chapter 1

23 3 0
                                    

Canda tawa

"Kamu akan melakukan apa aja demi kebahagiaan nya, apa lagi untuk orang yang kamu sayangi. Dengan kehadirannya kau dapat tersenyum lepas tanpa memikirkan beban yang sedang kau rasakan"

"Ta balik yuk, gue takut diomelin ibu gue kalau pulang nya kesorean", ucap Yuna

"yah elah bentar lagi napa," dengan ekspresi wajah cemberut. "Aku kan lagi kangen-kangenan sama kamu hehehe. Jarang bangat kita bisa free time kaya gini na_-. Ayolah bentar lagi ya", ucap Ita dengan menyenderkan kepalanya di bahu Yuna

"ih gila mimpi ketiban apa gue tadi malam hehehe", ucap Yuna dengan ekspresi wajah menjijikan

"ketiban gerobak bakso hahaha", ucap Ita

"Ih panas dong kalau kesiram kuah baksonya hehehe", ucap Yuna

"mau nya apa?, tayang-tayang jangan nangis mau ketiban buah durian hah hehehe?," ucap Ita sambil mengelus kepala Yuna

"Ih jahat amat sama aku_- hahaha udah ah drama Mulu kuylah balik", ucap Yuna

Kami pun menuju jalan pulang dengan wajah yang gembira penuh canda tawa dan kekhawatiran, karena esok adalah hari pertama kami masuk Sekolah Menengah Pertama yang kami dambakan, Disepanjang jalan kami sambil membahas untuk hari esok.

"Na gue gak sabar deh, besok pakai baju baru, tas baru, sekolah baru, kawan-kawan pun juga baru and semuanya baru hehehe", ucap Ita

"sabar semua ada waktunya, so akan indah pada waktunya", ucap Yuna

"So bijak deh", ucap Ita sambil menepuk pundak Yuna

Seketika suasana berubah menjadi menegangkan (dimana suasana ini tidak kami inginkan ) ditengah-tengah canda tawa kami, tiba-tiba kami bertemu dengan ibunya Yuna, dia marah-marah karena Yuna menghabiskan waktunya hanya untuk bermain denganku.

Ayuni shalehah adalah sosok seorang ibu yang sangat teguh pendiriannya, dia tidak akan segan-segan memarahi siapapun, walaupun didepan umum. Seorang ibu yang to the point jika ingin menyampaikan sesuatu tanpa basa basi sekalipun.

Ayuni memang tidak suka jika anaknya yuna bersahabat dengan Ita, sebab adanya perbedaan yang membuatnya harus berpisah, tetapi persahabat ini akan terus berjalan dan tidak akan terpisahkan.

"Yuna!!", ucap Ayuni dengan nada tinggi

Terlihat dari kejauhan bahwa dia adalah ibunya Yuna, berpakaian glamor turun dari mobilnya dan menuju ke arah kami dengan ekspresi wajah yang angkuh.

"ma, mamah", ucap Yuna, bisa aku lihat dirinya sedang merasa ketakutan

"Ngapain kamu disini?!," dengan nada kasar sambil menampar bahu tangan anaknya. "ayuk pulang!!", ucap Ayuni sambil menggenggam tangan Yuna dengan kasar

"Tapi mah, gimana dengan ita?, Aku gak mau meninggalkan Ita sendirian disini mah", ucap Yuna dengan suara sedih

"Udah Yuna kamu pulang aja, gak baik ngelawan ibu kamu na", ucap Ita

"Gak ta!, aku kan perginya sama kamu, pulangnya juga harus sama kamu ta," ucap Yuna dengan meyakinkan dirinya agar terus bersama

"Owh jadi kamu udah berani ngelawan mama hah!!, ya sudah mama tunggu dirumah sampai kamu lama pulangnya, jangan mimpi kamu masuk rumah", ucapan Ayuni dengan nada ancaman

Jujur saja diriku tidak bisa berkutik, ingin membelanya ada rasa yang tidak pantas untuk aku katakan, aku hanya bisa terdiam melihat sahabatku dimarahi oleh ibunya. Ingin aku lontarkan sepatah kata untuk meredam amarahnya, tetapi apa dayanya justru perbuatanku akan menambah masalah ini semakin panjang, lebih baik biarkan dia melontarkan semua ucapannya, setelah itu aku baru menjelaskan.

Disepanjang jalan ada hati yang berat untuk melihatnya bersedih, aku hanya bisa menasehatinya entah apa yang harus aku katakan, aku sedih jika sahabatku merasakan kesedihan karena ulahku.

Setelah berapa menit berlalu, akhirnya kami pun sampai di rumah Yuna, lalu kami langsung masuk dan melihat ibu Yuna sedang duduk di sebuah kursi dengan wajah yang penuh dengan amarah.

"Udah mainnya!!, Kamu Yuna masuk kamar!!", dan kamu ngapain masih disini!!!," ucap Ayuni dengan kasar

"udah mah, udah Napa dari tadi tuh mama marah-marah Mulu, Yuna kan main gak lama mah, gak Sampai larut malam juga kan", ucap yuna dengan nada bicara yang sedikit meninggi

"Udah berani ya kamu ngelawan mama, hah?!", ucap Ayuni dan langsung menampar pipi Yuna dengan keras

"yuna gak salah Tan, yang salah aku sebenarnya Yuna udah ngajak aku balik tapi aku malah mengulur-ulur waktu, maaf ya tan, kalau Tante mau tampar!, Tampar aku jangan Yuna ", ucap Ita

"Udah diam kamu sama aja!, udah sekarang kamu balik sana, ngapain sih masih disini, pulang sana!!, Gak dicariin ibu kamu apa, hah!!!" ucap Ayuni ekspresi dengan wajah marah

Jujur baru kali ini aku berani melontarkan kata yang harusnya aku pendam dalam diam.

"sedih itu datang ketika orang yang kita sayang tersakiti, kita tidak bisa melakukan apa-apa hanya bisa terdiam dan memberikan penjelasan yang semastinya, menyayangi bukanlah seberapa jauh kita melindunginya tapi seberapa tulus hati ini untuk terus bersamanya"

Jangan lupa vote and coment kwan makasih yang sudah setia menunggu lanjutan dari cerita ini❤️...

Jangan bosen untuk menunggu hehehe, maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan di hati kalian

Selamat membaca...
@kalimat_2211
Good luck

PERBEDAAN ITU INDAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang