“Mom….aku mau kesana Dad”

Daddy menahanku “Tujuanku membawamu bukan untuk bertemu Mommymu Michael, tapi membuatmu melihat bagaimana lelaki brengsek itu membunuh Mommymu dan tanamkan di kepalamu, tanamkan bagaimana dia membuat kita berpisah dengan Mommymu, tanamkan di hatimu bahwa keluarga Black harus membalas, darah di bayar darah dan targetmu bukan dia sayang… tapi anaknya, princess Negara ini, karena aku ingin dia merasakan kehilangan orang yang paling disayangnya”

“Mom….” Aku masih terisak dan semua kata – kata Daddy terngiang di benakku.

“Mommy…. Aku akan membalas mereka” aku menghapus airmataku setelah melihat Mommy meregang nyawa di tali akibat pria yang duduk di tahtanya itu.

“Ayo Dad…  kita pindah dari Negara ini”

****

Semenjak hari itu, aku dan Daddy memutuskan untuk keluar dari Negara Blacktan dan pindah ke Paris. Berbekal warisan Mommy yang masih sempat dia wariskan kepadaku, Daddy membuka agen pengawal pribadi.

Masih seperti biasa, setiap malam Daddy menghabiskan waktunya dengan minum dan meratapi kepergian Mommy, dan setiap dia mabuk, dia selalu menyiksaku dan menyalahkanku atas kematian Mommy, apalagi jika aku menolak atau memberitahunya untuk melupakan dendam itu. Aku semakin disiksanya hingga akhirnya malam itu, malam paling kelabu di hidupku.

Malam itu Daddy pulang kerumah dengan bahagia, dia membawa sebuah Koran yang berisi kabar bahwa Ratu Negara Blacktan melahirkan sepasang anak kembar.

“Tunggu saja Hanzel Black, anak perempuanmu akan aku jadikan keluarga Jimeno, keluarga yang paling kau benci, aku akan membuat anakmu mengandung cucuku” aku hanya melihat Daddy yang berbicara dengan Koran itu sambil meminum Brandynya.

“Dad…” aku memegang buku ulanganku, aku berniat memberitahunya bahwa aku mendapat nilai 100 dan mendapat peringkat 1 di sekolahku.

“Ah Michael sayang.. sini..” Daddy menarik tanganku dan memperlihatkan Koran itu kearahku.

“Ini apa Dad…” tanyaku masih bingung.

“Ini calon istrimu Michael, kau harus membuatnya bertekuk lutut dan menghamilinya, memberiku dan Mommymu keturunan Jimeno”

Aku yang masih berusia hampir 6 tahun tidak mengerti maksud perkataan Daddy, aku hanya melihat di Koran itu 2 bayi dan yang perempuan sangat cantik dan entah kenapa aku memegang wajah bayi itu dikoran.

“Dia cantik Dad..”

“Kamu tidak boleh menyukainya ataupun mencintainya Michael, kau harus membuatnya menderita lahir dan bathin, kau harus mengambil harta berharganya dan membuatnya hidup segan mati tak mau”

“Tapi dia terlalu cantik untuk di sakiti Daddy, kata teacher aku tidak boleh jahat”

“Anak brengsek!!!” lagi – lagi aku mendapat pukulan di wajahku, pukulam yang selalu aku terima jika Daddy mabuk dan aku tidak menuruti keinginannya.

“Sakit Dad…”Daddy menginjak perutku.

“Kau harus jahat Michael… kau harus membalas sakit hatiku setelah kehilangan Aurora, Mommymu…”

“Ampun Dad” aku masih meminta ampun

“Bilang kau akan menghancurkan gadis itu…”

aku masih diam, entah kenapa aku merasa tidak tega melukainya.

“Bilang bocahhhhh” Daddy semakin menekan kakinya di perutku..

13. Princess in LoveWhere stories live. Discover now