Lalita

20.3K 1.4K 12
                                    

Dengan ukuran yang besar dan kaki yang panjang Werren dapat berlari tiga kali lebih cepat dari kebanyakan werewolf berukuran normal. Sepuluh menit telah berlalu, hampir sepertiga perjalanan telah di lewati dan sampailah Werren di Hutan Eglo. Jalan yang berbatu dan naik turun tidak menghalangi Werren untuk terus berlari dan melompat menghindari batu besar yang runcing tanpa meninggalkan sedikit pun goresan.

Tepat di tengah hutan dua puluh rogue menghalangi jalan Werren. Mata gold serigala abu-abu itu tampil mengintimidasi siapa saja yang melihatnya. Seakan tak gentar menghadap maut, beberapa rogue menyalak hendak melayangkan tantangan pada Beta Eclipse Pack yang tak kenal ampun. Daniel kembali dalam wujud manusia di susul salah satu dari rague berukuran paling besar yang tak lain adalah pemimpinan rogue.

"Apa mau kalian?" tanya Daniel datar namun penuh tekanan yang mengintimidasi di setiap kalimatnya.

"Kami mau nyawamu." sahut pemimpin rogue dengan senyum bengis terpampang di wajahnya di susul geraman dari rogue lain yang berdiri di belakangnya.

"Pulanglah aku sedang tidak ingin menyakiti kalian." sahut Daniel yang masih tampak begitu santai menghadapi kawanan rogue yang tampak tak sabaran.

"Pulang? Tempat untuk pulang bagi kami adalah neraka. Kalau bukan karena pack besar yang dengan pengecut menyerang pack-pack kecil kami tidak akan jadi seperti ini." seru salah satu rogue tanpa di duga.

Daniel menaikan sebelah alisnya. Jika ingin tau di dalam pikiran Daniel, Werren sedang meraung-raung minta di lepaskan untuk mencabik-cabik dan menelan hidup-hidup rogue di hadapanya. Setelah beberapa saat Daniel berhasil mencium bau werewolf yang kental dari beberapa rogue di depannya. Bau khas kekalahan. Sekarang Daniel paham benar. Anggota Carlot Pack yang Alphanya tewas di bawah cakar Beta Eclipse Pack menuntut balas dengan mengerahkan bantuan dari rogue. Rencana balas dendam yang sia-sia karena lawan mereka bukan werewolf biasa. Senyum miring tercetak di wajah tampan Daniel.

"Baru beberapa hari setelah pack kalian hancur sudah langsung bergabung dengan rogue yang hina? Ck ck ck kasihan." Daniel menggeleng kemudian memiringkan kepalanya dan terdengar suara retakan tulang yang cukup keras dengan senyum miring yang masih setia terpampang di wajahnya.

"Berengsek."

Seketika itu juga rombongan rogue beramai-ramai menerjang Daniel. Tapi sebelum rogue berhasil menyentuhnya Daniel sudah melompat lebih dulu dan secepat kilat berganti shift dengan Werren di udara dan ketika kaki serigala abu-abu mendarat di tanah, satu kepala sudah berada di moncongnya.

'No mercy for you all. I will be your grim reaper.' Kata Werren setelah melempar kepala rogue mulutnya dengan perasaan puas diliputi rasa haus darah akan membunuh. 'Siapa selanjutnya?' sebuah seringaian keji terpampang di wajah serigala abu-abu.

Tiga rogue hendak menerkam Werren, kaki depan Werren menyapu tanah menimbulkan debu yang langsung mengaburkan pandangan dua rogue yang langsung melolong mencoba menghilangkan tanah yang masuk ke mata mereka. Sedangkan satu rogue yang lolos berakhir dengan sebuah cakaran panjang di punggung dan leher menganga tepat di saluran pernapasan.

Seekor rogue kembali menerjang dengan cakar terentang, Werren berhasil menghindar lalu mengunci pergerakan rogue dan seketika menancapkan taring putihnya yang runcing dalam-dalam pada leher lawan. Lengah, satu rogue berhasil menerkam dan mencakar punggung Werren sambil berdiri di atas tubuh besar sang Beta. Dengan buas Werren balas merobek perut rogue dan menarik asal organ dalam yang tersangkut di cakarnya yang runcing.

Lima rogue kembali mengepung, tiga di depan dan dua di belakang. Werren mengeram penuh kemurkaan. Kali ini Werren menyerang lebih dulu. Satu pukulan telak berhasil membuat seekor rogue di depannya terlempar jauh membentur pohon dengan keras. Dari belakang rogue lain hendak menyerang. Werren melayangkan satu tendangan dari kaki belakangnya yang mengenai wajah dan menggores dalam mata rogue. Lolongan kesakitan kembali terdengar membangkitkan iblis yang seakan merasuki serigala abu-abu itu. Werren melompat lalu mengigit rogue yang masih tersisa tepat di leher, dengan tarikan ke arah atas terdengar suara mengerikan tulang leher yang patah.

My Mate is White WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang