~Three!

189 37 1
                                        

"Gua gadenger lu ngomong apa, deketan gini baru bisa denger" ucap Arrayan sambil mendekatkan wajahnya ke diriku

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Gua gadenger lu ngomong apa, deketan gini baru bisa denger" ucap Arrayan sambil mendekatkan wajahnya ke diriku.

Ini gilaa! Wajahnya terlalu dekat dengan wajahku. Aku bahkan bisa mencium wangi khas mint dari dirinya. Bahaya bahayaaaa!

"ARRAYAN ASTAGA, TAUBAT KAU! NYOSOR NYOSOR AJA" teriak Sierrin disusul dengan timpukkan bantal yang mengenai badan Arrayan.

Aku langsung mengalihkan pandanganku ke buku yang ada di meja. Mencoba menormalkan detak jantungku yang semakin menggila karena oknum Arrayan.

"Santai dong! Habisnya lu berdua berisik banget, gue jadi gabisa denger Kyara dikte apaan."

"Alasan kau opet!" aku melihat Sierrin mendesis.

Arrayan tak perduli dia malah melihat kearahku seperti mengode untuk melanjutkan kegiatanku mendiktenya.

Aku hanya tersenyum canggung lalu melanjutkan kegiatan kami yang sempat terinterupsi.

"Kalau diliat liat, Arrayan sama Kyara cocok yah?" ucap Sierrin tiba-tiba.

"Ng—"

"Samudra mah pilih-pilih, tapi yang dipilih gapernah bener"

"Ap—"

"Nahh, sama tuh kayak Kyara! Bedanya selera Kyara suka ketinggian wkwkw."

Lalu banyak lagi pembicaraan antara Haidar dan Sierrin mengenai aku dan Arrayan. Aku benar-benar tak mengerti, mereka membicarakan orang yang ada didepannya? Memangnya aku dan Arrayan disini hanya angin lewat.

Saat aku ataupun Arrayan ingin membantah malah berakhir omongan kami yang dipotong. Dasar kurang ajar! Tidak berpriketemanan!

Pada akhirnya aku dan Arrayan sama sama tak memperdulikan mereka. Kami tetap melanjutkan kegiatan kami hingga tugas kami selesai.

"Yess! Selesai juga" sorak Arrayan sambil mengepalkan tangannya ke udara.

Aku hanya memperhatikan reaksi Arrayan yang menurutku lucu.

Aku merasa mengantuk sekarang. Mungkin karena mataku yang terlalu lelah menatap laptop lalu buku selama 3 jam. Tanpa sadar aku menguap.

Hap

"Kalo nguap tuh ditutup mulutnya." Arrayan menatapku sambil tersenyum manis.

Kalian tau apa yang Arrayan lakukan saat aku menguap ? Hahahaha dia menyuapiku o*reo. Sehingga mulutku dengan refleks menutup, tidak jadi menguap.

Aku hanya mengangguk singkat lalu memakan o*reo yang ada di mulutku tanpa berkata apapun. Jujur saja aku masih gugup berdekatan dengan Arrayan.

Aku mengaguminya dari lama, walaupun berkesempatan satu kelas kami tidak pernah berbicara satu sama lain. Baru sekarang kami dapat berinteraksi seperti ini.

Tentangnya : Arrayyan | •Hyunjin•Donde viven las historias. Descúbrelo ahora