Chapter 17

3.7K 371 135
                                    


Brukk!

Jimin masih belum bisa mencerna apa yang terjadi saat merasakan tubuhnya terdorong, lalu membentur aspal dengan keras. Matanya terpejam rapat, sementara jantungnya berdetak tak beraturan. Sesaat dia bahkan lupa untuk menarik napas karena terlalu terkejut, hingga suara seseorang menyadarkannya.

"Kau baik-baik saja?" Jimin mengerjap. Pemuda itu menoleh, menatap Siwon dalam diam. Dia sedang berusaha menormalkan napasnya, sebelum akhirnya mengangguk.

Siwon menghela napas lega, lalu segera menarik tubuh Jimin ke dalam pelukannya. "Syukurlah Park Jimin, syukurlah." ucapnya pelan, Jimin tidak menjawab, diam-diam ia mengalihkan pandangannya kearah mobil yang hampir menabraknya itu melaju.

"Terimakasih, jika dokter tidak menolongku, mungkin sekarang aku–" suara Jimin terdengar bergetar, matanya berkaca-kaca. Siwon melepas pelukannya, lalu menatap pemuda di hadapannya dengan lembut.

Siwon menggeleng sebelum berujar, "Yang terpenting kau baik-baik saja sekarang, Jimin. Aku akan melindungimu seperti aku melindungi Namjoon dan Seokjin." juga mungkin..... Taehyung.

"Lebih baik kita masuk, Seokjin sangat mengkhawatirkanmu, anak nakal." Siwon mengusak rambut Jimin pelan, membuat hati pemuda itu sedikit menghangat. Jimin tersenyum tipis.

"Kau bisa berdiri?" Siwon bertanya sambil mengulurkan tangannya pada Jimin yang lantas dibalas anggukan oleh yang lebih muda.

Mereka bergegas kembali ke rumah sakit, tanpa menyadari tatapan berbeda dari salah seorang yang berdiri di antara kerumunan orang-orang yang kebetulan melintas di sana.

---

Taehyung melompat keluar, begitu taksi yang ditumpanginya berhenti. Dia berlari seperti orang kesetanan, tanpa mempedulikan apapun. Dia hanya memikirkan Seokjin, dia harus bertemu Seokjin secepatnya, memastikan bahwa sang kakak benar baik-baik saja.

Dibukanya pintu kamar Seokjin dengan tergesa, hingga menimbulkan suara yang cukup keras. Matanya membulat sempurna saat mendapati seseorang berada di sana, tengah berdiri membelakanginya dan terlihat mencurigakan. Terlebih Taehyung tak mendapati keberadaan Jimin ataupun Siwon di ruangan itu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Taehyung sambil merangsek masuk.

Sementara orang itu tampak terkejut saat menyadari aksinya tertangkap basah, tangannya bergerak cepat menurunkan topi yang dikenakannya hingga sebagian wajahnya tertutupi, sedang sebelah tangannya dimasukkan kedalam saku jaket hitamnya untuk mengambil sesuatu.

Jarak mereka semakin terkikis seiring dengan langkah yang Taehyung ambil, namun orang itu tetap diam dalam posisinya. Hingga tepat saat Taehyung menyentuh pundaknya, orang itu tiba-tiba berbalik.

Taehyung terjatuh setelah tubuhnya tertabrak dengan keras saat mencoba menghalangi jalan orang itu. Kemudian bangkit tanpa mempedulikan sakit yang kini ia rasakan, Taehyung tidak akan membiarkan orang itu lolos begitu saja.

Namun sebelum langkahnya berhasil melewati pintu, ekor matanya terlebih dulu menangkap tubuh Seokjin yang mengejang di atas ranjangnya.

"Hyung!"

Taehyung lantas berbalik, dengan cepat menekan tombol emergency untuk meminta bantuan. Tak butuh waktu lama dokter dan beberapa perawat datang, mereka meminta ruang untuk melakukan tindakan dengan meminta Taehyung keluar.

"Ada seseorang yang masuk dan menyuntikkan sesuatu ke sana, dokter. Seokjin hyung akan baik-baik saja, kan?" Taehyung meracau saat dengan terpaksa seorang perawat mendorongnya keluar dengan halus.

FaithWhere stories live. Discover now