Musim dingin di kota Seoul dengan salju yang menyelimuti seluruh trotoar di sepanjang jalan membuat udara semakin dingin tetapi itu tidak menghentikan orang-orang untuk beraktivitas seperti biasa
Seorang namja mungil berkulit putih seputih susu berwajah datar tetapi masih tetap terlihat imut dengan Surai hitamnya yang menutupi setengah matanya sedang berjalan di keramaian orang yang berlalu lalang dengan dikedua telinganya tersumbat sebuah headset sesekali ia pun bersenandung
"neoreul geuriwohada haruga da jinasseo" Senandungnya sepanjang jalan
Ketika di ujung jalan dekat halte ada seseorang yang melambai ke arahnya seraya tersenyum ia pun menghampirinya
"Mendengarkan lagu missing you lagi Lee Taeyong?" Tanyanya saat namja itu sampai di hadapannya yang di balas anggukan oleh orang yang ditanya
Ya namja itu adalah Lee Taeyong namja mungil berkulit putih seputih susu dan bermuka datar sedangkan yang bertanya tadi adalah Ten namja berdarah Thailand yang selalu tersenyum berbeda terbalik dengan sahabatnya
"Bisakah kau tersenyum saat bertemu denganku? Jangan memasang muka datar seperti itu terus,hari ini pertama kita masuk universitas di musim dingin kau harus tersenyum" omel Ten sepanjang jalan menuju halte
"Mukaku memang seperti ini asal kau tahu" balas Taeyong
"Aish terserah kau saja" gerutunya masuk ke dalam bis yang kebetulan sudah datang dan di ikuti oleh Taeyong
Sesampainya di Seoul University mereka pun harus berpisah karena mereka berbeda fakultas Ten di fakultas seni sedangkan Taeyong di fakultas bisnis
"Nanti aku menghubungimu lagi arra?" Ucapnya sebelum berpisah
Setelah kepergian Ten Taeyong pun berjalan kearah fakultasnya
Seperti biasa tidak ada yang menyapanya sama sekali bukan karena ia terkucilkan atau apapun itu hanya saja Taeyong terlalu kaku dan tidak peduli terhadap sekitar membuat orang-orang enggan berteman dengannya,hingga saat di ambang pintu
"Pagi Taeyong-ssi kau masuk mata kuliah pagi?" Sapanya yang hanya dibalas anggukan oleh Taeyong
"Baekhyun-ah kajja masuk" ajak seseorang yang sedari tadi di belakang orang yang bernama Baekhyun
"Baek kau menyapanya? Daebak anak seangkatan tidak ada yang berani menyapanya kecuali salah satu anak dari fakultas seni"
Taeyong mendengar semua tapi ia tidak peduli dan segera menuju bangku kosong lalu duduk dengan tenang
.
.
.
.
Taeyong merapatkan mantel yang ia pakai seraya berjalan ke arah fakultas seni ia bersumpah akan memaki sahabatnya yang dengan seenaknya mengirimkan pesan agar ia ke fakultas seni yang artinya ia harus berjalan dari ujung ke ujung dengan udara semakin dingin
"Awas saja kau Chittaphon" gerutunya saat memasuki gedung fakultas seni
Dan dapat dilihat sahabatnya itu sedang berbincang dengan seorang namja yang sepertinya bukan orang Korea
"Eoh kau sudah datang Taeyongie" ucapnya saat melihat Taeyong berjalan kearahnya
"Seperti yang kau lihat" jawabnya dengan nada dingin
"Oh ya kenalkan ini Johnny ia pindahan dari Amerika dan ini Taeyong sahabatku dari fakultas bisnis" ucapannya memperkenalkan
"Namaku Johnny Seo" ucapnya ramah seraya mengulurkan tangannya
"Lee Taeyong" balasnya seraya berjabat tangan dengan Johnny
"Dan ku ingatkan kau jangan terlalu dekat dengannya dia seperti es" canda Ten yang dibalas kekehan oleh Johnny
"Karena sahabatmu sudah datang aku harus segera pergi terimakasih untuk hari ini" ucapnya tersenyum lalu pergi dari hadapan mereka
"Baiklah kajja sepertinya dia sudah menunggu" ajak Ten langsung menarik tangan Taeyong untuk meninggalkan gedung fakultas
Disinilah mereka sekarang di dalam cafe duduk di pojok seraya melihat kearah jendela yang langsung mengarah kearah jalanan Seoul yang ditutupi oleh salju
"Akhirnya kau datang juga" ucapan Ten membuat arah pandang Taeyong teralihkan kearah namja yang berseragam senior high school yang duduk di hadapannya
"Gara-gara guru sialan itu aku harus menyusun buku-buku di perpustakaan dengan udara yang dingin seperti ini" gerutunya lalu tanpa permisi meminum coklat panas yang di pesan Taeyong
"Sepertinya kau datang kesiangan lagi" tebak Ten yang dibalas cengiran dari bocah itu
"Pesan minumanmu sendiri" ucap Taeyong lalu menoleh kearah jendela lagi
"Apa kau tidak merindukanku Hyung? Kau lebih tertarik melihat jendela daripada aku" ucapnya seraya mempoutkan bibirnya
"Kemarin malam kita baru bertemu Haechan-ah" balas Taeyong tanpa menoleh kearahnya
"Aish kau seperti biasa" lalu ia segera memanggil pelayan untuk memesan
"Aku yakin tidak ada yang mau berteman denganmu Hyung yang ada orang akan takut saat melihatmu" lanjutnya setelah menyelesaikan pesanannya
Yang merasa tersindir pun hanya menatap tajam sahabatnya yang sudah ia anggap adik sendiri dan orang yang ditatap langsung bersembunyi dibalik punggung Ten
"Haha kau benar Chan tidak ada yang berani mendekatinya kecuali aku di kampus" ucapnya lalu tertawa bersama kecuali Taeyong yang hanya memasang wajah malasnya
Taeyong sudah biasa dengan candaan sahabat-sahabatnya itu karena itu memang kebenarannya jadi ia tidak ambil pusing
"Hyung Hyung Hyung" ucap Haechan heboh
"Eoh ada apa?" Bingung Ten
"Bukankah itu Jaehyun Hyung dan bersama siapa dia sepertinya pacar barunya" tunjuk Haechan kearah dua orang yang baru saja memasuki cafe
Taeyong pun menoleh kearah yang di tunjuk Haechan dan
Deg
"Jung Jaehyun" batinnya
TBC
Voment juseyooo.
Ku sedang menulis apa ini sungguh tidak ngefeel sekali:')
YOU ARE READING
MY EX (Jaeyong)
Fanfiction[COMPLETE] WARN BOYXBOY YAOI Hanya karena kesalahpahaman hubungan bisa saja berakhir. Ini cerita nyata cuma Jae pinjem member NCT sebagai castnya.
