Prolog

19.9K 483 7
                                    

Prolog

Aku terpaku menatap dengan nanar undangan yang pria ini sodorkan pada ku.
"Ini apa Mas?" Aku lebih memilih menatap mata nya daripada undangan berwarna putih gading tersebut.
"Maaf kan aku Nay.. perempuan yg duduk di pojok sana adalah calon istriku. Pilihan Ami. Hmm.. kamu taukan kalo Ami ku tidak meyukaimu.. yaa jadinya…"

Drett…
Aku segera berdiri dari kursi yang ku duduki. Menatap laki-laki yang sudah 5 tahun menjalin hubungan dengan ku. Aku segera melepas cincin putih yang berada di jari tengah ku.

"Saya kembalikan ini. Bilang makasih dengan Ami mu karena telah menyadarkan saya bahwa saya terlalu berharga untuk menjadi istri laki-laki sepertimu" aku segera melangkah tapi lengan ku ditahan oleh mas Alif.
"Nay.. nay… tunggu dulu. Kamu tau kan mas memang benar benar mencintaimu. Mas sudah berbicara dengan Aya kalo mas mau menikahimu"
"Maksud mas.. mas lebih memilih menikah dengan Naya daripada dengan pilihan Ami mas?"
"Mas akan menikahimu setelah dua hari pesta pernikahan mas dengan Aya selesai"
Aku tertegun dan mengepalkan tangan ku. Menatap benci kearah laki-laki yang masih kucinta tersebut.

Byur…
Tangan ku dengan ringan nya mengarahkan jus mangga yang belum ku minum kearah wajahnya dan tanpa kata aku meninggalkan nya yang masih terpaku. Bahkan aku sempat melihat perempuan yang bernama Aya dengan panik menghampirinya.

Brakk..
Seketika aku merasa kesakitan karena jatuh terduduk tepat di tempat parkir. Aku mengusap segera air mataku dan mendongak keatas. Sosok pria dengan kemeja putih polos dan celana dasar hitam berdiri tak jauh dari ku dan aku yakin dia pelakunya.
"Heyy… kalo jalan hati-hati dong" aku menatap marah padanya tapi laki-laki tersebut hanya menatapku datar.
"Aiisss… bukan nya bantuin" aku mengulurkan tanganku padanya berharap dia membantu ku berdiri.
Mata ku melebar tak percaya saat laki-laki tersebut malah mundur dua langkah lalu tanpa kata melangkah memasuki pintu kafe.

…..

Mengikat Dengan AkadWhere stories live. Discover now