku bertanya serius" kesal Taeyong mempoutkan bibirnya
"Mommyku pasti senang jika melihatmu" ucap Jaehyun tersenyum
"Aku takut dia tidak menyukaiku" balas Taeyong menunduk
"Siapa yang bisa menolak pesona seorang Lee Taeyong huh? Tidak ada" ucap Jaehyun
"Jaehyun!" Astaga wajah Taeyong pasti sudah merah
"Sudahlah ayo masuk" Jaehyun menarik tangan Taeyong untuk masuk kedalam
Ya sejak tadi mereka berada di gerbang kediaman Jung
"Aku pulang!" Teriak Jaehyun saat pintu terbuka lalu berjalan kearah ruang tamu yang diekori oleh Taeyong
"Duduklah" titah Jaehyun yang langsung dituruti oleh Taeyong
"Kenapa sepi?" Tanya Taeyong melihat sekeliling rumah Jaehyun yang benar-benar sepi
"Ini belum jam pulang kerja sedangkan Jeno pasti sedang tidur siang" jawab Jaehyun
"Tunggulah disini aku kekamar dulu" ucap Jaehyun lalu beranjak pergi keatas
"HYUNGGG!" Teriak anak kecil sekitar umur 10 tahunan yang berlari kearah Taeyong
"Loh bukan Jaehyun Hyung" ucapnya saat berada dihadapan Taeyong membuat Taeyong tersenyum
"Hyung siapa?" Bingungnya
"Aku Taeyong teman Hyungmu" ucap Taeyong menjawab kebingungan bocah dihadapannya
"Cantik" celetuk Jeno menatap wajah Taeyong
"Yak bocah berani sekali kau menggoda kekasihku" ucap Jaehyun yang entah sejak kapan sudah berada dibelakang Jeno
"Taeyong Hyung bilang dia temanmu Hyung kau saja yang mengaku sebagai kekasihnya" ucap Jeno Meleletkan lidahnya mengejek lalu berlari
"Sini kau bocah!" Jaehyun mengejar sang adik
Dan berakhir aksi kejar-kejaran antara adik kakak tersebut hingga membuat Taeyong yang melihatnya tertawa
Jaehyun yang sedang menggelitiki Jeno berbisik pada sang adik
"Cantik bukan?" Bisiknya yang disetujui oleh sang adik
"Taeyong Hyung sangat cantik ketika tertawa" ucap Jeno
Setelah aksi kejar-kejaran yang berakhir Jeno menangis karena Jaehyun yang terus menggelitikinya dan berhenti menangis ketika Taeyong menenangkannya dengan iming-iming akan mengajaknya beli eskrim Sekarang mereka benar-benar belajar diruang tamu
Dengan telaten Jaehyun menjelaskan semua pada Taeyong
"Jadi hasil deretnya akan ketemu mengerti?" Tanya Jaehyun
"Jaehyun-ah" ucap Taeyong
"Ada yang tidak kau mengerti?" Balas Jaehyun menatap Taeyong
"Apa kau tidak malu mempunyai kekasih yang bodoh sepertiku?" Tanya Taeyong
"Hey Kau tidak bodoh" ujar Jaehyun tidak terima
"Kau pintar banyak yang menyukaimu bahkan yang cantik sekalipun" ucap Taeyong
"Tapi aku hanya mencintaimu mau kau bodoh ataupun cacat aku tetap mencintaimu karena kau adalah Lee Taeyong" balas Jaehyun lembut
"Kau harus percaya diri dengan apa yang kau punya Tae mau itu kelebihan ataupun kekurangan itu adalah pemberian Tuhan untukmu yang harus kau syukuri" lanjutnya mengelus kepala Taeyong
"Jangan pernah berkata kau bodoh karena nyatanya kau tidak bodoh mungkin saja kau lemah di akademik tapi aku yakin kau mempunyai kelebihan dibidang lain jika kau mempunyai kekurangan pasti kau juga mempunyai kelebihan" setelah berkata seperti itu Jaehyun membawa Taeyong dalam pelukannya
"Aku tidak mau kau merendahkan dirimu sendiri" ucap Jaehyun tepat ditelinga Taeyong
"Maafkan aku" ucap Taeyong yang dibalas gelengan oleh Jaehyun
"Tidak perlu meminta maaf kau tidak salah" balas Jaehyun
"Sudahlah sekarang kita lanjut belajar" ucap Jaehyun melepas pelukannya
Dan mereka pun melanjutkan belajarnya yang tertunda
TBC
Voment juseyoooo 😚
YOU ARE READING
MY EX (Jaeyong)
Fanfiction[COMPLETE] WARN BOYXBOY YAOI Hanya karena kesalahpahaman hubungan bisa saja berakhir. Ini cerita nyata cuma Jae pinjem member NCT sebagai castnya.
