JEFF X-Jeff the killer: THE RISE OF HOMICIDAL LIU

16 4 0
                                    

Sumber-google
______________________________________

Aaaaaargh!!! Aaaaargh!!!" jeritan seorang perempuan terdengar dari balik korden yang membatasi bilik yang ditempati Liu dengan tempat tidur di sampingnya.
"Nona? Apa Anda tidak apa-apa?" tanya Liu sambil bangkit dari tempat tidurnya.
Ia dengan kepayahan berusaha berjalan,koma selama seminggu membuat otot kakinya terasa lumpuh. Namun setelah beberapa saat,ia bisa membiasakan diri.dengan perlahan ia mendatangi ranjang itu.
"Nona,apa kau ingin kupanggilkan suster?"Liu menyibak tirai dan melihat gadis seumuran SMA terbaring memegangi perutnya.
"Pergi kau! Pergi!!!" gadis itu malah menjerit dengan marah begitu melihat Liu.
"Nona, aku hanya ingin membantumu ..."
"PERGI!!!" gadis itu bahkan melemparkan gelas yang berada di samping tempat tidurnya ke arah Liu. Beruntung, pemuda itu dengan gesit menghindar.gelas itu segera pecah berkeping-keping setelah menghantam dinding.
"A ... aku akan meminta suster membantumu ..."Liu masih ingin menolong gadis,walaupun ia telah berlaku kasar padanya.dengan kepayahan, Liu berjalan keluar mencoba untuk mencari perawat.

Ia tiba lorong dan mulai merasa ketakutan.lorong rumah sakit itu sangat sepi dan gelap,bak setting sempurna bagi sebuah film horor. Bahkan di antara kamar-kamar di lorong ini,hanya kamarnya saja yang lampunya masih menyala.Liu berjalan sambil bersandar ke dinding untuk mencari penghuni rumah sakit yang lainnya.

"Sepi sekali rumah sakit ini"Liu kembali teringat cerita teman-temannya masa kecil tentang rumah sakit Sacred Heart yang berhantu. Rumah sakit tua ini lama-lama kurang populer karena ada rumah sakit baru yang lebih besar dibangun di kota.Liu berpikir mungkin karena itu rumah sakit ini kini bangkrut dan kehilangan banyak pasien.

Liu akhirnya mendengar suara dan mencoba mengikutinya.terlihat cahaya dari sebuah ruangan dengan tulisan"Kamar Bedah"di pintunya.
Ia mendengar suara dua orang lelaki sedang bertengkar di dalamnya.
"Aku tak bisa membantumu!"seru seorang pria,"Kau terkena luka tembak,aku harus melaporkanmu ke polisi!"
"Jangan!Aku adalah anggota geng. Aku bisa membayarmu agar tidak memberi tahu polisi,Dok!"
"I ... ini ... apa semua berlian ini asli?" pria yang dipanggil dokter itu bersuara.
"Ya, ini semua asli,sebagian akan kuberikan padamu jika kau mau tutup mulut.Keluarkan saja peluru ini dari tubuhku!"
"Ta ... tapi, Dokter Steele!"Liu mengenali suara itu sebagai milik Eva.
"Anda tak bisa melakukannya! Berlian itu pasti hasil curian! Anda harus memberi tahu polisi tentang ini!"
"Diamlah Eva!Jika kau bilang pada polisi,aku akan langsung memecatmu dan takkan memberikan uang pesangonmu! Ingat itu!"
Tiba-tiba seutas tangan menepuk pundak Liu. Liu terkejut dan hampir jatuh.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya suster itu.Liu membaca nama yang tertera di seragamnya sebagai "Barbara Walters".
"Tidak apa-apa,Suster Walters.hanya saja, gadis di ruanganku terus merintih kesakitan"Jawab Liu.
"Penelope?yah,kurasa jahitan di perutnya terlepas lagi"kata suster itu, "Ayo,kuantar kembali ke kamarmu."
Liu menoleh sebentar ke pintu kamar bedah itu.ia ingin menolong Eva, namun apa boleh buat.ada baiknya ia tak ikut campur dengan masalah seperti itu.Biar nanti saja ia melaporkannya kepada Marshall jika ia menjenguknya.

"Gadis di kamarku itu,apa dia baru saja menjalani operasi caesar?"Liu memberanikan diri bertanya dalam perjalanan kembali ke kamarnya.
"Siapa?Penelope?ya,Dr.Alice Steele, kepala rumah sakit kami yang mengoperasinya."
"Alice Steele?" pikir Liu.

Nama belakangnya sama dengan dokter pria di dalam kamar bedah tadi.Apa mungkin dia istrinya?
"Wah, saya ikut senang mendengarnya."kata Liu,"Apakah bayinya sehat sekarang?"
Ia mendengar suara tawa Suster Walters,"Bayi?ia tidak menjalani operasi caesar untuk melahirkan, Anak Muda.Ia mengeluarkannya untuk mengaborsinya.

Liu tersentak mendengar penjelasan itu. Ia bahkan menghentikan langkahnya di ambang pintu dan membiarkan Suster Walters masuk sendirian.
Ada yang tidak beres dengan rumah sakit ini.Ada anggota geng,lalu aborsi.

Tiba-tiba terdengar jeritan Suster Walters dari dalam ruangan. Liu bergegas masuk.
"Ada apa?Astaga"wajah Liu memucat ketika melihat pemandangan yang tersaji di hadapannya.
Gadis yang berada di sampingnya tadi,Penelope,terbaring berlumuran di dekat pintu.tangan kanannya memegang pecahan beling dari gelas kaca yang tadi ia pecahkan, sedangkan tangan kirinya ada luka sayatan lebar dengan darah mengucur deras tak terbedung.
"Astaga..."Jerit Suster Walters,"Ia bunuh diri!"

HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang