Wajahnya terlihat kecewa dan dia meminta dicarikan gaun seperti itu, pelayan memberikan sebuah gaun  minimalin tetapi terlalu sexy karena punggungnya sangat terbuka, aku tidak suka… aku ingin menghancurkan gaun itu.

Helena bertanya dengan Daniel dan dengan wajah tanpa semangat dia berkata iya untuk gaun itu, tanpa melihat dengan seksama. Akhirnya Helena memilih gaun itu dan menyuruh pihak butik mengirim gaun ke istana besok.

Setelah memilih gaun, Helena hendak mengajak Daniel untuk makan, tetapi di tolak karena dia beralasan sibuk bekerja, aku hanya tertawa di dalam hati, bekerja atau berselingkuh dengan pelacur. Wajah Helena terlihat sedih dan ketika kami hendak kembali ke istana, Helena memintaku membawanya ke villa di kota Glatika.

Aku berpikir keras mungkin ini saatnya rencana itu dilaksanakan. Aku mengambil ponselku dan mengirim sms kepada Daddy.

“Dad… kami ke Glatika, aku akan mengurus semuanya dan malam ini aku akan melancarkan rencana kita”

****

Aku memesan makanan, rencanannya setelah makan aku akan memberikan obat tidur dan rencanaku akan segera aku laksanakan.  Helena terlalu lama di berendam dan setelah makanan yang aku pesan tiba, aku menyuruhnya keluar.

Tak lama dia keluar dengan hanya mengenakan kimono handuk dengan rambut tergerai basah, tanpa make up dan tanpa polesan dan menurutku itu sangat cantik sekali. Aku hanya berdiri di belakangnya, aku akan membiarkan dia makan terlebih dahulu.

“Glen, ayo duduk disini, temani aku makan”

Aku menolaknya tapi dia mengancam akan tidak makan jika aku menolak, aku mengalah dan duduk didepannya, dia tersenyum dan menyerahkan piring yang berisi potongan pizza.

Aku dan Helena menikmati makan kami, Helena juga meminum susu. Tapi ada yang aneh, aku melihat mukanya memerah dan dia menatapku dengan sangat tajam. Aku menjadi gerah dan kepanasan karena makan menggunakan jas dan dasi, aku  membuka dasi dan jasku karena merasa gerah.

“Glen kamu kepanasan?” tanyanya, wajahnya masih merah dan dia seperti tidak nyaman.

“Iya kenapa hari ini sangat panas princess”

Helena berdiri dengan cepat berlari ke kamarnya, ada apa dengan dirinya, kenapa dia  seperti itu. Aku mendengar ponselku berbunyi.

“Daddy sudah memberikan obat kedalam susu Helena, obat itu akan membuatnya bergairah…lakukan sekarang Michael atau kau sama sekali tidak akan pernah bisa menyentuhnya, aku sudah meletakkan kamera, aku akan memotret kalian bercinta, foto itu akan menjadi alat bagiku menyiksa Helena”

“Daddy gila… aku sudah bilang, biarkan aku yang mengurusnya”

“Kamu terlalu lama Michael..”

“Ambil 2 foto setelah itu aku akan mematikan kamera itu, aku tidak mau ketika aku bercinta, ada yang melihat, ini bukan film dewasa Daddy”

“Okay okay, aku mengerti, berposelah seperti kalian sedang bercinta”

Aku mematikan ponselku, Daddy memang gila. Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku. Aku berjalan menuju kamar Helena, terdengar dia memanggilku, dia seperti kesakitan dan aku iba mendengarnya. Aku masuk ke kamarnya dan melihatnya berbaring diranjang hanya mengenakan pakaian dalam. Mataku melihat sebuah kamera sudah menyala.

Helena memohon kepadaku untuk menyentuhnya, aku  berusaha menolaknya, tapi wajah menahan hasrat sungguh membuatku kasihan. Dia menarikku ke ranjangnya dan dia menindihku, aku sangat ingin menyentuhnya, tapi aku tidak mau melakukan itu.

13. Princess in LoveWhere stories live. Discover now