"Ra dengarin gue dulu! Gue belum selesai ngomong!!" panggil Rendra namun tak mendapat jawaban dari cewek itu. Rendra menarik gusar rambutnya.

"Kalau gue bareng Mea bukannya dia selamat malah bahaya kalau dia ikut gue!!" gumam Rendra sambil menendang kesal motornya. Lalu beranjak untuk pergi menjauh dari halaman rumah itu.

Alyra yang masih bersandar di pintu itu hanya melihat diam dari dalam ke arah cowok itu. "Gue gak habis pikir bisa-bisanya Lo lebih mentingin buat ketemu gue daripada harus nolongin pacar Lo sendiri?!" batin Alyra menggelengkan kepalanya.

Akhir-akhir ini Rendra menemaninya disaat Alyra hidup sendirian dirumah sewaan kecilnya itu. Tapi Alyra juga tidak mau kalau Rendra mulai bergantung padanya. Walau kadang Alyra sendiri menginginkan Rendra untuk selalu ada bersamanya kala itu.

****

Setelah beberapa hari berlalu Alyra masih enggan melihat wajah Rendra. Ketika ketemu pun Rendra juga lebih memilih bersama Mea. Walau sebelumnya juga Rendra sempat kena damprat si Kevan yang menyalah dirinya yang tidak tahu menahu tentang keadaan Mea yang waktu itu.

Saat pulang sekolah Alyra bersama Syella dan Molly baru saja keluar dari kelas mereka usai mengerjakan paket kebersihan yang tentu saja menyuruh anak lain yang bertugas sedangkan mereka hanya duduk santai sambil menunggunya dengan selesai. kali ini Ia tak sengaja melihat Axel yang sedang berdua dengan cewek lain. Alyra langsung menyipitkan matanya.

"Lihat tuh Axel-Lo dia lagi didekatin sama manusia setan terindah didunia alias mantannya sih,," bisik salah satu temannya yang juga sama menyaksikan hal pemandangan itu dari kejauhan lorong yang sudah mulai sepi jauh dari keramaian sekitar.

"What?!" kejut Alra melotot tajam seketika. Menoleh pada Syella yang berada disampingnya saat ini.

"Satu-satunya bikin dia bungkam adalah dengan cara mengunci mulutnya pake mulut lo! Cepetan sana! Buruan sebelum Axel menjawab ajakan kata balikan dari perjanjian si laknat setan terkutuk itu!!" tunjuk temannya mendesak agar cewek itu segera menghampiri Axel. Syella mendorong-dorong tubuh Alyra agar bergerak lebih cepat. Padahal Alyra masih belum bisa berpikir untuk mencernanya. Ia bingung harus bersiap melakukan apa seperti yang dimaksud oleh Syella barusan tadi padanya, hal itu terlalu mendadak untuknya beraksi tiba-tiba dan masa Alyra berakting kesurupan pura-pura gila didepan sang kekasih yang sedang ketahuan lagi asik main sama simpanannya itu. Alyra pun berdecak saat membayangkannya.

"Ra Lo kayaknya harus cepat-cepat deh samperin tuh Axello sebelum dia kena pengaruhnya si Karinna." ucap Molly memberikan dukungan penuh pada cewek merah itu. Alyra pun meangguk mantap dan bergegas mendatanginya ke arah sana.

Syella pun bersidekap didepan dada dan Molly yang gemas melihatnya terlihat tertarik sekali entah apa yang akan dilakukan oleh cewek merah itu dihadapan Axel yang tengah bersama Karinna.

"Sayang maaf ya kamu jadi kelamaan nunggunya." Alyra langsung berdiri tepat didepan muka Axel dan langsung mengecup bibirnya lalu menciumnya begitu lama. Axel terkejut saat mendapatkan buah bibir manis itu mendarat di mulutnya begitu saja.

"Loh?! Kamu beneran pacar barunya Axel?!" Karinna terbelalak tidak terima melihat Alyra yang bermesraan dengan Axel didepannya begitu saja.

"Engh... I-ya dia pacar gue." jawab Axel tersenyum palsu sambil merangkul pundak Alyra dengan begitu eratnya bahkan seperti sengaja mencengkeramnnya dengan kuku. Sambil berbisik sekilas ditelinga Alyra. "Ingat ini hanya pura-pura."

"Gue harap Lo tahu diri gak perlu lagi gangguin my baby Axel! atau nggak gue gak segan-segan cakar muka badut Lo itu heh !!" tekan Alyra malah mengancam Karinna tanpa menghiraukan Axel yang kini melotot marah padanya. Alyra pun hanya beralih memeluk tubuh Axel dan mengabaikan rasa sakit sebentar dibahunya tadi. Membuat Axel harus terpaksa bersandiwara untuk membalas dekapannya juga.

Karinna terbelalak bahkan hampir ingin pingsan ditempatnya untungnya ada Syella dan Molly yang langsung ingin membawanya pergi entah kemana. "Yaudah kita mau siapin dulu nih, makam buat manusia setan satu ini. Biar gak gentayangan lagi!!" ujar Molly cengengesan. Syella langsung melotot pada cewek itu, mereka berdua pun segera memapah Karinna yang mendadak lemas.

"Sialan Lo! Dikira gue cowok murahan apa tadi hah?!" sengit Axel begitu tersadar kembali sembari menyeka kasar bekas bibirnya. Wajah Alyra terlihat masih memerah tersipu malu. Akhirnya ia bisa mencium bibir tipis Axel dengan mudahnya saat Axel sendiri juga khilaf sedikit membalas lumatan darinya dengan halus.

"Boleh gak sekali lagi kita ulangi?" tanya Alyra pelan sembari menggigit bibirnya sendiri. Axel menelan ludahnya. Dia tak bisa berkata banyak ketika Alyra berhasil membuat lidahnya menjadi kelu sesaat.

Alyra pun tersenyum menang dalam hati, benar saja saat Karinna ingin mengutarakan penjelasannya pada Axel namun hal itu tidak sempat terjadi, karena Alyra lebih dulu menggagalkannya diwaktu yang tepat. Walau Alyra tahu Axel sedikit melampiaskan emosinya tadi padamya diam-diam namun hal itu tak berlangsung lama. Sekarang Axel lah yang dibuat bingung olehnya.

"Dalam mimpi dongeng Lo, semua yang mustahil bisa terjadi begitu saja, terserah Lo mau bikin anak sendirian juga bisa tanpa harus melakukannya sama gue!!" dengus Axel sinis kemudian berlalu pergi meninggalkan Alyra yang terdiam sejenak mematung. Lalu mengejar langkah Axel yang lumayan menjauh darinya.

"Ih Mylovello tungguin! Gue ingin keturunannya berasal dari Lo, mari kita buat jadi kenyataan." ucap Alyra  penuh nafsu yang terdengar masih bersemangat meneriaki cowok impiannya itu yang berusaha mencoba kabur darinya.

Mylovelly Where stories live. Discover now